Ngamprah-(Newsroom). Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kab. Bandung Barat, Asep Dendih, mengungkapkan bahwa lembaga yang dipimpinnya memiliki cita-cita yang sesuai dengan visi dan misi organisasi, yakni terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan diakui perannya oleh masyarakat.
Ditambahkannya bahwa PGRI merupakan wadah organisasi profesi dan ketenagakerjaan yang memiliki sifat unitaristik, tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender, dan asal usul, kemudian Independen, berlandaskan pada kemandirian dan kemitrasejajaran, serta nonpartisan, bukan merupakan afiliasi dari partai politik. Sehingga dalam kiprahnya, organisasi ini merupakan wadah perjuangan para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan.
“PGRI merupakan wadah organisasi profesi dan ketenagakerjaan yang memiliki sifat unitaristik, tanpa memandang perbedaan ijazah, agama, suku, golongan, gender, dan asal usul, kemudian Independen, bukan merupakan afiliasi dari partai politik,” ungkapnya kepada Newsroom, (23/1/21)
Lebih jauh disampaikan bahwa PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dengan program utama di bidang pendidikan, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru. Oleh karena itu, PGRI merupakan organisasi perjuangan.
Atas hal di atas, pihaknya bersama jajaran pengurus PGRI KBB membuat grand desain yang diharapkan dapat mewujudkan cita-cita mulia tersebut.
Terdapat banyak program PGRI Bandung Barat yang dirancang dan sebagian sudah diimplentasikan, di antaranya adalah peningkatan kualitas dan kompetensi guru dengan penyelenggaraan sejumlah Bimbingan Teknis, Workshop, In House Training, Seminar, dan kegiatan penunjang lainnya, seperti perlombaan keolahragaan, serta penganugerahan guru berdedikasi dan berprestasi.
Hal di atas sesuai dengan tujuan PGRI lainnya, yakni Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya, dan Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.
Asep Dendih menandaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan PGRI, salah satunya adalah mengakomodasi aspirasi para guru honorer yang sudah sekian lama mengabdi. Hal ini, tidak bisa diselesaikan oleh satu wadah saja, tetapi banyak pihak yang harus peduli dan terlibat. Oleh karena itu, pihaknya mendorong dan memediasi para stakeholders untuk bersama-sama membantu mewujudkan keinginan para guru tersebut.
“Tentu banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan PGRI, salah satunya adalah mengakomodasi aspirasi para guru honorer yang sudah sekian lama mengabdi. Hal ini, tidak bisa diselesaikan oleh satu wadah saja, tetapi banyak pihak yang harus peduli dan terlibat. Oleh karena itu, PGRI sebagai wadah perjuangan para guru, tidak henti-hentinya memperjuangkan aspirasi mereka untuk mewujudkannya,” tandasnya.***
Berita: Nani Sulyani
Sumber Berita: Asep Dendih, S.Pd., MM. (Ketua PGRI Kab. Bandung Barat/Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
Bravo PGRI kbb