Oleh: Ai Nurhayati, S.Pd., M.Pd
(Kepala SMPN 1 Lembang)
Sangat menarik saat memimpin sebuah satuan pendidikan yang seluruh warga sekolahnya mendukung visi sekolah. Hal tersebut membuat semua misi dan program-program sekolah dapat terlaksana.
SMPN 1 Lembang yang menempati lahan seluas 7.665 meter persegi memiliki ruang yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi sekolah berwawasan lingkungan. Hal ini dikarenakan di setiap sudut sekolah dimungkinkan ditanam tanamanan yang rindang dan asri.
Dengan mengusung visi “Bagus”-berkarakter, aman, gembira, unggul, dan sehat, SMPN 1 Lembang mengembangkannya menjadi sekolah Adiwiyata. Sebuah sekolah yang peduli akan keberlangsungan lingkungan yang ramah, sehat dan nyaman. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari program Adiwiyata sendiri,yakni menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Warga sekolah menyadari, untuk mencapai sekolah yang berwawasan lingkungan memerlukan proses yang panjang. Namun, atas kerja sama dan dukungan semua pihak, sekolah berhasil menyabet sejumlah penghargaan, yakni Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Bandung Barat pada 2018, Sekolah Adiwiyata tingkat Prov.Jawa Barat 2020, dan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada 2023. Bahkan, kini diusulkan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri, tingkatan tertinggi di bidang Adiwiyata.
Seperti diketahui, berdasarkan Permen LHK No. P.53 tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata, bahwa Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
Penulis menyadari, capaian di atas merupakan prestasi warga sekolah. Dukungan dari warga sekolah, mulai dari pencanangan program Hijau itu Sehat, dengan kegiatan-kegiatan kolektif yang berbasis gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS), terus mengembangkan dan menerapkan perilaku ramahl ingkungan hidup.
Di antara program-program pendukung PBLHS tersebut, yaitu menjaga kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, mengelola sampah melalui 3R- reduce. reuse, recycle. Kemudian, melakukan inovasi terkait PRLH (Perilaku Ramah Lingkungan Hidup ), penghematan dan konservasi energi, dan penghematan serta konservasi air.
Aksi kolektif yang dilaksanakan secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan oleh warga sekolah menjadi salah satu faktor utama keberhasilan sekolah mencapai prestasi di atas. Termasuk, ketika kelompok ilmiah remaja (KIR) sekolah berhasil membudidayakan tanaman loquat yang banyak tumbuh di sekolah sejak 2010 menjadi komoditi unggulan berikutnya. Saat ini, komoditi tersebut sedang diuji laboratorium.
Akhirnya, semoga konsistensi sekolah dalam menjaga lingkungan hidup, menanam pohon merupakan salah satu bentuk hubungan baik antara manusia dan alam. Dan, semoga dengan adanya program -program di atas menjadi stimulus sekolah lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan, termasuk menjadi agen perubahan yang mampu menjadikan lingkunan di satuan pendidikan, tidak hanya ramah untuk proses pembelajaran, namun juga ramah dalam melestarikan alam. ***
Untuk lebih lengkap simak di: https://youtu.be/PZxZiPfixnU?si=A2sm-FbYlSmxZqVi