Oleh: Elis Lisnawati
(Guru IPS SMPN 1 Cililin)
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di awal tahun pelajaran baru 2021/2022 sampai saat ini belum bisa direalisasikan,. Padahal fihak sekolah telah mendapatkan sosialisasi untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dari Dinas Pendidikan. Apa saja yang harus dipersiapkan serta langkah apa yang harus ambil oleh sekolah dalam rangka mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Semuanya diatur demikian rinci dan jelas.
Semua fihak menyambut gembira keputusan yang akan segera diambil oleh pemerintah di tahun ajaran baru ini. Namun semuanya baru sebatas wacana yang belum bisa direalisasikan. Dan kita optimis semuanya akan secepatnya terealisasi di saat dan waktu yang tepat. Kesabaran menyikapi situasi serta kedisiplinan menjalankan aturan yang ditetapkan pemerintah sangat diperlukan. Hingga dengan usaha yang maksimal,kita berharap semuanya cepat berlalu.
Meskipun demikian, pandemi tak menghalangi siswa untuk mendapatkan haknya. Siswa tetap mendapatkan pengajaran, demikian juga guru tetap menjalankan apa yang menjadi tupoksinya. Di satu sisi proses pembelajaran berubah. Pembelajaran tatap muka (PTM) yang senantiasa dijalankan, kini harus berganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di sisi lain guru pun sibuk meningkatkan kualitas dirinya menyikapi perubahan dalam proses pembelajaran. Kemampuan dalam penguasaan IT senantiasa ditingkatkan dengan berbagai cara. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Arti sebuah lompatan
Penerapan IT dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi porsinya jauh lebih besar dibanding dalam pembelajaran tatap muka. Hal ini disebabkan karena tuntutan dan kebutuhan. Upaya pun dilakukan baik secara pribadi maupun instansi. Bagaimana sekolah memfasilitasi pengajar dengan melakukan berbagai pelatihan yang mendukung peningkatan kualitas guru dalam rangka pembelajaran jarak jauh.
Demikian juga dengan maraknya berbagai pelatihan daring sebagai bentuk pengembangan diri terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi salah satu alternatif guru dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya. Banyaknya peluang tersebut menjadi nutrisi tersendiri yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam rangka melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi ini.
Perubahan pola pikir yang diikuti dengan perubahan prilaku senantiasa dilakukan. Cara- cara konvensional yang masih terlihat dalam pembelajaran tatap muka bergeser ke arah digitalisasi. Pengelolaan kelas, proses penilaian, jam kerja, persiapan mengajar serta merta menjadi sesuatu yang harus mengikuti perubahan. Hal tersebut jelas mendatangkan dampak positif karena banyak hal baru, ilmu baru dan pengalaman baru bertambah di masa pandemi ini.
Semua itu bisa dikatakan sebagai lompatan dalam bidang pendidikan. Di saat sesuatu yang tidak mungkin di laksanakan di situasi normal karena berbagai pertimbangan, pandemi mengubah arah tersebut karena tuntutan .Setahun lebih pembelajaran yang dilaksanakan di masa pandemi mendatangkan hal positif yang membawa perubahan. Terus bergerak dan mencoba sesuatu hal yang baru.Tidak terbelenggu namun mencoba bangkit. Tidak terpuruk di saat sulit sekalipun.
Fenomena itulah yang terlihat dan dirasakan di lapangan. Pandemi tak membuat langkah terhenti. Tetap melangkah dengan pijakan tepat untuk dapat mencapai tujuan. Lompatan dalam proses pembelajaran di masa pandemi ini merupakan satu hal positif dari sekian banyak dampak negatif yang dirasakan selama pandemi.
Saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali digulirkan semua itu akan menjadi modal untuk bisa diterapkan. Karena lompatan yang dimaksud disini lebih ditekankan pada saat dimana usaha maksimal dan kerja keras telah dilakukan untuk dapat mencapai tujuan. sehingga diharapkan apa yang diterapkan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan menjadi bagian dalam proses pembelajaran tatap muka.
Anggapan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan sebelum pandemi sama dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimasa pandemi atau setelah pandemi itu merupakan kesalahan besar. Karena semua itu menunjukkan penurunan bukan peningkatan. Akan sia-sia upaya yang dilakukan selama masa pandemi, seandainya cara-cara konvensional kembali dijalankan. Ilmu dan pembelajaran yang diperoleh di setahun lebih masa pandemi akan hanya menjadi suatu cerita saja. Paradigma yang harus dibangun adalah bahwa semangat untuk berinovasi tetap harus hadir dalam situasi apapun.
Makna lonjakan
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali di gulirkan. Selain persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan, hal yang paling penting adalah persiapan mental pendidik dan peserta didik. Setahun lebih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan dengan pola dan irama yang jelas berbeda dengan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), maka akan banyak hal yang harus dibenahi.
Pembiasaan yang kembali harus dibangun, jadwal pembelajaran,disiplin diri serta hal-hal lain yang terkait dengan karakter. Itulah pe-er yang harus dicari jawabannya., Hingga strategi yang diterapkan pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali digelar akan tepat sasaran. Setahun lebih, pendidik bertemu di kelas maya dengan peserta didik melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kebiasaan yang dibangun selama pandemi dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) jelas akan menghadirkan sesuatu yang berbeda.
Hal ini lah yang harus disikapi dan difahami oleh pendidik. Akan hadir beragam permasalahan sebagai dampak yang ditimbulkan ketika peserta didik belajar tanpa bimbingan guru secara langsung. Gadget menjadi sahabatnya, ruang belajar peserta didik yang berbeda, minimnya pengawasan dan bimbingan serta hal lain yang muncul dipermukaan sebagai dampak dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi.
Inilah makna lonjakan yang dimaksud. Lonjakan permasalahan yang mungkin pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak ditemukan, dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hadir. Hingga pendidik harus memiliki treatment yang tepat bagi peserta didik. Menggali permasalahan yang hadir selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada tiap anak, karena permasalahan yang hadir akan berbeda satu dengan yang lainnya.
Simpulan
Lompatan dan lonjakan yang hadir di masa pandemi dalam bidang pendidikan inilah yang harus disikapi dengan baik. Bahwa akan hadir dampak positif dan negatif dari suatu keadaan. Hingga kita harus siap menghadapinya. Mental harus ditempa dengan hal-hal yang tidak pernah terfikirkan sekalipun. Hingga bisa survive dalam situasi apapun. ***