Berita: Budhi Slamet. S
NGAMPRAH-(NEWSROOM). Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP pelaksanaannya semakin dekat. Merujuk jadwal ujian yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, pelaksanaan UNBK akan dilaksanakan pada tanggal 22-25 April 2019. Berbagai upaya persiapan dilakukan oleh sekolah-sekolah yang telah menyatakan kesiapannya melaksanakan Ujian Nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya Computer Based Test (CBT).
“Ada 53 sekolah jenjang SMP yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di wilayah Kabupaten Bandung Barat untuk tahun pelajaran 2018-2019 ini,” papar Dadang A. Sapardan, plt. Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan KBB saat memberikan keterangan kepada tim Newsroom, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut Dadang menjelaskan bahwa sekolah yang mengikuti UNBK belum semuanya melaksanakan secara mandiri, karena berbagai keterbatasan. Sebagian besar masih menumpang di SMP lain atau di SMA/SMK terdekat yang bersedia memfasilitasi.
Agar lebih membiasakan siswa berhadapan dengan soal-soal UNBK, Kemendikbud memberikan kesempatan bagi sekolah yang akan mengikuti UNBK untuk mengikuti simulasi. Simulasi 1 periode 1 dilaksanakan tanggal 11, 12, 13,14 Desember, dilanjut periode 2 tanggal 18,19,20,21 Desember 2018. Untuk simulasi 2 periode 1 dilaksanakan tanggal 28,29,30,31 Januari 2019, sedangkan untuk periode 2 tanggal 4, 6, 7, 8 Februari 2019.
Kegiatan simulasi ini selain dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan siswa agar lebih familiar berhadapan dengan soal UNBK, juga dijadikan ajang uji coba kesiapan para proktor, teknisi, dan fasilitas pendukung lainnya yang ada di setiap sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK.
Saprudin, kepala SMPN 2 Padalarang mengungkapkan tentang kegiatan simulasi di sekolahnya “Kegiatan simulasi di SMPN 2 Padalarang alhamdulillah sampai hari ke-2 berjalan dengan lancar. Kami berencana mengikuti simulasi full 4 hari sampai hari Jum’at. Hari ini kami juga mendapat kunjungan monev dari pak Hadi, Helpdesk UNBK Provinsi. Dalam kunjungannya pak Hadi memberi apresiasi kepada teknisi dan proktor SMPN 2 Padalarang yang sudah bisa berjalan sesuai juknis, tinggal membenahi sedikit sarana yang ada agar lebih baik lagi.”
Senada dengan Saprudin, Tetty Rosmiati Miharja Kepala SMPN 1 Padalarang juga mengungkapkan hal yang sama, “Pelaksanaan simulasi UNBK di SMPN 1 Padalarang berjalan cukup lancar berkat persiapan dan kerjasama yang baik dengan pihak terkait. Terdapat sedikit kendala dijumpai tetapi berhasil diatasi oleh proktor dan teknisi, dan ini menjadi bahan evaluasi dan tindak lanjut ke depannya sehingga pada saatnya UNBK nanti, kami sudah siap menyelesaikan berbagai kemungkinan masalah yg timbul.”
Di akhir sesi wawancara, Dadang A. Sapardan mengungkapakan bahwa “Esensi dari kegiatan simulasi ini adalah membiasakan para siswa, guru pengawas, proktor, dan teknisi untuk menghadapi berbagai kendala yang umumnya muncul dalam pelaksanaan UNBK. Untuk Siswa yang akan mengikuti UNBK, simulasi ini diharapkan bisa mendongkrak nilai ujiannya nanti, di mana selama ini banyak anggapan bahwa ujian UNBK lebih sulit dibanding UNKP.” pungkas Dadang.