NGAMPRAH-(NEWSROOM) “Kebersihan sebagaian daripada iman” itulah hadits Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kita untuk peduli pada kebersihan diri sendiri dan lingkungan kita. Beberapa poin pedoman dasar yang diajarkan Nabi antara lain tidak mengotori sumber-sumber air, membersihkan halaman dan pelataran rumah, menghilangkan penghalang dijalan-jalan umum, wajib bersuci dengan sungguh-sungguh dengan cara berwudhu dan mandi, serta banyak lagi dalil dan hadits yang menunjukan besarnya perhatian Islam pada kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Menurut data Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun (Dirjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), pada tahun 2016 ada sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi masyarakat Indonesia per harinya. Jumlah ini diprediksi akan terus melonjak di tahun 2019 yang akan mencapai angka 68 juta ton per harinya di mana sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.
Gedung A komplek perkantoran Pemda Kabupaten Bandung Barat menampung tidak kurang enam SKPD termasuk Dinas Pendidikan di dalamnya. Disdik sendiri menempati lantai 1 gedung A tersebut. Setiap pagi kita akan melihat tumpukan sampah yang dimasukan ke dalam tas plastik warna hitam bertumpuk di sebelah lapangan apel yang merupakan halaman depan gedung A. Tidak bisa dipungkiri bahwa sampah-sampah tersebut merupakan limbah kantor yang dihasilkan oleh setiap pegawai di tiap SKPD yang mendiami gedung A.
“Terkadang saya perlu tenaga dan waktu yang cukup lama bila harus membersihkan sampah dari lantai dua yang menjadi tanggung jawab saya ini, apalagi bila sebelumnya sudah ada kegiatan rapat atau pertemuan” ungkap Iwan Irawan, salah seorang tenaga cleaning service yang dipekerjakan membersihkan lantai dua gedung A saat dimintai keterangan disela-sela pekerjaannya (Rabu, 17/10/18).
Pihak Pemda telah lama bekerjasama menangani kebersihan di tiap gedung yang berada di komplek perkantoran KBB dengan pihak swasta. Untuk gedung A sendiri yang terdiri dari empat lantai hanya ditangani oleh empat orang tenaga cleaning service di mana setiap orang bertanggung jawab atas satu lantai.
Senada dengan Iwan, Dede Juhari seorang tenaga cleaning service yang bertugas menjaga kebersihan di lantai satu dan telah lima tahun bekerja di yayasan yang mempekerjakannya mengungkapkan bahwa sebetulnya jika hanya mengandalkan mereka berempat dalam menjaga kebersihan seringkali merasa kewalahan.
“Kami berharap bantuan dan pengertian dari para pegawai untuk peduli akan kebersihan, mengingat kalau hanya mengandalkan kami berempat untuk menangani kebersihan gedung A yang luas ini, kegiatan pembersihan rutin harian menjadi kurang maksimal” ungkap Dede.
Kebersihan sesungguhnya merupakan tanggung jawab bersama semua elemen, baik pengguna gedung maupun pengunjung. Walaupun di tiap SKPD juga memiliki tenaga penjaga kantor merangkap petugas kebersihan tidak serta merta menjadikan kita seenaknya untuk membuang sampah. Kebersihan tempat kerja, kantor dan lingkungan disekitarnya akan memberikan suasana tenang dan nyaman serta diaharapkan dapat menumbuhkan konsentrasi bagi para pegawai yang bekerja di dalamnya.
Akan lebih bijak jika kita mulai melatih diri untuk membuang sampah pada tempatnya, apalagi beberapa tempat sampah sudah memilah antara sampah organik dan non organik. Mulailah dari hal-hal kecil, mulailah dari diri kita untuk sesuatu yang lebih baik, lingkungan yang sehat dan bersih, dihuni oleh pegawai yang sehat dan peduli, tidak mustahil akan melahirkan pemimpin bangsa yang bersih dikemudian hari***Bud’s