Bandung Barat-(Newsroom). Dokumentasi Sumber belajar yang benar dengan berbagai strategi sangat diperlukan agar memudahkan sekolah dalam pengadimintrasian. Hal tersebut diungkapkan oleh Pelatih Ahli (PA) Program Sekolah Penggerak, Jamisten, di kegiatan Penguatan Komite Pembelajaran (PKP) tahap ke-2 yang diselenggarakan virtual dan diikuti oleh sejumlah guru, pengawas pembina, dan sekolah penggerak se Kab. Bandung Barat, Sabtu (19/2/22).
Jamisten menambahkan pentingnya penataan sumber belajar yang baik dengan menggunakan teknologi yang beraneka ragam yang nantinya akan berkontribusi dalam menciptakan pengadministrasian yang rapih dan tertib.
“Sumber belajar yang ditata dengan baik bisa menggunakan beragam teknologi, yang semuanya akan memberikan kontribusi dalam rapih dan tertibnya pengadminitrasianm” ujarnya.
Selain itu, untuk presentasi best practice, pihaknya menyarankan untuk menggunakan metode STAR (situasi, tantangan, aksi dan hasil atau result) yang memungkinkan pemaparan terstruktur sistematis. Hal ini juga akan menampilkan situasi, kondisi, termasuk tantangan dan peluang yang telah dicapai sekolah penggerak dapat tersaji dengan baik.
“Sedangkan cerita untuk praktik baik dengan menggunakan Metode STAR memungkinkan pemaparan terstruktur dan sistematis, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan mudah. Metode STAR dimulai dengan memaparkan situasi, kondisi atau pengalaman yang telah ada/ telah lalu, kemudian tantangan apa yang dihadapi, hal apa yang sudah dikerjakan dan hasil akhir apa yang dicapai,” jelasnya.
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat dan PPPPTK TKPLB menyelenggarakan kegiatan PKP tahap ke-2 dengan dua moda, yakni daring yang diikuti oleh sekolah penggerak SDN Cacaban, SDN Palasari, SDN Cibeureum, SDN Budi Rahayu dan SMP N 5 Gununghalu. Sedangkan untuk moda luring dipusatkan di SMPN 2 Padalarang. Mereka diharuskan mengikuti kegiatan di atas sebagai salah satu rangkaian program sekolah penggerak yang dicanangkan pemerintah. Selanjutnya sekolah-sekolah tersebut diharuskan meningkatkan kompetensi komite pembelajaran agar sesuai dengan struktur program dan capaian sekolah penggerak.
Di sisi lain, Sutisna, salah seorang pengawas sekolah pembina dan anggota komite pembelajaran di SDN Cacaban, menyampaikan kegiatan di atas dapat memotivasi diri untuk terus meningkatkan kompetensi, sehingga program Merdeka Belajar dapat berhasil sesuai dengan harapan semua pihak.
“Berbagai upaya penguatan dengan materi tersebut di atas diharapkan dapat memberikan suntikan segar bagi komite pembelajaran di sekolah penggerak dalam meningkatkan kompetensi. Sehingga harapan pemerintah di episode Merdeka Belajar ini dapat tercapai,” pungkasnya.
Kontributor: Rukmini (SD N Cacaban Kec. Cipongkor)
Pewarta/Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
sri_sulastri_pb@yahoo.com