Berita: Budhi Slamet. S
NGAMPRAH-(NEWSROOM). Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menyebutkan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. PPK lahir dari kesadaran akan tantangan berat yang akan dihadapi generasi bangsa ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, tetapi di sisi lain terlihat ada banyak harapan bagi masa depan anak bangsa.
“Ada tiga program nasional yang harus diimplementasikan di sekolah yaitu PPK, GLS dan HOTs. Penguatan Pendidikan Karakter hadir untuk menyiapkan Generasi Emas 2045 yang memiliki kecakapan abad 21. Dengan menempatkan kembali karakter sebagai ruh pendidikan di Indonesia, berdampingan dengan intelektualitas, PPK berperan dalam pembentukan generasi muda yang tangguh, cerdas dan berkarakter.” Papar Dadang A. Sapardan, Plt. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat dalam sambutan pembukaan Forum Diskusi Persiapan PPK Kabupaten Bandung Barat 2019 di ruang rapat kantor Disdik KBB Gedung A komplek Pemda KBB, Selasa (19/2/2019).
Lebih lanjut Dadang menyampaikan bahwa, kompleksitas yang dihadapi bangsa ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting khususnya bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di sekolahnya masing-masing.
Forum diskusi persiapan PPK dihadiri oleh 8 peserta yang merupakan Kepala Sekolah perwakilan dari berbagai sub rayon yang ada di wilayah KBB. Acara dibuka oleh Dadang A. Sapardan Plt. Kapala Bidang SMP Disdik KBB didampingi Iwan Hermawan, Koordinator Pengurus PPK KBB. Kegiatan diskusi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PPK tahun 2018 dan menyusun roadmap untuk kegiatan 10 bulan ke depan di tahun 2019 dan rencana tindak lanjut untuk tahun 2020.
”Untuk langkah awal, kita tetap mengedepankan kegiatan PPK unggulan di sekolah masing-masing seperti Program Harmoni (Cinta tanah air dan toleransi), WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) yang sudah berjalan di beberapa sekolah,” ungkap Iwan Hermawan, Koordinator PPK KBB disela-sela kegiatan diskusi.
Sesi diskusi berjalan secara akrab dan terjadi komunikasi dua arah yang baik. Banyak ide dan gagasan muncul untuk mensiasati format pelaksanaan PPK yang lebih efektif di waktu yang akan datang. Dari hasil diskusi tersebut dihasilkan beberapa poin kesepakatan yaitu :
- Setiap fasda harus membuat best practice di sekolahnya masing-masing untuk sharing ke seluruh sekolah.
- Tanggal 2 Maret: Penguatan kepada ketua tim PPK SMP KBB (Identifikasi program PPK tiap sekolah, membuat grup WA PPK KBB, Sosialisasi grup Fb/IG)
- Proses monev oleh Pengawas pembina dengan instrumen yang disiapkan fasda.
- Selama proses monev, tagihan berupa laporan kegiatan ditampung di grup WA/fb di bawah pantauan fasda. Template tagihan memuat komponen judul, waktu, nilai utama PPK, deskripsi kegiatan (W5H1), foto/video.
- Review kegiatan (fasda, kepsek, ketua program)
- Pengolahan data hasil monev (fasda).
- Penyusunan Pedoman Implementasi PPK tahun 2020.
Di akhir kegiatan Iwan mengatakan,”PPK menguatkan lima nilai utama karakter pada peserta didik pendidikan dasar, di antaranya: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas. Karakter yang kuat membentuk individu menjadi pelaku perubahan bagi diri sendiri dan masyarakat sekitarnya.”
PPK. Harmonisasi olah pikir, olah raga, olah rasa, dan olàh hati. Mantap!