Berita : Elis Lisnawati
CILILIN-(NEWSROOM). Bertepatan dengan hari anak internasional, dan sesuai Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat tentang kegiatan Outdoor Classroom Day, di mana kegiatan pembelajaran diadakan di luar kelas dengan menampilkan kegiatan-kegiatan yang mengeksplor bakat dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang, beberapa waktu yang lalu SMP PGRI Cililin menampilkan berbagai kegiatan kreasi siswa yang berkaitan dengan muatan lokal.
Karena SMP PGRI Cililin berada di kawasan padat penduduk dengan lahan terbatas, kegiatan pun disesuaikan dengan kondiisi yang ada di lapangan tetapi tetap mengacu pada anjuran yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Kegiatanpun digelar tak kalah meriahnya dari sekolah lain. Semua warga SMP PGRI Cililin tumpah ruah memenuhi halaman sekolah yang tidak begitu luas.
Tema kegiatan hari anak tahun ini di SMP PGRI Cililin adalah Hari Anak adalah Hari Bergembira bagi Anak.
“Tema ini diangkat karena melihat kondisi anak-anak di SMP PGRI Cililin yang kebanyakan memiliki background keluarga yang kurang harmonis, banyak di antara mereka tidak bisa berkumpul secara utuh bersama keluarganya layaknya anak-anak dari keluarga yang normal” tutur Iis Nurliah Kepala SMP PGRI Cililin menanggapi kegiatan yang dilakukan di sekolahnya saat itu, Kamis (1/11/18).
Kegiatan diawali berdoa bersama yang dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ayi Dudung Efendi, kemudian dilanjutkan dengan readathon (literasi). Selanjutnya para siswa berolahraga senam bersama dengan bapak/ibu guru dan diakhiri dengan penampilan kreasi seni dari perwakilan kelas, berupa nyanyian dan musik nasyid.
Lebih jauh Iis menuturkan bahwa banyak diantara orang tua siswa di SMP PGRI Cililin yang bekerja jadi TKI di luar negeri, kerja di luar kota, dan anak-anak korban perceraian sehingga kondisi siswa demikian benar-benar memerlukan perhatian khusus. Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi hal yang juga berpengaruh pada perkembangan anak, karena membuat anak kurang bersemangat dalam belajar akibat memiliki berbagai macam keinginan yang tidak terpenuhi layaknya anak seusia mereka.
Bisa tetap bertahan di sekolah sampai akhir tahun pelajaran hingga mereka bisa membawa selembar ijazah dan bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi menjadi harapan besar pihak sekolah. Bekal ilmu yang didapat di sekolah diharapkan menjadi modal bagi mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
“Membuat anak-anak gembira, bisa tertawa lepas di hari spesial untuknya yaitu hari anak Internasional menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami” pungkas Iis.
Semoga kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dengan adanya program wajib belajar yang mengratiskan biaya pendidikan dan memberikan kemudahan dalam akses pendidikan menjadi sarana yang ampuh untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi di kemudian hari, karena pendidikan tidak hanya menghilangkan kebodohan dan keterbelakangan namun dengan pendidikanlah kualitas hidup manusia bisa meningkat.