Bandung Barat-(Newsroom). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makariem membuka secara resmi kegiatan program calon guru penggerak (CGP) angkatan 4 Tahun 2021. Kegiatan virtual yang diikuti lebih dari 8000 CGP, Pengajar Praktik (PP), Fasilitator, Instruktur tersebut, juga dihadiri oleh para Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota se-Indonesia, Kamis (14/10/21).
Dalam sambutannya, Nadiem Makariem menyampaikan program guru penggerak diluncurkan untuk memberikan pembekalan kepemimpinan bagi guru dalam pembelajaran menuju suksesnya Merdeka Belajar. Sehingga program yang dirancang selama sembilan bulan ini diharapkan akan mewujudkan para pemimpin pembelajaran yang dapat menggerakkan komunitas pendidikan, dan yang lebih utama lagi adalah mencetak generasi unggul sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril, menyampaikan bahwa program guru penggerak dirancang untuk menghidupkan kembali filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yakni pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu peserta didik, baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Dadang A. Sapardan, mengungkapkan program di atas harus dapat dimanfaatkan oleh 126 CGP dari Kab. Bandung Barat sebagai wadah peningkatan kompetensi diri sehingga akan lahir guru yang inovatif, kreatif yang dapat memajukan pendidikan di Bandung Barat. Oleh karena itu, diharapkannya para CGP untuk selalu mengikuti semua kegiatan program tersebut yang pada nantinya dapat diterapkan di Kab. Bandung Barat.
“Saya berharap para calon guru penggerak ini akan menjadi guru-guru yang inovatif, kreatif sehingga menjadi penggerak di Bandung Barat untuk lebih maju, terutama terkait mutu pendidikannya. Selain itu, saya pun berharap agar para calon guru penggerak untuk mengikuti seluruh kegiatan yang dirancang Kemdikbudristek tersebut. Carilah ilmu dan pengetahuannya, Insya Allah kelak dapat diterapkan di setiap sekolah di Kab. Bandung Barat,” ungkapnya kepada Newsroom.
Disampaikan juga, khusus untuk para calon guru penggerak dari unsur calon kepala sekolah (CKS) Kab. Bandung Barat, dengan waktu penempaan yang lamanya sembilan bulan ini, para calon guru penggerak dengan kapasitas sebagai CKS diharapkan memiliki pengetahuan yang sangat cukup pada saat mereka ditempatkan pada satuan pendidikan.
Senada dengan di atas, Kepala Bidang Pembinaan SMP, Rustiyana, menambahkan program guru penggerak yang merupakan kebijakan Merdeka Belajar episode ke 5, memiliki tujuan memerdekakan guru dan siswa agar dapat melakukan perubahan secara fundamental dalam mengakselerasi lahirnya SDM Indonesia unggul, berkarakter, cerdas, dan berdaya saing. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi para guru yang mengikuti program calon guru penggerak yang nantinya diharapkan akan membawa dampak postif bagi kemajuan pendidikan di Kab. Bandung Barat.
“Saya ucapkan selamat melaksanakan kegiatan kepada para peserta calon guru penggerak. Semoga diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga peserta mendapatkan yang terbaik menurut Allah Swt. Ke depan, saya menghimbau kepada guru-guru yang ada di Kabupaten Bandung Barat untuk semua jenjang, khususnya jenjang SMP sesuai tupoksi saya, agar dapat mengikuti program tersebut di periode berikutnya,” imbuhnya.
Di lain pihak, Hilman Latief, calon guru penggerak dari SMPN 4 Padalarang, menyampaikan, sebagaimana yang diamanatkan Mendikbudristek, tujuan pendidikan guru penggerak adalah memberikan bekal kemampuan Kepemimpinan dalam pembelajaran dan pedagogik kepada guru, sehingga dengan bekal tersebut memiliki kemampuan untuk menggerakkan komunitas belajar baik di dalam maupun di luar sekolah dan menjadi pemimpin pendidikan yang selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan peserta didik.
Di tempat terpisah, Nenden Amalia, CGP dari SMPN 3 Ngamprah, mengungkapkan dengan dibukanya pendidikan program guru penggerak tersebut, diharapkan dapat menghidupkan dunia pendidikan untuk semakin maju dan selalu bergerak membangun komunikasi dan kolaborasi dalam membangun suatu komunitas yang berkomitmen menerapkan konsep merdeka belajar dalam mendidik dan mengajar siswa.
Begitupun dengan Ade Sopyan, CGP dari SDN Cijambu Cipongkor, menyampaikan sesuai dengan harapan Mendikbudristek, para CGP dapat menjalin komunikasi yang baik antara peserta dengan Fasilitator dan Pengajar Praktek. Menurutnya, selama sembilan bulan ke depan CGP akan menghadapi banyak tantangan. Namun, tantangan tersebut harus menjadi kesempatan demi masa depan generasi nak bangsa.
Lebih jauh, Wety Dwi Yuningsih, CGP dari SMAN 1 Cililin, menyampaikan program CGP merupakan program pelatihan yang luar biasa. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk keberhasilan program tersebut sehingga akan memberikan dampak bagi kemajuan pendidikan di Kab. Bandung Barat.
Selanjutnya, Pengajar Praktik selaku Pendamping program CGP KBB, Harun, mengungkapkan untuk menyukseskan Merdeka Belajar diperlukan tekad yang kuat dalam menjalankan peran sebagai pemimpin pembelajaran. Sehingga diharapkan akan mampu menggerakkan komunitas belajar baik di sekolah atau di luar sekolahnya. Ditandaskannya, CGP, PP, dan Fasilitator dapat berkolaborasi dengan baik sehingga mampu membuat sebuah komunitas belajar yang dapat menjaga semangat dan tekad sebagai agen perubahan pembelajaran.
“Untuk menyukseskan Merdeka Belajar kita perlu tekad yang kuat dalam menjalankan peran sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu menggerakkan komunitas belajar baik di sekolah atau di luar sekolahnya. Saya berharap, kita semua- CGP, PP, dan Fasilitator- dapat berkolaborasi dengan baik sehingga mampu membuat sebuah komunitas belajar yang dapat menjaga semangat dan tekad kita sebagai agen perubahan pembelajaran,” tandasnya.