Oleh: Harist Sulaeman, S.Pd
(Guru SMKN 4 Padalarang)
“Di tengah kemajuan zaman, kearifan lokal tetaplah akar yang menguatkan jati diri kita. Bangga dengan warisan budaya, karena di sanalah kekuatan sejati kita berpijak.”
Dunia yang serba cepat ini membawa kita pada transformasi yang tidak hanya mempengaruhi gaya hidup, tetapi juga cara kita berpikir dan belajar. Namun, ada satu hal yang tak boleh dilupakan yaitu akar budaya kita, yang merupakan warisan luhur dari nenek moyang, adalah fondasi kuat yang dapat memperkaya kehidupan kita.
Salah satu cara untuk menghargai dan mempertahankan warisan ini adalah melalui program KEKAL BERDASI, sebuah inisiatif yang mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk peserta didik di sekolah.
Dalam perkembangan zaman yang begitu cepat, pendidikan di sekolah harus mampu menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, berbudi pekerti luhur, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu pendekatan yang dapat mengakomodasi keberagaman potensi siswa. Salah satu cara untuk memperkaya proses pembelajaran ini adalah dengan mengintegrasikan kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai luhur dalam membentuk karakter siswa yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
KEKAL BERDASI merupakan singkatan dari Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Berdiferensiasi. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memadukan nilai-nilai budaya lokal dalam metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik tiap peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap siswa. Pembelajaran berdiferensiasi memberi ruang bagi siswa untuk belajar sesuai dengan cara, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih efektif, tetapi juga memberi kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka.
Integrasi kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter siswa, terutama dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi. Sebab, melalui kearifan lokal, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan praktis yang relevan dengan bidang keahlian mereka, tetapi juga dapat belajar mengenai nilai-nilai moral dan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengintegrasikan kearifan lokal dalam Pendidikan, siswa dapat memaknai pembelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan mereka, pembuatan karya-karya seni tradisional juga dapat membuat siswa lebih merasa memiliki dan bangga akan daerahnya, selain itu dalam pembelajaran sains siswa dapat diajak memahami cara tradisional dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan seperti pertanian organik, system irigasi tradisional atau pola konsumsi yang ramah lingkungan yang mengajarkan mereka untuk menghargai dan melestarikan alam sekitar.
Kemajuan zaman tidak dapat dihindari, dan teknologi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, teknologi tidak harus menggantikan kearifan lokal. Sebaliknya, keduanya bisa berjalan beriringan. Teknologi dapat digunakan untuk mendokumentasikan, mengembangkan, dan menyebarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda. Misalnya, dengan menggunakan media sosial atau aplikasi digital, siswa dapat belajar dan berbagi tentang kebudayaan mereka ke dunia luar, sambil tetap mempertahankan dan melestarikan warisan budaya tersebut.
Pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kearifan lokal di sekolah dapat menjadi salah satu solusi untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas dalam keterampilan, tetapi juga memiliki karakter yang luhur.
Dengan pendekatan yang tepat, nilai-nilai kearifan lokal dapat menjadi kekuatan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, yang berkarakter santun, jujur, bertanggung jawab, mandiri, kreatif, serta mampu berkontribusi dalam kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan di sekolah untuk mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada penguasaan kompetensi secara kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. ***