Oleh: Hj. Nani Rohaeni, M.Pd
(SDN Batujajar 2)
Masalah sampah merupakan isu yang penting pada saat ini, karena dari kesalahan kita dalam mengelola sampah dapat menimbulkan musibah, seperti membuang sampah sembarangan dapat menghambat jalannya air ketika turun hujan yang akan mengakibatkan terjadinya banjir.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, memiliki kewajiban untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya lingkungan bersih kepada kepada murid-muridnya. Sehingga penulisa mencoba membuat sebuah program yang berjudul “GERAKAN MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA” atau penulis singkat namanya menjadi “GEMPA”.
Program tersebut direncanakan akan ada penilaian secara berkala agar menjadi motivasi bagi seluruh siswa melalui lomba kebersihan antar kelas, yang akan dilaksanakan per triwulan. Tujuan dari program tersebut adalah menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan dan menanamkan karakter cinta terhadap lingkungan sekitar dengan pembiasaan disiplin membuang sampah pada tempatnya.
Tahap Perencanaan
- Sosialisasi pada warga sekolah,
- Menentukan waktu pelaksanaan program,
- Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan orang tua murid melalui wadah POMG,
- Mempersiapkan pelaksanaan program.
Tahap pelaksanaan
- Peserta didik, guru kelas, (dibantu oleh perwakilan orang tua/Khusus kelas bawah) melaksanakan piket kebersihan sesuai dengan jadwal,
- Guru selalu memberi motivasi dan apresiasi pada murid yang disiplin membuang sampah pada tempatnya.
- Berkolaborasi dengan orang tua siswa membuat ornamen/ hiasan kelas,
- Guru mengecek keadaan kelas sebelum mengajar dan memberi komentar terhadap keadaan kelas lalu menulskannya diagenda kebersihan kelas,
- Kepala sekolah mengevaluasi dan memberi peringatan untuk kelas yang masih rendah nilai kebersihan kelasnya dan memberi penghargaan terhadap kelas yang sudah bagus kebersihan kelasnya, dan mengumumkannya setelah selesai upacara bendera pada hari senin,
- Pelaksanaan program dilakukan oleh seluruh warga sekolah dengan kepala sekolah sebagai penanggungjawab, guru, tenaga kependidikan, dan semua komponen yang ada disekolah memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencapai tujuan program,
- Pengumuman kejuaraan antar kelas akan diumumkan setiap tiga bulan sekali, retang waktu jeda tengah semester, jeda Penilaian semester ganjil dan genap.
Tindak lanjut
- Menanamkan karakter lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi social secara positif, arif, dan bijaksana kepada murid,
- Membentuk karakter cinta lingkungan pada murid melalui penanaman Profil Pelajar Pancasila ‘beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia’
- Monitoring : Kepala sekolah sebagai pemantau sejaun mana program telah dilaksanakan, guru menganalisis ketercapaian program yang telah dilaksanakan sebelumnya, wali murid/ orang tua siswa mengamati kegiatan bersih-bersih dirumah,
- Evaluasi: menumbuhkan karakter cinta lingkungan dan tanggung jawab melalui gerakan membuang sampah pada tempatnya, serta menganalisis hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program,
- Learning: Kepala sekolah, guru, dan wali murid menggali dampak positif dan negatif selama pelaksanaan program serta menganalisis hambatan dan tantangan yang dialami yang dapat digunakan untuk perbaikan dimasa mendatang,
- Reporting: Guru membuat laporan tentang pelaksanaan program dan melaporkan hasilnya kepada kepala sekolah dan wali murid.
Simpulan
Melalui program GEMPA ini, Alhamdulillah penulis merasakan adanya perubahan yang besar dari warga sekolah, baik guru, murid, maupun orang tua murid. Mereka sangat antusias dalam memelihara kebersihan sekolah, terutama kelas masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
Disamping itu, melalui program tersebut dapat mendorong aspek suara pada murid, seperti: Meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar, menanyakan kepada murid mengenai lingkungan belajar seperti apa yang diinginkan oleh murid, meminta murid untuk menuliskan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk mewujudkan lingkungan belajar yang diinginkan.
Pada aspek pilihan murid, siswa diberi kesempatan untuk menentukan regu/kelompoknya. Mereka diberi kesempatan untuk menentukan jadwal piket kebersihan kelas, dan diberikan kesempatan untuk memilih alat kebersiahan yang akan digunakan
Pada aspek kepemilikan murid, mereka juga diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan kelas, dan area luar kelas, agar tetap bersih, tidak ada sampah, tertata rapi sehingga mereka dapat belajar dengan nyaman.***
Penulis: Nani Rohaeni, M.Pd, Lahir di Bandung pada tanggal 16 oktober 1972, bertempat tinggal di Kp.Gn. Dukuh, Desa Citapen-Cihampelas, Kab. Bandung Barat. Tempat bertugas di SDN Batujajar 2. Pendidikan, lulusan dari Institut Agama Islam Al-Musaddadiyah-Garut pada tahun 1996. Setelah itu menempuh pendidikan Pasca Sarjana dengan jurusan IPS pada STKIP Pasundan Cimahi dan lulus Tahun 2010 dengan predikat coumlaude. Selanjutnya karena beralih tugas sebagai guru kelas, penulis mengambil pendidikan penyetaraan selama 3 semester di UPBJJ-UT kelas jauh Cimahi dan lulus tahun 2019. Lalu mengikuti Seleksi Calon Kepala Sekolah pada tahun 2021 dan lolos seleksi substansi APBN dan sekaligus masuk pada Calon Guru Penggerak sebagai salah satu syarat CKS program APBN dari mulai bulan September sampai dengan sekarang (Diklat CGP selama 9 bulan). Penulis juga merupakan seorang guru yang aktif baik di sekolah, maupun pada komunitas praktisi seperti KKG gugus dan kecamatan. Penulis dikenal sebagai guru yang multi talent karena banyak keahlian yang dimilikinya terutama dalam membimbing ekstra kurikuler dibidang akademik, seni, keagamaan, dan yang lainnya, banyak mencetak kejuaraan Lomba Bakat Minat dan Kreativitas Siswa (LBMKS). Selain itu juga banyak mengikuti pelatihan-pelatihan dalam meningkatkan keprofesionalnnya, bahkan pada tahun 2014 pernah mengikuti lomba guru berprestasi ditingkat KBB, walaupun tidak berhasil menjadi juara tetapi menjadi pengalaman berharga bagi penulis dalam menambah keilmuannya terutama dalam hal pendidikan dan pembelajaran di kelas.Email: rohaeninani9@gmail.com, Instagram: rohaeninani9
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun