Parongpong-(Newsroom). SMPN 2 Parongpong berhasil merilis buku antologi puisi pertamanya dengan judul “Daras Hati” , baru-baru ini. Buku ini merupakan kumpulan karya keluarga besar warga sekolah, yakni: Kepala Sekolah, para guru, staf tata usaha, dan siswa.
Kepala SMPN 2 Parongpong, Yeti Resmiati, mengungkapkan rasa bangganya atas peluncuran buku antologi ini. Menurutnya, dengan mempertimbangkan situasi saat ini, yakni masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan ini justru menjadi penyemangat untuk selalu bersikap positif dan produktif.
“Dengan adanya buku antologi ini diharapkan seluruh warga SMP Negeri 2 Parongpong dapat selalu mencintai kegiatan berliterasi agar kaya dengan wawasan ilmu dan pengetahuan serta menjadi motivasi bagi warga sekolah lainnya,” ungkapnya kepada Newsroom, (22/1/21).
Ditambahkannya bahwa kata “daras” diambil dari bahasa Arab yang berarti hikmah atau pelajaran. Dengan demikian, Daras Hati dapat dimaknai sebagai proses hati (Qalbu) untuk terus belajar dan mengambil hikmah agar menjadi manusia yang mulia.
Lebih jauh disampaikan bahwa antologi ini merupakan pengejawantahan Program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan tantangan sekolah inspiratif.
Selain itu, program ini juga merupakan bukti dukungan sekolah atas kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Mekar yang digalakkan oleh Pemerintah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat sejak Maret hingga November 2020.
Sepwrti diketahui, pada awalnya program TMBB dibatas dijadwalkan pada bulan Maret sampai dengan September 2020. Namun karena adanya pandemi Covid-19, kegiatan ni sempat dibekukan untuk sementara dan dimulai kembali pada bulan September sampai dengan November 2020.
Adapun antologi tersebut disusun dari mulai bulan Mei 2020 dikoordinasikan oleh Ketua GLS SMPN 2 Parongpong dengan pengarahan Kepala Sekolah. Walaupun sempat terhenti, tantangan berupa mereviu buku, karya tulis hasil kolaborasi para warga sekolah pun terwujud.
Sementara itu, Eva Marviana, Koordinator GLS, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku antologi ini sejak Mei 2020.
“Alhamdulillahirobbil’alamin, akhirnya buku antologi puisi pertama kami sudah rampung dan terbit. Terima kasih kepada seluruh warga Dupong yang sudah membantu proses penyusunan buku antologi ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Angga Febriyatko, mengatakan bahwa dengan diterbitkannya buku antologi puisi ini menjadi bukti bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi memberikan rasa bosan bagi para siswa, tetapi justru bisa menjadi wadah kreativitas untuk menunjukkan kebolehannya di dunia tulis-menulis.
Sebagai guru Bahasa Indonesia, dirinya merasa bangga dengan lahirnya buku antologi puisi ini.
“Mata pelajaran Bahasa Indonesia selama ini identik dengan mata pelajaran yang membosankan, tapi dengan adanya buku antologi puisi ini justru menjadi bukti bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadi wadah para siswa untuk terus berkreasi di dunia tulis-menulis. Apalagi bila tulisan para siswa kami dapat diterbitkan menjadi sebuah buku, pastinya akan memberikan rasa bangga tersendiri bagi para siswa kami,” tuturnya.
Yeti Resmiati menandaskan bahwa buku antologi ini dapat menjadi wadah kreativitas warga SMP Negeri 2 Parongpong agar tetap produktif di masa pandemi ini.
“Kami juga berharap dapat menghasilkan karya-karya lainnya yang lebih baik dan dapat menjadi motivasi tidak hanya bagi kami warga Dupong tetapi juga bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Bandung Barat,” tandas Yeti.
Berita: Nani Sulyani
Sumber Berita: Dra. Hj. Yeti Resmiati, M.M. (Kepala SMP Negeri 2 Parongpong)
Editor: Adhyatnika GU