Aziz Ismail. M.Pd
(Kepala SDN Rancapanggung 3 Cililin)
Asesmen Nasional (AN) adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional (AN) dilakukan untuk mengukur mutu yang akurat tiap satuan Pendidikan, sehingga perlu diperbaiki, sehingga diharapkan agar setiap satuan pendidikan melakukan Asesmen Nasional (AN) ini secara ilmiah tanpa direkayasa, Siswa peserta AN tidak perlu melakukan persiapan khusus seperti mengikuti bimbingan belajar atau bimbel. Guru dan siswa tidak perlu berlomba-lomba meningkatkan skor pada AN tahun ini. peserta didik tidak perlu dilatih untuk menjawab apalagi dilaksanakan bimbel. Hal ini dimaksudkan agar potret nyata mutu Pendidikan tiap satuan pendidikan dapat dipetakan. Sehingga program selanjutnya bagaimana Kemdikbud merancang untuk meningkatkan mutu yang sudah terpotret lewat Asesmen Nasional (AN) tersebut. Bersumber dari Panduan Operasional Standar (POS) penyelenggaraan asesmen nasional 2021, peserta yang bisa mengikuti AN adalah siswa kelas 5 SD, kelas 8 SMP, dan kelas 11 SLTA. Siswa nantinya dipilih secara acak atau random di setiap satuan pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
Berkaitan dengan mutu yang akan dipotert tentu akan didapatkan berdasarkan dari proses pembelajaran yang dilaksnakan peserta didik selama belajar pada satuan Pendidikan tersebut. Dalam hal ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh satuan Pendidikan menajdi tolak ukur nagaimana peta mutu yang sebenarnya. Jawaban jawaban peserta didik pada saat dilaksanakan Asesmen Nasional tersebut menjadi potret yang sesungguhnya.
Pada saat Asesment Nasional tersebut ada 3 hal yang diujikan yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang dalam hal ini siswa diuji kemampuan literasi dan numerasi dari dari hasil belajar kogintif
Survei Karakter, Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif.
Survei Lingkungan Belajar, Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Ketiga hal yang diujikan tersebut tentu akan menunjukan mutu yang sesungguhnya setiap satauan Pendidikan. Tetapi tentu untuk mengukur sebenarnya perlu alat ukur yang dapat mengukur hal yang sebenarnya, alat ukurnya harus tepat, jika mengukur emas maka yang tepat adalah timbangan emas, jika ingin menimbang beras maka alat ukurnya adalah timbangan beras.
Selain itu pula situasi kondisi juga harus dapat menjadi pertimbangan, jika padi diukur pada saat musim hujan, maka hasilnya adalah padi yang masih banyak mengandung air, berbeda dengan pada saat padi ditimbang pada saat musim kemarau atau panas, kemungkinan akan menimbang padi yang sangat kering, dan tentu akan melihat mutu sebenarnya padi tersebut.
Asesmen Nasional (AN) yang dilaksanakan pada saat ini yang menurut jadwal dilaksnakan pada bulan Oktober 2021, tentu merupakan Asesmen yang dilaksnakan pada saat pembelajaran dilakanakan secara Dalam jaringan (Daring/Online) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau mungkin ada yang sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) itu pun dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Karena Assesmen ini dilaksnakan ditengah Pandemi Virus Corona 19 (Covid-19) belum berakhir kendati sudah melandai. Hal ini tentu akan menggambarkan mutu Pendidikan yang sesuai dengan keadaan tersebut.
Kita ketahui Bersama pada saat pembelajaran Dalam jaringan (daring), LuarJaringan (Luring) dengan belajar di rumah (BdR) yang merupakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh dimana interaksi pendidik dan peserta didik dilakukan tanpa pertemuan langsung, tidak bertatap muka, paling maksimal bertatap maya. Sehingga mungkin saja pada saat pemeblajaran seperti itu ada pendidik dan peserta didik yang sama sekali tidak pernah bertemu, tidak saling mengenal, sehingga ikatan personal, emosional, dan social tidak terjadi. Sehingga mungkin saja fisik dan psikisnya pun tidak nyambung. Alhasil pembelajaran pun tidak maksimal.
Jika pembelajaran tidak maksimal maka ukuran mutu pun tentu tidak maksimal, proses pembelajaran jarak jauh tidak memberi gambaran hasil secara kognitif tang akurat. Kemampuan literasi dan numerasi yang merupakan salah satu uji di AKM hasilnya belum tentu sebaik pada saat pemeblajaran di sekolah dilaksanakan secara normal. Secara kasar mata kemampuan literasi dan numerasi peserta didik anjlok. Maka hasil pengukuran AKM dipastikan mutunya tidak akan sama jika Asesmen dilaksnakan pada saat sebelum Pandemi atau pasca pandemi dengan pembelajaran normal dengan tatap muka secara penuh.
Demikian juga dengan survey karakter, yang mengukur sikap, kebiasaan, nilai yang bukan diukur secara kognitif, tidak pula diukur dengan alat teknologi tanpa melihat keseharian. Survey karakter harus diukur melalui kegiatan kesehaarian dalam jangka waktu tertentu melalui instrument skala sikap yang dilaksanakan berkali kali dalam periode tertentu. Sikap, nilai, kebiasaan hanya bisa diukur melalui observasi secara kualitatif bukan diukur oleh pertanyaan secara kuantitatif. Jika dimasa Pandemi ini dilaksanakan dimana pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tentu saja tidak terobservasi secara autentik bagaimana didapatkan pemetaan mutu yang tepat tentang survey karakter tersebut, tentu model pengukurannya harus disesuaikan dan perlu dipertimbangkan hasilnya.
Hal terakhir yang diukur adalah survey lingkungan belajar, kalua lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah, maka alat ukurnya juga perlu disesuaikan karena selama kurang lebih 19 bulan peserta didik tidak menginjakan kakinya di sekolah. Sehingga mereka tidaka mengenal lingkungan belajar yang sesungguhnya, lagi lagi pemetaan mutu menjadi tidak akurat. Sehingga yang semula Asesmen Nasional (AN) yang digadang gadang sebagai alat ukur yang akurat untuk memetakan mutu Pendidikan akan menghasilkan peta mutu yang belum bisa diharapkan.
Sehingga perlu dimaklumi jika mutu Pendidikan hari ini yang diukur oleh AN pada saat ini hasil sesuai dengan mutu Pendidikan pada saat pandemic, dimana kemdikbud tentu menyiapka strategi bagaimana meningkatkan mutu yang tepat agar pasca pandemic mutu pembelajaran tergambar sebagai mutu Pendidikan yang baik.
Kita semua percaya bahwa AN ini tidak akan berhenti di sini, AN akan berlanjut di tahun tahun yang akan dating yang sejalan dengan waktu pandemic berkahir pembelajaran normal dilaksanakan pemeblajaran tatap muka secara penuh, tentu meghasilkan peta mutu yang sesuai. Untuk itu kendati dilaksanakan dalam keadaan darurat Asesmen Nasional (AN) perlu didukung oelh semua pihak. Termasuk support anggarannya karena AN ini berbasis Komputer dimana pada saat AN peserta didik diukur ketiga hal tadi melalui media Komputer, maka dikenal dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Maka supportnya pun harus juga support sarana dan prasarana, dalam hal ini adalah perangkat digitalnya, baik berupa PC, notebook, Server dan instalasi laboratoriumnya, apalagi di SD yang sebagaian besar belum mempunyai Laboratorium Komputer.
Maka dari itu perlu pula dipersiapkan sumber daya manausia (SDM) yang mampu menyiapkan perangkat yang akan digunakan oleh peserta didik pada saat proses Asesmen dilaksanakan. Karena tentu ini perlu sosialisasi yang massif dikarenakan dikalangan peserta didik SD tentu menggunakan media computer adalah hal yang baru dan kurang familiar, sehingga pada saat nya nanti pasti ada kendala Ketika mereka dihadapkan pada alat digital, karena kebiasaan sehari hari mereka belajar secara konvesional.
Asesmen Nasional ( AN ) sudah dihadapan kita, tetapi masih menyisakan pekerjaan rumah yang banyak untuk dapat dipecahkan Bersama, kita optimis bahwa pada saatnya nanti AN dapat dilaksanakan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas mewujudkan AN yang berkualitas, semoga. Aamiin Ya Robbal alamin.