NGAMPRAH, (NEWSROOM).-Dadang A. Sapardan, Kepala Bidang Pendidikan SMP, Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, mengungkapkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap sekolah dari waktu ke waktu harus terus dilakukan perbaikan agar lebih sempurna sehingga pelaksanaan pembelajaran akan mengarah pada peningkatan kualitas. Upaya penyempurnaan tersebut harus dilakukan oleh sekolah dengan menggandeng berbagai pihak yang kompeten, terutama para pengawas pembina masing-masing.
“KTSP yang disusun oleh sekolah harus terus dilakukan perbaikan, sehingga menjadi perangkat yang benar-benar sempurna dan layak untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran,” papar Dadang A. Sapardan dihadapan peserta Pendampingan Kurasi Kurikulum KTSP Tahap II Putaran 1 yang dilaksanakan di SMPN 4 Lembang, Selasa (17/11/20).
Selanjutnya disampaikan bahwa kurasi kurikulum dalam bentuk pemberian saran dan perbaikan terhadap KTSP perlu dilakukan terus menerus. Hal itu dimungkinkan karena karena KTSP yang disusun oleh setiap sekolah memungkinkan memiliki berbagai celah kekurangan. Selain itu, keberadaan KTSP harus pula disesuaikan dengan kebijakan terbaru tentang Pendidikan dan situasi sekolah. Dengan proses kurasi tersebut, sekolah bisa jadi memiliki KTSP yang layak untuk dijadikan panduan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Untuk sampai pada tampilan seperti itu diperlukan kebersamaan dari berbagai pihak, terutama unsur sekolah.
“KTSP yang disusun oleh setiap sekolah harus disesuaikan dengan kebijakan terbaru tentang pendidikan dan disesuaikan pula dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing,” ungkap Dadang A. Sapardan yang diamini oleh seluruh peserta kegiatan.
Berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan kurasi kurikulum tersebut, Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat menyampaikan terima kasih kepada Puskurbuk, Kemendikbud yang telah mengimplementasikan programnya pada SMPN 4 Lembang. Hasil dari pelaksanaan di SMPN 4 Lembang tersebut rencananya akan pula didiseminasikan pada sekolah lain di Kab. Bandung Barat dengan menggunakan APBD II.
“Insya Alloh, hasil pelaksanaan kurasi kurikulum ini akan didiseminasikan pada sekolah lain di Kab. Bandung Barat dengan menggunakan anggaran kabupaten,” pungkas Dadang A. Sapardan.
Di lain pihak, fasilitator kegiatan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud, Dr. Yogi Anggraena mengungkapkan bahwa pelaksanaan kurasi kurikulum merupakan program Puskurbuk yang untuk Kab. Bandung Barat dikonsentrasikan di SMPN 4 Lembang. Kegiatan kurasi kurikulum sengaja dilaksanakan di SMPN 4 Lembang karena potensi yang dimiliki sekolah memungkinkan untuk dijadikan tempat kegiatan ini.
“Puskurbuk sengaja memilih SMPN 4 Lembang karena berbagai pertimbangan, terutama potensi yang dimiliki sekolah ini,” jelas Yogi Aggraena saat dimintai alasannya memilih SMPN 4 Lembang.
Kurikulum yang dilaksanakan saat ini adalah Kurikulum 2013. Kurikulum ini dirancang untuk dapat memberikan keleluasaan pada setiap sekolah guna melakukan penyusunannya dengan disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan sekolah, peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dengan adanya keleluasaan ini diharapkan potensi yang dimiliki sekolah dapat digali dan dikembangkan oleh sekolah itu sendiri. Dengan demikian, KTSP yang disusun oleh sekolah memiliki kekhasan tersendiri. Untuk itulah, fasilitator dari Puskurbuk diterjunkan pada beberapa sekolah jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK di Indonesia sehingga mereka memiliki pemahaman komprehensif tentang penyusunan KTSP.
“Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh sekolah besar kemungkinan memiliki kekhasan tersendiri yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan sekolah,” ungkap Yogi di sela-sela kegiatan yang difasilitasinya.****
Berita: DasARSS