Oleh: Hadi Sutrisno, S.Pd
(Guru SMAN 1 Rongga)
Berbagai fenomena yang terjadi di dunia pendidikan belakangan ini seperti banyaknya kasus pembulian di sekolah, tawuran antar sekolah, penganiayaan terhadap guru, dan banyak lagi fenomena lainnya, salah satunya disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa terhadap Sejarah. Banyak siswa yang tidak memahami Sejarah bangsanya sendiri sehingga mereka tidak tahu cara menghormati bangsanya, cara menghormati para pahlawan yang telah berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.
Pelajaran Sejarah selama ini lebih sering dianggap sebagai Pelajaran mendongeng saja sehingga terkesan membosankan. Oleh karena itu, untuk membangun kesadaran siswa terhadap Sejarah serta untuk merubah image Sejarah sebagai pelajaran yang membosankan, maka disusunlah sebuah program yang Bernama KaSaSar (Komunitas Sadar Sejarah).
Program KaSaSar merupakan program Kokurikuler untuk memperkuat pemahaman murid dalam mata pelajaran Sejarah. Program ini dilatarbelakangi oleh beragamnya potensi yang dimiliki oleh murid sebagai salah satu aset yang dimiliki oleh sekolah.
Sejalan dengan pemikiran KHD, bahwa kemerdekaan Belajar adalah bagaimana membentuk manusia yang dimulai dengan mengembangkan bakat murid sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Dengan program KaSaSar ini diharapkan dapat mengembangkan murid yang memiliki karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa murid membutuhkan kegiatan belajar yang menyenangkan yang sesuai dengan potensi mereka. Selama ini terutama dalam pelajaran sejarah murid merasa bosan karena minimnya kreatifitas dan inovasi pembelajaran dari guru.
Tujuan program ini yaitu utnuk mengembangkan kesadaran sejarah murid, mengembangkan keterampilan berpikir kritis murid, menggali kreatifitas dan potensi murid, dan menciptakan murid yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila
Program ini diharapkan dapat membentuk murid yang memiliki kesadaran sejarah. Berkembangnya keterampilan berpikir kritis murid dalam pelajaran sejarah. Terbentunya siswa yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila. Berkembangnya kreatifitas siswa
Program KaSaSar dirancang bagi siswa kelas X, XI, dan XII. Program ini dilaksanakan satu minggu sekali setelah pulang sekolah. Dalam pelaksanaannya program ini diisi oleh berbagai jenis kegiatan yang telah dirancang dan disepakati berdasarkan hasil diskusi guru dan murid. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan aset sekolah seperti kelas, lab komputer, internet dan juga kolaborasi dengan guru lain. Program KaSaSar ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara Kepala Sekolah, Guru, Murid, Wali Murid dan seluruh warga sekolah.
Evaluasi akan dilaksanakan secara rutin satu bulan sekali dengan mengadakan diskusi dengan murid untuk mengetahui apakah program tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Hasil evaluasi akan disampaikan kepada Kepala Sekolah untuk mendapatkan masukan apa saja yang harus diperbaiki dari program ini dan apa yang perlu dilanjutkan.
Salah satu tantangan dalam pelaksanaan program KaSaSar ini adalah banyak murid yang kutang tertarik dengan program KaSaSar ini dikarenakan anggapan mereka bahwa pelajaran sejarah adalah pelajaran yang membosankan. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan yang harus diselesaikan yaitu mengubah image pelajaran sejarah dari pelajaran yang membosankan menjadi pelajaran yang menarik.
Tantangan lain adalah Konsistensi dalam menjalankan program ini serta tidak semua guru bersedia untuk diajak berkolaborasi. Dalam pelaksanaannya Program KaSaSar membutuhkan kolaborasi dengan guru lain, oleh karena itu komunikasi dengan guru lain harus ditingkatkan agar terjalin kolaborasi yang baik dengan semua guru. Dan tantangan terakhir adalah Kendala Finansial, karena beberapa kegiatan dalam program KaSaSar ini membutuhkan dukungan finansial yang cukup besar seperti kegiatan kunjungan ke berbagai situs bersejarah yang ada di daerah. **