Oleh: Ina Noviana,S.Pd
(SMPN 1 Cipatat)
Di daerah Cipatat Kabupaten Bandung Barat, singkong menjadi salah satu tanaman pangan utama. Namun, di balik melimpahnya singkong, terdapat potensi limbah yang tak terduga yaitu kulit singkong. Limbah ini sering dibuang sia-sia walaupun ada yang memanfaatkannya sebagai makanan ternak. Namun, tidak sedikit kulit singkong menjadi bahan limbah yang mencemari lingkungan.
Melihat hal ini, Program Ekonomi Kreatif Kuliner hadir sebagai solusi inovatif untuk mengubah limbah kulit singkong menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan keahlian lokal, kulit singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lezat dan bernutrisi, membuka jalan bagi peluang baru bagi masyarakat Cipatat.
Potensi limbah kulit singkong
Kulit singkong, meskipun sering dianggap sebagai limbah, memiliki kandungan karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang cukup tinggi. Kandungan ini membuatnya berpotensi diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti keripik, kue, dan minuman fermentasi.
Di Cipatat, singkong ditanam secara luas, limbah kulit singkong melimpah ruah. Hal ini membuka peluang besar untuk memanfaatkannya secara kreatif dan produktif, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
Ekonomi kreatif kuliner sebagai solusi
Salah satu program sekolah yaitu ekstrakurikuler Ekonomi Kreatif Kuliner menawarkan pendekatan inovatif untuk mengubah limbah kulit singkong menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan keahlian lokal, ekstrakurikuler ini dapat membekali para siswa untuk memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan produksi atau kegiatan ekastrakurikuler disekolah dengan menciptakan berbagai macam produk kuliner baru yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi.
Beberapa contoh olahan kulit singkong yang dapat dikembangkan di Cipatat:
- Keripik kulit singkong: Keripik ini dapat diolah dengan berbagai rasa dan bumbu, seperti asin, pedas, manis, dan gurih. Keripik kulit singkong dapat menjadi camilan yang lezat dan bergizi, serta mudah dibawa dan disimpan.
- Kue kulit singkong: Kulit singkong dapat diolah menjadi berbagai macam kue tradisional, seperti kue putu, kue talam, dan kue kering kulit singkong. Kue-kue ini memiliki cita rasa yang khas dan disukai banyak orang.
- Minuman fermentasi: Kulit singkong dapat difermentasi menjadi minuman tradisional yang menyegarkan dan kaya manfaat kesehatan, seperti tape singkong dan brem.
- Dimsum Kulit singkong: Kulit singkong yang direbus kemudian dihaluskan dicampur dengan bahan lain seperti daging ayam dan udang menjadi hidangan favorit karena rasanya yang gurih dan khas.
Dampak positif
Pengembangan ekstrakurikuler ekonomi kreatif kuliner berbasis kulit singkong di Cipatat dapat memberikan dampak positif bagi murid, antara lain :
- Menumbuhkan jiwa wirausaha bagi murid sehingga menambah keterampilan khususnya bagis murid yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
- Meningkatkan pendapatan. Peluang bisnis baru dari olahan kulit singkong dapat meningkatkan pendapatan para murid untuk membantu orang tuanya di rumah.
- Menciptakan lapangan kerja. Pengembangan usaha kuliner ini dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama bagi para pemuda dan perempuan di Cipatat.
- Meningkatkan ketahanan pangan. Olahan kulit singkong dapat menjadi sumber karbohidrat dan nutrisi alternatif yang membantu meningkatkan ketahanan pangan di Cipatat.
- Melestarikan budaya local. Pengembangan kuliner berbasis kulit singkong dapat membantu melestarikan budaya lokal dan tradisi masyarakat Cipatat.
- Menjaga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan kulit singkong sebagai bahan baku kuliner dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
Dukungan Kepala Sekolah dan produsen tape di cipatat :
Untuk mewujudkan ekstrakurikuler ekonomi kreatif kuliner berbasis kulit singkong di Cipatat, diperlukan dukungan dari kepala sekolah dan warga sekolah :
- Kepala Sekolah. Kepala sekolah dapat memfasilitasi kegiatan ini dengan menyetujui ekstrakurikuler ekonomi kreatif kuliner sebagai salah satu program ekstrakurikuler disekolah
- Produsen tape. Produsen tape dapat memfasilitasi sekolah dengan memberikan keleluasan agar kulit singkong dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai bahan baku dalam menciptakan produk ekonomi kreatif di bidang kuliner. **