Oleh: Dian Savitri, S.Pd.
(Guru SMPN 5 Cipongkor)
“Bermunculan guru kreatif untuk membuat kegiatan yang bisa dikontrol jarak jauh. Keterampilan seperti inilah yang dibutuhkan saat ini. Siswa dan guru tumbuh menjadi pribadi yang tidak gagap teknologi dan terbiasa belajar mandiri…”

Positif dan Negatif Moda Daring
Sudah satu bulan lebih aktivitas belajar mengajar dihentikan. Hal ini sebagai dampak diterapkannya swakarantina dan PSBB. Para guru memindahkan kegiatan tersebut ke moda daring. Sebagian besar di antaranya menggunakan aplikasi whatsapp sebagai jembatan dalam berinteraksi dengan siswa. Sementara lainnya menggunakan layanan website seperti google classroom, ruang guru, edmodo dan youtube.
Pembelajaran daring jelas menyimpan sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, siswa semakin mengenal berbagai aplikasi dan website yang bisa dipakai untuk belajar mandiri. Bagi para guru, pembelajaran daring menjadi tantangan tersendiri untuk merancang tugas dan materi yang menarik sehingga siswa semangat belajar. Di sisi lain, tantangan yang hampir dihadapi siswa adalah terbatasnya kuota data untuk mengakses internet.
Jurnal Daring Ramadan
Di sekolah penulis, SMPN 5 Cipongkor, banyak siswa mengeluh dengan pembelajaran daring di atas. Oleh karena itu, H. Rusdan, Wakasek Kurikulum, membuat grup whatssapp sekolah dan meminta guru serta siswa membagikan link-nya. Mereka dihimbau untuk masuk di grup tersebut, baik menggunakan gadget sendiri maupun milik orang tua. Dari grup ini semua siswa mendapat informasi terkini terkait perkembangan kondisi kegiatan belajar sekaligus menjadi alat kontrol para guru untuk memberi tugas. Satu minggu awal masih sedikit siswa yang masuk ke dalam grup. Namun dua minggu setelahnya, semakin banyak siswa masuk ke dalam grup menggunakan gadget kakak dan orang tua.
Memasuki bulan Ramadan ini, sekolah membuat jurnal daring yang harus diisi siswa. Salah seorang guru kami, Nurzaman, membuat sebuah jurnal berisi identitas siswa dan kegiatan yang mereka lakukan selama bulan Ramadhan. Disisipkan juga sebuah kolom untuk siswa isi dengan foto kegiatan. Dengan demikian, setiap anak bisa mengakses link jurnal dan mengisinya setiap hari di alamat . Sementara malam hari akan ditulis oleh guru siapa saja yang sudah mengisi jurnal.
Hikmah Pandemi
Apa artinya dari segala kegiatan daring ini? Secara tidak sadar, kita ditantang oleh satu keadaan untuk semakin kreatif. Kita yang dulu awam dengan teknologi, ‘dipaksa’ untuk terlibat di dalamnya. Sehingga bermunculan guru kreatif untuk membuat kegiatan yang bisa dikontrol jarak jauh. Keterampilan seperti inilah yang dibutuhkan di kehidupan sekarang. Siswa dan guru tumbuh menjadi pribadi yang tidak gagap teknologi dan terbiasa belajar mandiri meski tidak bertatap muka secara langsung.
Akhirnya, kehadiran pandemi Covid-19 saat ini hendaknya disikapi secara bijak. Karena banyak hikmah di dalamnya. Sebagai manusia, kita sering abai terhadap banyak hal. Termasuk menggali potensi diri sendiri.***
Penulis/Foto: Dian Savitri, S.Pd. (Guru Bahasa Inggris SMPN 5 Cipongkor)
Editor/Ilustrator: Adhyatnika GU

PROFIL PENULIS
Dian Savitri, lahir 28 tahun yang lalu di Kudus dan sekarang tinggal di Bandung Barat.
Tahun 2017 ditugaskan sebagai Guru Bahasa Inggris di SMPN 5 Cipongkor Bandung Barat. Pernah berkelana ke Ende, Nusa Tenggara Timur sebagai guru Bahasa Inggris (juga) di SMKN 6 Ende. Peran reporter kampus pun pernah dilakoni ketika masih berstatus mahasiswa dan beberapa kali mengirim liputan kegiatan ke surat kabar nasional.
IG: @deeansavitri.
Keren Neng! Keren langkahnya, keren pula tulisannya! Saluuut!
Saya bangga menjadi bagian dari SMPN Cipongkor semoga memberikan sebuah inspirasi untuk kita semua, semangat Bu Dian.
Terima kasih apresiasinya.
Semangat selalu !!!
Good job. Kerennnnnn……..
Hikmahnya kita bisa ngajar sambil selonjoran kaki