BANDUNG BARAT-(NESWROOM). SMPN 1 Padalarang dalam memperingati Hari Pahlawan tingkat Kab. Bandung Barat (KBB) tahun 2019, mengirimkan korps musiknya. Kegiatan yang diselenggarakan di Taman Makam Pahlawan di Lembang KBB tersebut dipimpin oleh Bupati Bandung Barat. Minggu (10/11/19).
Pembina korp musik, Ayi Rana, mengungkapkan bahwa setiap tahun SMPN 1 Padalarang mendapat kehormatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang merupakan peristiwa bersejarah tersebut.
Seperti diketahui peristiwa 10 November merupakan momen historis perang antara Indonesia dan Sekutu (Inggris). Saat itu tentara Inggris yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) menggelorakan semangat nasionalisme para pejuang di Surabaya.
Pada peristiwa pengibaran bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober, menambah sengitnya gempuran Sekutu di kota tersebut.
Puncaknya terjadi pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang. Sejumlah bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.
Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak. Namun di luar dugaan, ternyata para pejuang dipimpin oleh Bung Tomo dan para ulama serta santri-santri secara spontan merespon dengan melawannya secara masif.
Peristiwa di atas itulah yang menjadi penyulut semangat perjuangan di seluruh tanah air. Ribuan nyawa melayang dalam mempertahankan kemerdekaan negeri tercinta. sehingga untuk mengenangnya di jadikan Hari Pahlawan.
Diungkapkan juga bahwa partisipasi korp musik SMPN 1 Padalarang KBB ini menujukkan bahwa kontribusi generasi muda dalam mengisi kemerdekaan serta mengenang jasa-jasa para pahlawan di momen bersejarah tersebut hendaknya memoivasi para pelajar lainnya. Sehingga kreativitas seni yang disajikan sekolah ini menjadi inspirasi dalam berkarya.
“Mudah-mudahan performance korps musik ini memotivasi generasi muda, khususnya para pelajar dalam berkarya. Selalu banyak cara untuk berkreasi dalam mengisi kemerdekaan dan mengenang hari-hari bersejarah,” tandas Ayi Rana.***
(Berita/Editor: Adhyatnika GU)