Dadang A. Sapardan
(Kabid Pend. SMP Disdik Kab. Bandung Barat)
Memasuki hari pertama cuti bersama yang cukup panjang, tidak banyak yang dilakukan kecuali menyimak beberapa sesi tausyiah dari salah seorang kiai yang selama lebih dari setahun ini menjadi rujukan. Dengan meraknya pemanfaatan media digital, mencari tausyiah dari sang kiai tidaklah susah, tinggal meng-klik youtube saja, tausyiah bisa disimak sambil duduk santai bahkan sambal berbaring sekalipun. Pada tausyiah yang disampaikannya, terungkap bahwa menerima kritik dari sesama yang sepadan haruslah disyukuri, daripada menerima kritik dari mereka yang tidak sepadan—dari sisi kemampuan berada di bawah kita.
Kaitan dengan maraknya pemanfaatan media sosial untuk mengungkapkan ide, pemikiran, bahkan kritik, cukup banyak masyarakat menyampaikan kritik terhadap berbagai kebijakan yang dilahirkan berbagai elemen penentu kebijakan, terutama elemen pemerintahan. Siapapun dan kapanpun bisa dengan mudah menyampaikan kritik melalui kanal media sosial yang dimiliki. Begitu terbukanya kanal penyampaian kritik, sehingga kritik yang disampaiankan sangatlah beragam, dari kritik yang benar-benar bermuatan untuk memperbaiki kebijakan sampai kritik yang bermuatan kelicikan dan kepicikan untuk menjatuhkan citra pemroduksi objek kritik.
Mengacu pada Wikipedia, kritik dimaknai sebagai proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Kritik berasal dari bahasa Yunani kritikos yang berarti “dapat didiskusikan”. Kata kritikos diambil dari kata krenein yang berarti memisahkan, mengamati, menimbang, dan membandingkan.
berdasarkan pada pemaknaan kritik di atas, yang harus dipahami adalah bagaimana kritik menjadi produk pemikiran, kajian, dan analisis yang memiliki muatan positif, yaitu untuk memperbaiki langkah yang diambil pada waktu mendatang. Selanjutnya, langkah yang diayunkan pada waktu mendatang tidak mengarah pada istilah terpersok pada lubang yang sama. Dengan demikian, kritik mengarah pada upaya untuk mengarahkan agar pemroduksi objek kritik tidak melakukan langkah salah yang akan berakibat kurang baik. Selain itu, bisa dimaknai pula bahwa penyampai kritik dimungkinkan merupakan sosok yang minimal memiliki kompetensi sama, kapasitas sama, bahkan keluasan keilmuan yang sangat mumpuni. Produksi kritik dari dari orang yang minimal memiliki posisi sepadan tersebut akan memiliki kualitas tersendiri. Kritik yang diproduksinya benar-benar berdasarkan analisis dan kajian yang bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan kritik yang disampaiakan, semata untuk perbaikan langkah dan kebijakan ke depan, bukan dengan muatan lainnya yang menjurus pada niatan kurang baik.
Dalam kaitan sebagai pemangku kebijakan, baik pada level rendah, maupun level tinggi, haruslah mampu memilah kritik yang tersampaikan—kritik yang bermuatan untuk memperbaiki langkah ke depan ataukah kritik yang bermuatan untuk menjerumuskan. Berkenaan dengan kritik bermuatan positif, para pemangku kebijakan sudah sepantasnya tidaklah memosisikan diri sebagai sosok antikritik. Kritik yang benar-benar diproduksi oleh sosok dengan kompetensi dan kapasitas mumpuni harus dijadikan pengingat akan langkah yang diayunkan kemudian. ****Disdikkbb-DasARSS.
MILIKI SEGERA INVESTASI ILMU DARI PRAKTISI, AKADEMISI DAN BIROKRAT YANG KONSISTEN PADA DUNIA PENDIDIKAN.
Sayangnya banyak orang yang mengkritik berdasarkan obrolan (katanya)tidak mencari dahulu sumber obrolan. Sehingga kata “katanya” dianggap kebenaran
Kompetensi literasi masih kurang.
Hebat Mantap inspiratif bg kalangan pendidikan
Mau tidak mau suka tidak suka pada masa pandemi sekarang ini kita semua di tuntut untuk Melak digital (Metal) agar tidak ketinggalan imformasi dan lain sebagainya.
Up
Setuju pak kabid. Kita nggak perlu alergi thd suatu kritikan. Apalagi suatu kritikan yg bersifat membangun.
Good
Semoga tahun 2021 Disdik KBB semakin okeh, banyak pembelajaran ditahun 2020 ini apalagi dengan Kadisdik yang baru
Semoga pandemi covi 19 cepat berlalu, agar bisa belajar mengajar secara normal kembali
Semoga pandemi covid 19 cepat berlalu, agar bisa belajar mengajar secara normal kembali