NGAMPRAH, (NEWSROOM). Kepala Bidang Pendidikan SMP yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Dadang A. Sapardan mengungkapkan bahwa program Sekolah/Madrasah Siaga Kependudukan memungkinkan untuk diimplementasikan pada kegiatan kurikuler di sekolah/madrasah. Program SSK dapat diterapan oleh setiap satuan pendidikan di antaranya dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, kokurikuler.
“Program Sekolah/Madrasah Siaga Kependudukan dapat diimplementasikan pada kegiatan kurikuler di sekolah/madrasah jenjang SMP/MTs di Kab. Bandung Barat,” papar oleh Dadang A. Sapardan dihadapan peserta Pertemuan Penguatan Kelembagaan Sekolah/Madrasah Siaga Kependudukan yang diselenggarakan di Ruang Dinas P2KBP3A, Ngamprah, Selasa, (01/12/20).
Program Pertemuan Penguatan Kelembagaan Sekolah/Madrasah Siaga Kependudukan merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kab. Bandung Barat dan dibuka oleh Eriska Hendraya, Kepala Dinas P2KBP3A. Kegiatan diikuti oleh kepala sekolah/guru perwakilan dari 17 SMP dan 16 MTs di Kab. Bandung Barat. Sedangkan narasumber kegiatan berasal dari Perwakilan BKKBN Prov. Jabar, Dinas P2KBP3A, Kementerian Agama, dan Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat
Dalam kapasitas sebagai SKPD yang membina siswa jenjang SMP, Dinas Pendidikan menyambut positif setiap program yang dibawa oleh SKPD lain. Bahkan bukan itu saja, respons positif diberikan pula kepada Non-Government Organization (NGO) yang menerapkan program pada Dinas Pendidikan, terutama satuan Pendidikan. Hal itu dimungkinkan karena adanya keterbatasan yang dimiliki Dinas Pendidikan. Sampai saat ini, berbagai SKPD/NGO/Lembaga lainnya telah mengimplementasikan program pada satuan Pendidikan di Kab. Bandung Barat, di antaranya pendidikan anti korupsi dari KPK, pendidikan lalu lintas dari POLRI, sekolah sehat dari Dinkes, sekolah Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup, program anti-kekerasan dan intoleransi dari MSI, SPAB dari Save the Children. Seluruh program tersebut sangat membantu satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan dalam mewarnai implementasi kebijakan pendidikan.
Pada kesempatan tersebut disampaikan pula bahwa selama ini Bidang Pendidikan SMP berkonsentrasi pada program yang mengarah untuk melakukan penguatan pembelajaran guna peningkatan kompetensi siswa. Dengan demikian, berbagai program pendukung yang berkontribusi pada peningkatan kompetensi siswa tidak banyak terprogramkan. Untuk itulah, program yang dilaksanakan oleh Dinas P2KBP3A Kab. Bandung Barat dan menyentuh siswa tersebut akan sangat membantu menutupi ruang-ruang kosong yang selama ini kurang mendapat tereatment dari satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat.
“Program Sekolah/Madrasah Siaga Kependudukan yang dilaksanaan Dinas P2KBP3A Kab. Bandung Barat tersebut akan sangat membantu menutupi ruang-ruang kosong yang jarang mendapat treatment, sehingga saya merasa perlu merespons positif atas program yang dilaksanakan ini,” papar Dadang A. Sapardan.
Selanjutnya disampaikan bahwa dalam implementasinya, setiap sekolah/madrasah pelaksana SSK atau MSK harus mendorong guru untuk menerapkan student center oriented, sehingga aktifitasnya benar-benar dapat berkontribusi bagi lahirnya pemahaman siswa terkait dengan kependudukan. Langkah yang dapat dilakukan adalah membimbing siswa dalam mengeksplorasi internet, membuat pojok kependudukan, melaksanakan observasi, wawancara, dan survei. Dengan Langkah tersebut, program SSK diharapkan dapat benar-benar mengarah pada tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, masyarakat, terutama generasi muda, dalam partisipasi dan peran serta pada program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
“Implementasi program SSK ini diharapkan dapat mengarah pada tujuannya, yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, masyarakat, terutama generasi muda, dalam partisipasi dan peran serta pada program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga,” pungkas Dadang. ****
Berita: DasARSS
Penerapan SSK merupakan bukti pembelajaran kontesktual yang membelajarkan peserta didik untuk memahami lingkungan sekitar