CILILIN-(NEWSROOM). Pengawas Pembina SMP Kab. Bandung Barat, DR. Hery Taryana mengadakan kunjungan kerja ke SMPN 1 Cipongkor. Kegiatan tersebut, selain sebagai salah satu tugas pokok pengawas dalam pengawasan dan supervise akademik, juga memberikan penguatan profesional kepada guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selasa (08/10/19).
Dalam presentasinya, Hery Taryana mengungkapkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru sangat berbanding lurus dengan capaian kualitas siswa. Oleh karena itu dibutuhkan persiapan secara fisik dan psikis yang profesional dalam mencapainya.
“Dibutuhkan persiapan yang matang dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini harus dimaknai dan dipahami bahwa keberhasilan dalam perencanaan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang disampaikan. Oleh karena persiapan fisik dan psikis guru perlu dipersiapkan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, supervisi akademik juga merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.
Disampaikan juga bahwa, esensi supervisi akademik bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran.
Hery berharap agar kegiatan supervisi akademik tidak hanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan komitmen, kemauan, dan motivasi guru. Hal ini sangat penti dalam mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas sebagai ‘teacher’ yang mampu mengembangkan kemampuannya sendiri dalam mentrasfer ilmu, serta mendorong guru agar memiliki komitmen sebagi ‘educator’ yang berkewajiban mendidik siswa yang dipersiapkan sebagai insan yang kuat dalam spiritual, dan sosial. .
Sementara itu, DR. Hery mengungkapkan bahwa tuntutan pendidikan saat ini menitikberatkan kepada empat hal pokok yakni, pendidikan penguatan karakter, literasi, kecakapan Abad 21, dan higher others thinking skills (HOTS). Hal tersebut jika diimplementasikan akan menggali pengalaman belajar siswa ke dalam proses pembelajaran.
Menurutnya, harus ada semangat untuk memperbaiki diri dan mengubah paradigma pendidikan sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. Sehingga guru harus berusaha meng-upgrade dirinya dengan terus berinovasi agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan.
“Harus ada semangat memperbaiki diri dan mengubah paradigm lama dalam proses pembelajaran di kelas. Karena pola lama akan membuat kualitas pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin mencetak insan berkualitas dalam ranah spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan,” tandasnya. ***
Editor: Adhyatnika GU