Oleh : Endang Wahyu Widiasari, M.Pd
Guru SMPN 4 Cikalongwetan
Setelah kegiatan pameran pendidikan di Kabupaten Bandung Barat tanggal 6 Desember 2018 selesai. Dengan berbagai pertimbangan dan masukan semua guru, akhirnya Bapak Kepala Sekolah mengambil keputusan untuk meliburkan sekolah pada hari Jum’at dan Sabtu, salah satu alasannya adalah karena Dewan Guru kelelahan dan diberi keleluasaan untuk mengolah nilai raport di rumah.
Rencananya pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2018 akan diadakan rapat dinas, akan tetapi dikarenakan libur, pembagian tugas untuk mengisi jeda semester dan kegiatan pembagian raport diumumkan melalui group WA sekolah. Semua guru diberi tugas untuk membimbing siswa mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengisi jeda akhir semester 1, diantaranya yang akan diisi dengan berbagai kegiatan:
- Pameran Karya Siswa dan Bazar Buku Murah dengan penanggung jawab Nurlaelasari, S.Pd & Sri Utami Rahmawati, S.Pd.
- Kegiatan Maulid Nabi sebagai penanggung Jawab Jajang Abdurahman, S.Pd, dan Nandi Hilmansyah,S.Pd.
- Kegiatan Pembagian Bingkisan Untuk Siswa Yatim dan Yatim Piatu, penanggung jawab Nursiti Saidah, S.Pd dan Yayang Sandra hidayat.
- Kegiatan Latihan Marchingband untuk menyambut orang tua siswa pada hari pelaksanaan pembagian raport, dibimbing oleh Ahmad Byusaeri,S.Pd, Wijaya dengan pelatih Syauki Zein, S.Pd.
- Kegiatan Perlombaan Olah Raga Tradisional, penanggung jawab Asep Burhannudin,S.Pd dan Aep Saepurohman,S.Pd.
- Penjualan Paket Sembako Murah oleh Neng Ima Susanti,S.Pd dan Yayang Sandra Hidayat merangkap seksi konsumsi.
- Koordinator pengisian raport oleh Operator Sekolah dan Waka Bidang Kurikulum.
Sedangkan saya sendiri diberi tugas menjadi koordinator dari semua kegiatan. Hari senin setelah kegiatan upacara, diadakan rapat kecil untuk menindaklanjuti pembagian tugas yang dishare oleh kepala sekolah di group WA. Kebetulan Bapak Kepala Sekolah ada tugas keluar jadi saya diberi tugas untuk memimpin rapat. Walaupun teman-teman masih muda dan belum punya pengalaman, tetapi mereka punya semangat untuk memajukan sekolah.
Setelah rapat kecil selesai, semua langsung bergerak untuk membentuk tim dari siswa yang akan membatu kegiatan di lapangan. Terkadang guru-guru berebutan siswa karena siswa di sekolah masih sedikit dan untuk mencari siswa yang rajin terkadang agak sulit, tapi berkat bimbingan semua guru akhirnya terbentuklah tim dari siswa yang akan membantu di berbagai kegiatan dan juga menata dan mempersiapkan ruangan di setiap kegiatan.
Mulailah hari selasa semua bergerak sesuai dengan tupoksinya masing masing, ada yang menata ruangan pameran, ada yang mempersiapkan ruangan untuk kegiatan Maulid Nabi dan menyusun acara kegiatan, ada yang sibuk dengan kegiatan marchingband dan membungkus hadiah hadiah untuk bingkisan, ada juga yang ramai di lapangan untuk mesukseskan kegiatan Porklas, adapun perlombaan olah raga yang dilombakan adalah dodogongan, congklak, rerebonan, galah asin, bakiak dan boy boyan.
Tak kalah semangatnya Team Marchingbad Cahaya Gita Nusantara yang mempersiapkan untuk penyambutan orang tua siswa di hari pembagian raport nanti, wah semua siswa sibuk bergerak tentunya dengan dibimbing oleh Ibu dan bapak Guru. Setiap hari di sekolah ramai sekali, semua sibuk dan bertanggung jawab dengan tupoksinya masing-masing.
Bahagianya ketika semua bergerak aktif menyumbangkan ide-ide kreatifnya, bukankah salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah kerativitas? walau terkadang ketika melakukan kegiatan di lapangan ada saja pertengkaran-pertengkaran kecil, tapi saya menganggap itu bukanlah pertengkaran tapi mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, dengan kekeluargaan, komunikasi dan kolaborasi alhamdulillah semua masalah yang muncul dapat diatasi bersama.
Dengan bimbingan semua guru, terlihat tangan-tangan mungil anak-anakku menata ruangan-ruangan yang sudah disediakan. Sesekali kami tertawa bahagia bergerak kesana kemari menyiapkan semuanya. Melalui kegiatan-kegiatan sederhana ini diharapkan muncul ide-ide kreatif dan gagasan-gagasan cemerlang. Dengan menggunakan barang-barang seadanya tanpa banyak mengeluarkan uang, alhamdulillah semua bisa disiasati, walau terkadang harus memutar otak, tapi di situlah kita diajak berpikir bagaimana menyelasaikan masalah dengan segala keterbatasannya.
Keterbatasan bukanlah alasan untuk maju, terkadang keterbatasan menjadi alasan untuk tidak berkreasi. Dari kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan ternyata kunci keberhasilan salah satunya adalah kerjasama, kekeluargaan, komunikasi, kolaborasi ditambah dengan penguasaan IT. Melalui kegiatan ini diharapkan akan lahir generasi-generasi unggul yang mampu hidup pada jamannya, tanpa harus melupakan akar budaya. Itulah salah satu upaya di SMPN 4 Cikalongwetan untuk mengisi akhir semester dengan berbagai kegiatan-kegiatan. Walaupun tidak sehebat sekolah-sekolah lain yang sudah maju dan besar, tapi bukankan lebih baik bergerak dari pada tidak sama sekali.
Mmmm sesuatu banget…
Mudah-mudahan tidak akan pernah padam n sukses terus selama nyaa