Berita : Elis Lisnawati
CILILIN – (NEWSROOM) SMPN 1 Cililin Kamis, (11/04/2019) kedatangan tamu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat untuk menyerahkan 66 unit notebook, 3 scanner dan 3 proyektor. Bantuan dalam bentuk peralatan laboratorium komputer SMP tersebut diterima langsung oleh Bapak Kepala SMPN 1 Cililin dengan rasa bahagia. Bagaimana tidak sekolah dengan jumlah siswa lebih dari 1.000 orang dengan rombel 28 kelas, di tahun ke dua pelaksanaan UNBK ini masih melaksanakan ujian dengan cara menumpang di sekolah lain tepatnya di SMAN 1 Cililin yang letaknya tidak jauh dari lokasi sekolah. Hal ini dikarenakan keterbatasan sarana yang dimiliki salah satunya fasilitas komputer sebagai penunjang utama dalam pelaksanaan UNBK ini.
Tuntutan untuk melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang dicanangkan pemerintah disambut baik oleh sekolah meski dengan sarana yang belum memadai. Kurangnya ketersediaan komputer yang dimiliki sekolah bukan menjadi kendala untuk bisa melaksanakan UNBK. Nyatanya untuk beberapa sekolah tertentu mereka tetap bisa melaksanakannya meski dengan cara harus menumpang di sekolah terdekat yang memiliki fasilitas komputer yang memadai.
Ucapan terimakasih diucapkan Juhaendi Kepala SMPN 1 Cililin menyikapi kedatangan bantuan tersebut. “Apa yang diterima hari ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk kepentingan sekolah. Semuanya akan dapat dimanfaatkan untuk memperlancar kelangsungan proses belajar mengajar di kelas. Efektivitas kerja akan semakin meningkat hal ini berkaitan dengan tuntutan yang serba digital. Semuanya serba online sehingga bantuan komputer yang diterima akan sangat bermanfaat dan berdaya guna.” Papar Juhaendi.
Era digital mengharuskan segalanya terhubung secara langsung. Hingga secara otomatis administrasi sekolahpun akan sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Pemeliharaan dan perawatan terhadap semua asset yang dimiliki sekolah menjadi hal yang dipikirkan, ini untuk menjaga keberlangsungan sarana dan prasarana yang telah ada dan dimiliki sekolah, sehingga bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu panjang.
“Alhamdulilah hari ini kita menerima bantuan barang yang memang keberadaannya dibutuhkan oleh sekolah, namun demikian hal yang harus kita sama-sama pikirkan adalah bagaimana menjaga dan merawatnya, dan semua itu adalah tugas kita bersama.” pungkas Juhaendi.***