PADALARANG-NEWSROOM. Ada yang berbeda pada pelaksanaan Upacara Bendera Senin (1/10/18) di SMPN 1 Padalarang, para peserta upacara tampak lebih khidmat. Pasalnya, upacara bendera kali ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Upacara dikuti oleh seluruh civitas akademika SMPN 1 Padalarang dengan petugas upacara anggota OSIS, MPK, Passus, dan Pramuka.
Pelaksanaan Upacara kali ini juga dibantu oleh anggota Ekspas dan Marching Band sebagai pengiring paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu wajib nasional. Hadir pula anggota IPDA Deden Indrajaya, Kanit Dikyasa Polres Cimahi yang menjadi Pembina upacara sekaligus menyampaikan amanat Kasatlantas Polres Cimahi.
Hari Kesaktian Pancasila selalu dikaitkan dengan peristiwa pemberontakan G30S PKI. Sejarah mencatat pada tanggal 30 September 1965, PKI mencoba melakukan kudeta dengan maksud utamanya tak lain akan menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Namun, berkat soliditas TNI dan rakyat, usaha kudeta itu berhasil digagalkan. Oleh karena itulah, Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.
“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati setiap tahun haruslah kita jadikan sebagai upaya melestarikan, mengamalkan, mengembangkan, dan mempromosikan Pancasila sebagai sumber nilai yang telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pesan IPDA Deden saat menyampaikan amanat pembina upacara.
Pembina upacara juga menyampaikan perlunya mewaspadai bahaya laten komunis yang bisa kapan saja muncul dalam berbagai bentuk.
“Perlunya meningkatkan persatuan dan pemahaman masyarakat tentang faham laten komunis yang terus menyelinap di tengah-tengah masyarakat. Karena, jika masyarakat tidak waspada, maka akan terjadi lagi kejadian yang serupa pada masa lalu”, tambah Deden.
Selain menyampaikan amanat dari Kasatlantas Polres Cimahi, Deden juga menyampaikan amanat tambahan berkaitan dengan peraturan perundangan berlalu lintas. Empat penyebab terjadinya kecelakaan, yang meliputi faktor pengendara/manusia, jalan, kendaraan, dan alam disampaikan kepada para peserta upacara yang mayoritas sudah mampu meengendarai kendaraan bermotor.
Di samping itu, disampaikan pula imbauan kepada siswa agar tidak menggunakan kendaraan bermotor. Siswa dinilai belum cukup umur untuk menggunakannya sehingga dapat menimbulkan berbagai risiko yang tidak diinginkan.
Kepala SMPN 1 Padalarang, Tetty Rosmiati Miharja menuturkan bahwa pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang diselenggarakan di sekolah, salah satunya adalah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN). Apalagi jika warga sekolah dapat menerima sosialisasi langsung dari pihak kepolisian.
“Hari Kesaktian pancasila yang rutin diperingati setiap tanggal 1 Oktober dapat memupuk kembali kesadaran berpancasila bagi guru, siswa dan tenaga kependidikan yang selanjutnya dapat tumbuh dan berkembang dengan subur sehingga berbuah pengalaman dalam sikap dan perbuatan sehari-hari,” ungkap Tetty.
Setelah upacara dilaksanakan, diadakan sesi foto bersama antara perwakilan POLRES Cimahi dengan pihak sekolah yang dilatarbelakangi oleh seluruh siswa SMPN 1 Padalarang dengan spanduk yang bertuliskan “Transportasi Sehat dan Merakyat, bike to work, bike to school, bike to bike.” dan berfoto bersama para petugas upacara serta para Pembina OSIS dan ekstra kurikuler . ***NFr
mulanya cuman main-main baca artikel ini, nyatanya selesai dibaca sampai tuntas, wacana saya jadi bertambah semakin bertambah, artikel ini sangatlah menimbulkan ide saya, mudah-mudahan artikel ini semakin berkembang, agar dapat menambahkan pemahaman saya di masa yang akan datang
kayaknya penulis benar-benar pahami content artikel ini, karena artikel ini benar-benar memberi inspirasi serta begitu menolong saya, mudah-mudahan penulis meningkatkan artikel ini, supaya dapat semakin menimbulkan ide, mudah-mudahan penulis terus diberi kesehatan