Berita: Riska Mutiara
PADALARANG – (NEWSROOM). – Menikmati perjalanan dengan menggunakan transportasi kereta api seumpama menyeruput es kelapa muda di tengah hari yang terik, meminumnya dengan perlahan, tak tergesa dan dihayati. Rasanya yang manis dan dingin begitu berasa meresap menghilangkan dahaga. Seperti itulah menikmati perjalanan dengan memakai kereta api. Duduknya santai, nyaman, tak berdesakan sambil menikmati pemandangan alam melalui jendela, akan menyegarkan kembali pikiran yang mungkin sedikit penat dengan rutinitas. Hal tersebut sebetulnya bukanlah hal yang aneh, namun menjadi hal yang luar biasa ketika beberapa siswa/i SMP di Kabupaten Bandung Barat melakukan aktivitas Tantangan Membaca Bandung Barat di dalam Kereta Api.
Pada hari Senin tanggal 11 Maret 2019 peserta Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) dari SMP YP Mustika Padalarang memanfaatkan moda tansportasi kereta api untuk melakukan kegiatan Literasi Wisata ke Purwakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh 10 orang siswa peserta GLS TMBB, 2 orang guru perintis dan 4 guru pembimbing.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Muhammad Abdul Kholiq. Meskipun beliau tidak ikut serta karena meyakini bahwa Tantangan Membaca Bandung Barat melalui Literasi Wisata akan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membiasakan membaca dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebutuhan mendasar untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, dan melalui membaca dunia akan berada dalam genggaman.
“Mengenalkan siswa/i kita kepada tempat-tempat terdekat dengan menggunakan alat transportasi umum kereta api bukan hanya sekedar menyelesaikan sebuah Tantangan Membaca Bandung Barat saja,tetapi kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membiasakan membaca dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebutuhan mendasar untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, dan melalui membaca dunia akan berada dalam genggaman.” ungkap Abdul saat mengemukakan pendapatnya tentang kegiatan literasi wisata di sekolahnya.
Literasi Wisata yang dilakukan SMP YP Mustika Padalarang ini tidak menghabiskan waktu yang lama, hanya memanfaatkan waktu sepulang sekolah pukul 12.55 sampai dengan 18.00. Dari waktu yang sangat singkat tersebut, para guru perintis dan guru pembimbing berhasil mengarahkan siswa dengan kegiatan tantangan yang biasa dilakukan yaitu, membaca di dalam kereta, mereview, dan mempresentasikannya dihadapan para penumpang lainnya selama perjalanan. Di tempat destinasi para peserta TMBB beserta guru pembimbing melakukan sholat berjamaah kemudian menikmati wisata kuliner khas purwakarta yaitu sate maranggi.
Sebuah cara yang unik untuk membantu menumbuhkan karakter yang baik kepada siswa/i seperti; lebih disiplin waktu, membiasakan budaya tertib antri, menjaga kebersihan, menghindari siswa/i dari kegiatan kurang positif, menjalin silaturahmi menjadi lebih erat dan kompak dengan sesama siswa/i.
Selaras dengan pendapat dari guru perintis, Rizky Septiani Suandi dan Desti yang mengatakan bahwa banyak manfaat yang didapat dari kegiatan Literasi Wisata kali ini, selain seru juga membuat siswa/i tersenyum bahagia.
”Semoga dengan adanya kegiatan ini siswa/i dapat terhindar dari kegiatan yang kurang positif, menjalin silaturahmi menjadi lebih erat dan kompak, dan yang paling utama bisa membuat mereka tersenyum bahagia.” pungkasnya.