NGAMPRAH BIDANG SMP-DISDIK– Imam Santoso M.R., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, menyambut baik keterlaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Bandung Barat. Gerakan ini harus terus didorong untuk diimplementasikan setiap sekolah secara konsisten, sehingga dapat mendongkrak ketertinggalan siswa dalam melaksanakan literasi. Berbagai penelitian telah memperlihatkan fakta bahwa ketertarikan masyarakat untuk membiasakan diri membaca masih tergolong rendah. Karena itu, melalui GLS pada seluruh sekolah di Bandung Barat ini, adanya peningkatan kuantitas baca sangat disandarkan. Implementasi GLS di Kab. Bandung Barat, diwadahi oleh Dinas Pendidikan melalui program Gerakan Literasi Sekolah ‘Membaca dan Berkarya’ Kab. Bandung Barat (GLS Mekar KBB).
“Penerapan kebijakan Gerakan Literasi Sekolah diimplementasikan Dinas Pendidikan melalui GLS Mekar KBB,” papar Imam saat dimintai tanggapannya sehubungan dengan pelaksanaan Sosialisasi Implementasi GLS bagi para guru, di Hotel Endah Parahyangan Bandung, Senin (1/10/18).
“Penerapan kebijakan Gerakan Literasi Sekolah pada Dinas Pendidikan merupakan respons atas penyiapan generasi masa depan Bandung Barat dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0,” demikian disampaikan Imam Santoso M.R. saat dimintai komentar terkait pelaksanaan Sosialisasi Implementasi GLS, di Hotel Endah Parahyangan Bandung, Senin (1/10/18).
Disampaikan pula bahwa bahwa Dinas Pendidikan memiliki kewajiban untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya kemauan dan kemampuan siswa dalam berliterasi melalui kebijakan implementasi GLS. Dinas Pendidikan menyadari bahwa penyiapan generasi masa depan siswa agar mampu berkiprah dalam menyikapi fenomena Revolusi Industri 4.0, di antaranya melalui dorongan kepada para siswa agar memiliki kebiasaan membaca. Para siswa adalah generasi masa depan yang harus disiapkan sedini mungkin dalam menghadapi fenomena kehidupan tersebut. Untuk mengantarkan mereka agar siap dalam menghadapi perkembangan kehidupan tersebut merupakan tugas seluruh stakeholder pendidikan dengan Dinas Pendidikan sebagai leading sector-nya.
“Implementasi GLS Mekar KBB merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendongkrak kebiasaan membaca pada seluruh siswa, sehingga mereka siap menghadapi tantangan kehidupan Revolusi Industri 4.0,” pungkas Imam.
Saat dimintai tanggapannya terkait dengan penyelenggaraan kegiatan ini, Plt. Kepala Bidang Pendidikan SMP, Dadang A. Sapardan menyampaikan bahwa Sosialisasi Implementasi GLS merupakan upaya yang dilakukannya guna mendorong sekolah agar memiliki motivasi tinggi dalam mengimplementasikan GLS Mekar KBB di sekolahnya masing-masing. Kegiatan yang diikuti oleh 160 guru se-Kab. Bandung Barat tersebut diisi dengan materi keliterasian dari narasumber yang merupakan para fasilitator GLS Mekar KBB. Narasumber yang terlibat pada kegiatan ini adalah Nani Sulyani, Kep. SMP 3 Saguling; Mardiah, guru SMP 3 Padalarang; Dian Diana, guru SMP 1 Cihampelas, N. Mimin Rukmini, guru SMP 1 Cililin; serta dan Ela Komala, Kep. SD Wangunsari Lembang.
Sejak beberapa tahun ke belakang Dinas Pendidikan terus melakukan berbagai langkah untuk mendorong seluruh siswa dan stakeholder pendidikan dari setiap sekolah agar memiliki kebiasaan membaca. Dorongan nyata dilakukan sejalan dengan pengimplementasian Gerakan Literasi Sekolah “Membaca dan Berkarya” Kab. Bandung Barat (GLS Mekar KBB). Melalui GLS ‘Mekar’ KBB tersebut setiap sekolah dituntut untuk melaksanakan program aksinya, di antaranya melaksanakan membaca 15 menit sebelum memulai pelajaran, menjadwalkan pelaksanaan readthon, serta melaksanakan literasi wisata.
“Kegiatan literasi sekolah di Bandung Barat diharapkan terus berkembang melalui berbagai kegiatan inovatif, sehingga akan mendorong akselerasi siswa kita dalam membaca,” papar Dadang saat ditanya harapan dari implementasi GLS di Bandung Barat. —DasARSS.
Keren! GLS, menyMbut Revolusi Industri 4.0. Dukungan penuh penentu kebijakan mutlak diperlukan
LITERASI KBB MANTAP