Lembang-(Newsroom). Sebanyak 126 guru mengikuti lokakarya I (Kesatu) Program Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan IV tahun 2021. Kegiatan yang diselenggarakan PPPPTK TK dan PLB Kemdikbudristek tersebut, dilaksanakan di dua tempat, Hotel Gumilang Regency dan Novena Hotel Lembang,Kab. Bandung Barat, Sabtu (20/11/21).
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Dadang A. Sapardan, dalam sambutan virtualnya sebelum membuka secara resmi kegiatan, mengungkapkan program di atas harus dapat dimanfaatkan oleh para CGP dari Kab. Bandung Barat sebagai wadah peningkatan kompetensi diri sehingga akan lahir guru yang inovatif, kreatif yang dapat memajukan pendidikan di Bandung Barat. Oleh karena itu, diharapkannya para CGP untuk selalu mengikuti semua kegiatan program tersebut yang pada nantinya dapat diterapkan di Kab. Bandung Barat.
“Saya berharap para calon guru penggerak ini akan menjadi guru-guru yang inovatif, kreatif sehingga menjadi penggerak di Bandung Barat untuk lebih maju, terutama terkait mutu pendidikannya. Selain itu, saya pun berharap agar para calon guru penggerak untuk mengikuti seluruh kegiatan yang dirancang Kemdikbudristek tersebut. Carilah ilmu dan pengetahuannya, Insya Allah kelak dapat diterapkan di setiap sekolah di Kab. Bandung Barat,” sambutnya.
Disampaikan juga, program Guru Penggerak sangat bermanfaat dalam mendorong terwujudnya pemimpin pembelajaran dan manajemen pengelolaan satuan pendidikan. Hal ini menjadi dua dimensi yang melekat dalam diri guru, terutama kaitannya dengan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan. Semoga hal ini dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas, dan dapat diimbaskan kepada warga sekolah lainnya, agar kelak dapat menghasilkan peserta didik yang unggul, berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, dan mampu bersaing dengan bangsa lain.
Lebih jauh disampaikan, khusus untuk para calon guru penggerak dari unsur calon kepala sekolah (CKS) Kab. Bandung Barat, dengan waktu penempaan yang lamanya sembilan bulan ini, para calon guru penggerak dengan kapasitas sebagai CKS diharapkan memiliki pengetahuan yang sangat cukup pada saat mereka ditempatkan pada satuan pendidikan.
Sementara itu, Kepala Pokja Teknologi dan Informasi Pembelajaran PPPPTK TK dan PLB, Agus Mulyadi, menyampaikan bahwa program guru penggerak dirancang untuk menghidupkan kembali filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yakni pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu peserta didik, baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat diinternalisasikan dalam kehidupan di masa datang.
“Program guru penggerak dirancang untuk menghidupkan kembali filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yakni pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu peserta didik, baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya,” imbuhnya.
Ditambahkannya, program guru penggerak diluncurkan untuk memberikan pembekalan kepemimpinan bagi guru dalam pembelajaran menuju suksesnya Merdeka Belajar. Sehingga program yang dirancang selama sembilan bulan ini diharapkan akan mewujudkan para pemimpin pembelajaran yang dapat menggerakkan komunitas pendidikan, dan yang lebih utama lagi adalah mencetak generasi unggul sesuai dengan profil pelajar Pancasila.***
Berita dan Foto: Adhyatnika Geusan Ulun