Bandung Barat-(Newsroom).Kepala Bidang Pendidikan SMP pada Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Dadang A. Sapardan, menyampaikan bahwa pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan di dunia pendidikan pada masa pandemi Covid-19 saat ini, sudah seharusnya menjadi pemicu untuk meningkatkan penerapkan teknologi informasi. Sehingga pihaknya mendorong LMS (Learning Management System), sebagai salah satu flat form yang berbasis teknologi digital, untuk diimplementasikan di sekolah-sekolah.
Demikian hal tersebut disampaikan Dadang A. Sapardan pada sambutan acara sosialisasi LMS yang diikuti kurang lebih 64 peserta yang terdiri dari para kepala sekolah dan wakasek kurikulum jenjang SMP se-Kabupaten Bandung Barat, Rabu (30/9/20).
“Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan saat ini, hendaknya menjadi pemicu untuk meningkatkan penerapkan teknologi informasi. Sehingga sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikannya dengan mengimplementasikan teknologi tersebut,” sambut Dadang.
Sementara itu, Adi Halim, narasumber dari Eduku, penyedia aplikasi LMS, menyatakan bahwa LMS adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik (e-learning program). Menurutnya, LMS harus bias melakukan layanan self-service dan self-guided. Kemudian mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat. Selanjutnya mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web scalable’’.
“LMS adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik (e-learning program). Selanjutnya LMS harus bias melakukan layanan self-service dan self-guided. Kemudian mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat,” katanya.
Disampaikannya juga bahwa LMS merupakan sistem yang dapat dipergunakan untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara ‘’online’’.
Di sisi lain, Wiwi Marwiyah, SMPN 2 Padalarang, menyampaikan bahwa hendaknya LMS tidak hanya fokus pada hal administratif saja, tetapi diharapkan dapat berisikan muatan yang kontekstual sesuai dengan arah PJJ.
Di kesempatan lain, Emus Mustopa, Kepala SMPN 2 Gununghalu, berharap agar kehadiran LMS ini tidak menambah beban operator sekolah. Sehingga penerapannya harus saling mendukung dan tidak tumpang tindih.
Sama halnya dengan di atas, Agus Samsu Permana, Kepala SMPN 2 Ngamprah, dan Nina Hermina, kepala SMPN 4 Padalarang yang juga merupakan Host kegiatan, menyatakan bahwa penerapan LMS di sekolah hendaknya diawali dengan uji coba dan sosialisasi terlebih dahulu dengan warga sekolah, terutama para guru.
Sementara itu, Samid Rusmana, Kasi Kurikulum SMP, menandaskan bahwa penerapan LMS di setiap sekolah harus memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan, terutama pada proses pembelajaran. Menurutnya hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah.
“Aplikasi LMS, dalam pelaksanaannya, hendaknya memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan membawa manfaat bagi guru dan siswa, terutama pada proses pembelajaran,” tandasnya.***
Berita dan Foto: Adhyatnika Geusan Ulun