Padalarang – (Newsroom). Musyawara Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kab. Bandung Barat mengelar workshop. Kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru IPA tersebut, digelar berkat kerja sama dengan Telkom University dan Asosiasi Robot Edukasi Indonesia diselenggarakan di SMPN 2 Padalarang pada Kamis, (19/11/20).
Ketua MGMP IPA Bandung Barat, Wiwi Marwiyah, mengungkapkan bahwa program di atas merupakan salah satu bentuk kepercayaan dari lembaga pendidikan tinggi dan organisasi profesi kepada pihaknya. Menurutnya, workshop dengan tema Perancangan Perangkat Elektronika Berbasis Arduino dan Internet Of Things tersebut merupakan salah satu program Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Elektro dari Telkom University. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan komptensi guru IPA di Kab. Bandung Barat.
“Alhamdulillah, adalah satu kebanggaan, kebahagiaan bagi kami guru-guru IPA se-KBB bisa kembali mendapatkan rezeki yang berharga. Kami angat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang lebih luas tentang teknologi,” ungkapnya kepada Newsroom (21/11).
Disampaikan juga bahwa pihaknya dalam menyelenggarakan kegiatan yang diikuti oleh 30 guru tersebut, menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini mengingat kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Sementara itu, Faisal Budiman, salah satu dosen Telkom University, menyampaikan bahwa pada dasarnya workshop ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengimbangi teknologi yang semakin maju. Hal ini diharapkan dapat diimbangi dengan mempersiapkan guru-guru IPA KBB dalam hal peningkatan kompetensinya. Sehingga mereka siap dalam menghadapai segala perubahan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pada dasarnya, pendidikan teknologi di Indonesia belum ada standarisasinya. Sehingga arah pembelajaran belum terstruktur yang mengakibatkan kompetensi sumber daya manusia yang tidak merata di bidang teknologi. Dengan demikian, workshop ini diharapkan dapat membantu peningkatan kompetensi guru-guru IPA khususnya,demi dapat mencetak generasi-generasi penerus yang handal dan siap menghadapi persaingan global,” katanya.
Diberikan gambaran juga bahwa teknologi bisa membantu dan mempermudah pengerjaan industri. Hal ini tidak mengherankan apabila mendengar tentang sebuah alat dapat berfungsi otomatis meski dari jarak jauh menggunakan remote control, penggunaan handsanitizer otomatis dengan menggunakan sensor infrared. Sehingga sekarang bermunculan mobil tanpa sopir, dan teknologi yang dapat mengendalikan mesin pabrik yang berada di Indonesia namun dengan operator yang berada di Kanada.
Dalam workshop di atas, para guru diberikan kesempatan untuk belajar secara kelompok kecil (2-3 orang), dengan sebelumnya diberi kesempatan untuk melakukan proses Instalasi software Arduino IDE. Selanjutnya, masing-masing kelompok dibantu oleh tim asisten dari pihak Telkom University dan mendapatkan satu device untuk hands on yng terdiri dari Arduino compatible D1, alat monitoring suhu, alat kelembaban udara, kabel USB, alat pendukung lainnya seperti jaringan internet yang kuat (IoT/Internet of Things).
Hal tersebut merupakan sebuah konsep untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang selalu terhubung, diantaranya adalah kemampuan berbagi data,pengendalian jarak jauh dan juga membaca sensor yang terhubung dengan perangkat keras semisal Arduino.
Kemudian, output dari kegiatan workshop tersebut adalah guru IPA KBB adalah pembuatan sistem monitoring suhu, kelembaban udara secara otomatis dan Grafik pembacaan sensor dari handphone.
Di sisi lain, Desty Badrianti, guru dari SMP YP Mustika Padalarang, mengungkapkan apresiasi dan rasa bangganya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan dapat membuka wawasan tentang teknologi. Diharapakannya, hal ini juga dapat memotivasi dirinya untuk diimplementasikan kepada para siswa. Sehingga mereka akan lebih siap dalam menghadapi masa depannya.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat membuka wawasan, bahwa memang apa yang saya lihat di film itu menjadi kenyataan karena ada teknologi. Dengan bekal ini setidaknya kita bisa memberikan wawasan dan memotivasi kepada siswa, bahwa di masa depan mereka akan memasuki dunia kerja yang mungkin pekerjaan tersebut belum ada pada saat ini. Dan mereka siap untuk menghadapinya,” pungkasnya.
Berita: Riska Mutiara
Sumber Berita dan Foto: Desty Badrianty (Guru IPA SMP YP MUSTIKA padalarang)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun