Oleh: Sri Mulati Wulan Dewi
(SDN 2 Krida Utama Padalarang)
Diawali dengan perjalanan mengikuti program Calon Guru Penggerak (CGP) di pertengahan tahun 2021 yang diikuti peserta sebanyak 10 ribu guru dari seluruh nusantara. Walaupun hati merasa bingung dan bimbang masih dalam bayangan kegiatan CGP seperti apa dan apa yang diraih setelah selesai program dalam waktu selama 9 bulan.
Waktu demi waktu seriring perjalanan CGP dari pengisian form pendaftaran dan pengisian essay yang luar biasa menantang, akhirnya masuk ke tahap berikutnya, yaitu tes skolastik sebanyak 80 soalĀ Persaingan semakin ketat. Banyak yang tidak lolos ke tahap berikutnya.
Pada tahap akhir, penulis melakukan simulasi mengajar dan wawancara, dan akhirnya masuk prioritas peserta dari wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Di awal perjalanan guru penggerak banyak sekali yang penulis dapat, seperti pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal tersebut sebagai impelementasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Pembelajaran yang penulis lakukan menuju arah perbaikan dan memotivasi peserta didik untuk dapat mengembangkan bakat dan minatnya.
Penulis berkeinginan menjadi guru masa depan yang lebih peduli dan dapat memotivasi murid untuk dapat berkembang membentuk suatu potensi yang didapat dari dalam dirinya. Sehingga memunculkan kreativitas dan dapat menjadikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.
Di bulan kedua perjalanan CGP, penulis mengikuti pembelajaran KSE (Kompetensi Sosial Emosional). Di dalamnya terdapat proses untuk lebih memahami murid dengan berbagai karakter yang berbeda. Kemudian, berusaha membuat suasana belajar sangat menyenangkan dan dapat membuat mereka bahagia.
Waktu pun berjalan seiring kegiatan yang semakin padat, akhirnya sampai pada titik pengumpulan tugas akhir dan ujian tes akhir pada Modul 3. Akhirnya penulis mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan pengalaman yang bermakna dari rekan-rekan guru penggerak lainnya, termasuk dari fasilitator dan pengajar praktik.
Yang selalu teringat di benak penulis ketika pendampingan bersama pengajar praktik adalah bahwa seorang CGP jangan pernah menyerah seberat apapun tantangan yang dihadapi. Kemudian, berbagi ilmu dan menerapkanya di kelas bersama murid, sehingga memunculkan budaya positif di lingkungan sekolah, serta dapat menghasilkan berbagai karya kerativitas murid.
Dengan Pendidikan Guru Penggerak yang penulis ikuti, diyakini dapat menggapai impian penulis untuk melakukan perubahan dan dapat menggerakkan rekan-rekan guru untuk mewujudkan visi dan misi bersama demi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
Akhirnya, jangan pernah menolak untuk melakukan perubahan! Kebahagiaan itu sangat penting bagi murid kita. Oleh karena itu, mari kita bergerak menuju tantangan abad 21! Sesulit apapun tetaplah semangat meraih impian dan cita-cita di masa yang akan datang. Jangan pernah menyerah!***
ProfilĀ Penulis:
Sri Mulati Wulan Dewi, lahir di Bandung, 01 Mei 1976. Berprofesi sebagai guru sejak tahun 1998. Pada tahun 1998 – 2003 mengajar di TK Rian Kumarajaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Tahun 2003-2007 masuk nominatif Guru Bantu APBN dengan tugas mengajar di SDN 2 Krida Utama. Tahun 2008- sekarang diangkat CPNS dan mengajar di SDN 2 Krida Utama Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Pewarta : Adhyatnika Geusan Ulun