Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • Ekonomi Kreatif Kuliner Limbah Singkong

Ekonomi Kreatif Kuliner Limbah Singkong

Oleh: Ina Noviana,S.Pd
(SMPN 1 Cipatat)

 

Di daerah Cipatat Kabupaten Bandung Barat, singkong menjadi salah satu tanaman pangan utama. Namun, di balik melimpahnya singkong, terdapat potensi limbah yang tak terduga yaitu kulit singkong. Limbah ini sering dibuang sia-sia walaupun ada yang memanfaatkannya sebagai makanan ternak. Namun, tidak sedikit kulit singkong menjadi bahan limbah yang mencemari lingkungan.

Melihat hal ini, Program Ekonomi Kreatif Kuliner hadir sebagai solusi inovatif untuk mengubah limbah kulit singkong menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan keahlian lokal, kulit singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lezat dan bernutrisi, membuka jalan bagi peluang baru bagi masyarakat Cipatat.

Potensi limbah kulit singkong

Kulit singkong, meskipun sering dianggap sebagai limbah, memiliki kandungan karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang cukup tinggi. Kandungan ini membuatnya berpotensi diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti keripik, kue, dan minuman fermentasi.

Di Cipatat, singkong ditanam secara luas, limbah kulit singkong melimpah ruah. Hal ini membuka peluang besar untuk memanfaatkannya secara kreatif dan produktif, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.

Ekonomi kreatif kuliner sebagai solusi

Salah satu program sekolah yaitu ekstrakurikuler Ekonomi Kreatif Kuliner menawarkan pendekatan inovatif untuk mengubah limbah kulit singkong menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan keahlian lokal, ekstrakurikuler ini dapat membekali para siswa untuk memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan produksi atau kegiatan ekastrakurikuler disekolah dengan menciptakan berbagai macam produk kuliner baru yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi.

Beberapa contoh olahan kulit singkong yang dapat dikembangkan di Cipatat:

  • Keripik kulit singkong: Keripik ini dapat diolah dengan berbagai rasa dan bumbu, seperti asin, pedas, manis, dan gurih. Keripik kulit singkong dapat menjadi camilan yang lezat dan bergizi, serta mudah dibawa dan disimpan.
  • Kue kulit singkong: Kulit singkong dapat diolah menjadi berbagai macam kue tradisional, seperti kue putu, kue talam, dan kue kering kulit singkong. Kue-kue ini memiliki cita rasa yang khas dan disukai banyak orang.
  • Minuman fermentasi: Kulit singkong dapat difermentasi menjadi minuman tradisional yang menyegarkan dan kaya manfaat kesehatan, seperti tape singkong dan brem.
  • Dimsum Kulit singkong: Kulit singkong yang direbus kemudian dihaluskan dicampur dengan bahan lain seperti daging ayam dan udang menjadi hidangan favorit karena rasanya yang gurih dan khas.

Dampak positif

Pengembangan ekstrakurikuler ekonomi kreatif kuliner berbasis kulit singkong di Cipatat dapat memberikan dampak positif bagi murid, antara lain :

  • Menumbuhkan jiwa wirausaha bagi murid sehingga menambah keterampilan khususnya bagis murid yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Meningkatkan pendapatan. Peluang bisnis baru dari olahan kulit singkong dapat meningkatkan pendapatan para murid untuk membantu orang tuanya di rumah.
  • Menciptakan lapangan kerja. Pengembangan usaha kuliner ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama bagi para pemuda dan perempuan di Cipatat.
  • Meningkatkan ketahanan pangan. Olahan kulit singkong dapat menjadi sumber karbohidrat dan nutrisi alternatif yang membantu meningkatkan ketahanan pangan di Cipatat.
  • Melestarikan budaya local. Pengembangan kuliner berbasis kulit singkong dapat membantu melestarikan budaya lokal dan tradisi masyarakat Cipatat.
  • Menjaga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan kulit singkong sebagai bahan baku kuliner dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam.

Dukungan Kepala Sekolah dan produsen tape di cipatat :

Untuk mewujudkan  ekstrakurikuler ekonomi kreatif kuliner berbasis kulit singkong di Cipatat, diperlukan dukungan dari kepala sekolah dan warga sekolah :

  • Kepala Sekolah. Kepala sekolah dapat memfasilitasi kegiatan ini dengan menyetujui ekstrakurikuler ekonomi kreatif kuliner sebagai salah satu program ekstrakurikuler disekolah
  • Produsen tape. Produsen tape dapat memfasilitasi sekolah dengan memberikan keleluasan agar kulit singkong dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai bahan baku dalam menciptakan produk ekonomi kreatif di bidang kuliner. **
Total Views: 484

Continue Reading

Previous: “KEBAS”-Kreativitas Barang Bekas
Next: PROGRAM PEMBIASAAN “KAMIS LAWAS”-LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

dinn1
  • Artikel Populer

Sekolah di Perbatasan, Garuda di Dadaku

bidangsmp 29 June 2025
WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.