NGAMPRAH-(NEWSROOM)-Kepala PAUD-SPS Asy-Syadiah, Sri Agustini M. mengemukakankan bahwa salah satu tugas guru PAUD adalah menyiapkan perangkat pembelajaran yang memungkinkan untuk dapat dijadikan pengalaman belajar empiris oleh seluruh siswa. Dengan demikian, setiap pembelajaran yang pernah dilakukan oleh siswa akan selalu terpatri dalam benak mereka. Untuk itulah, setiap guru PAUD dituntut agar memiliki kreativitas dalam perancangan dan pembuatan Alat Pembelajaran Edukatif (APE) yang akan dimanfaatkan dalam pembelajarannya.
“Setiap gruru PAUD harus memiliki kemampuan dalam merancang APE yang akan dimanfaatkan dalam pembelajaran siswnya,” ungkap Sri saat diminta tanggapannya terkait dengan keberhasilannya menyabet Juara 3 Lomba Pembuatan APE se-Kab. Bandung Barat di Ponpes Arafah Cililin, Minggu (11/11/18).
Lomba Pembuatan APE merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga, Badan Koordinasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (LPPK-BKPRMI). Selain lomba yang diikuti oleh para guru PAUD, pantia menyelenggarakan pula berbagai kegiatan untuk siswanya, di antaranya lomba mewarnai, lomba menulis Syahadat, serta senam massal.
Bagi PAUD-SPS Asy Syadiah Cihampelas, capaian prestasi yang ditorehkannya ini merupakan lompatan yang cukup signifikan. Dalam usia pengelolaannya yang baru menginjak tahun keempat, PAUD-SPS Asy Syadiah Cihampelas telah dapat menunjukkan prestasinya yang cukup menggembirakan.
Dalam perjalanannya, PAUD-SPS Asy Syadiah Cihampelas selalu berperan aktif pada berbagai kegiatan, baik tingkat kecamatan, maupun tingkat kabupaten. Peran aktif tersebut didasari kesadaran bahwa siswa binaannya merupakan sosok yang tengah berada pada masa emas (golden age) kehidupannya. Pada masa ini, berbagai pengalaman yang dilalui siswa akan melekat kuat dalam pikirannya, sehingga dapat mewarnai pola berpikir dan pola prilaku mereka. Pola pikir dan perilaku tersebut akan terus terbawa dalam kehidupan masa kini dan masa depannya. Karena itu, siswa pada masa pertumbuhan ini, perlu mendapat perhatian optimal yang dasari dengan penuh kehati-hatian. Langkah yang dianggap tepat di antaranya melalui pola pembelajaran empirik dengan pemanfaatan APE.
“Alhamdulillah, dengan didukung oleh 3 guru, kami dapat memfasilitasi 18 siswa yang belajar pada PAUD-SPS Asy Syadiah Cihampelas, salah satunya pemanfaatan APE dalam pembelajaran,” pungkas Sri.
Saat dimintai tanggapannya terkait dengan raihan prestasi yang ditorehkan guru sekaligus kepala PAUD-SPS Asy Syadiah Cihampelas, Ketua Yayasan Keluarga Djamaludin-Syadiah Cihampelas, Aah Masruah yang manungi PAUD-SPS Asy Syadiah mengungkapkan kegembiraannya. Yayasan yang menaungi PAUD-SPS Asy Syadiah dalam upaya memfasilitasi siswa untuk dapat belajar sedini mungkin, terutama belajar tentang keagamaan telah dapat memperlihatkan hasilnya. PAUD-SPS yang dibinanya akan didorong terus agar pembelajarannya kental dengan nuansa keagamaan, sehingga siswa PAUD-SPS ini memiliki dasar keagamaan yang kuat. Pemahaman terhadap berbagai ilmu dasar keagamaan ini diharapkan akan menjadi modal dasar dari setiap lulusan PAUD-SPS Asy Syadiah.
“Kami berharap, PAUD-SPS Asy Syadiah dapat berkontribusi terhadap pemberian pondasi ilmu keagamaan pada setiap siswanya,” papar Aah saat dimintai tanggapannya.—DasARSS.