Reportase: Nani Sulyani
Sekira pukul tujuh pagi, rombongan MKKS KBB berkumpul di pelataran parkir Giant Kota Baru Parahyangan, selanjutnya akan menuju kota Purwakarta (30/01/19). Meskipun kawasan Kota Baru masih terasa sepi, namun wajah para kepala sekolah yang mulai berdatangan tampak sumringah dan penuh gairah. Tawa canda dan obrolan ringan seputar latihan yang telah dilaksanakan, serta persiapan menjelang lomba nanti menjadi trending topik, di sela-sela obrolan tentang lezatnya sate maranggi.
Hadir dalam rombongan para pengurus MKKS, pengurus sub rayon, para atlit yang terdiri dari para kepala sekolah, serta pendamping rombongan Kasi Sarpras Disdik KBB, Asep Nirwan. Para atlit ini dipersiapkan untuk bertanding dalam dua cabang olah raga, yaitu bulu tangkis dan volley ball. Turut dalam rombongan, supporter dan cheerleader, yang telah siap dengan rumbai-rumbai ala srikandi MKKS.
Diawali doa bersama, tepat pukul 08.30 rombongan meluncur menuju kota Purwakarta. Sebuah perjalanan singkat, sebab hanya berjarak sekitar empat puluh kilo meter, atau kurang dari enam puluh menit. Setelah melewati gerbang tol, kami pun tiba di SMPN 1 Purwakarta. Rombongan disambut oleh jajaran MKKS Purwakarta dan para guru. Berjajar di pintu gerbang, para bapak mengenakan baju pangsi, serta iket di kepala, sedangkan para ibu mengenakan kain kebaya. Ternyata tak hanya guru, terlihat begitu pun murid-muridnya. Tercermin suasana kasundaan yang ingin dibangun di sekolah ini.
Menyambut dengan senyuman manis, mereka berjajar sejak pintu masuk hingga aula, layaknya menerima rombongan pengantin. Kami bersalaman, beberapa diantaranya yang sudah saling mengenal seperti sedang reuni, berjabatan tangan dengan akrab. Memasuki aula, kami duduk berjajar menghadap ke depan. Tak berapa lama, sajian konsumsi dari tuan rumah pun tiba. Colenak, kacang, singkong, ubi, dan jagung yang direbus, serta segelas bajigur hangat, adalah kudapan sehat, nikmat dan cukup mengganjal perut, sambil menikmati acara pembukaan.
Duduk berjajar di muka menghadap kepada undangan, Kadisdik Purwakarta, Kasi Perencanaan Disdik Purwakarta, Kasi Sarpras KBB, Ketua MKKS KBB, serta ketua MKKS Purwakarta, didampingi pembawa acara.
“Sampurasun, selamat datang di Purwakarta, kota istimewa,” sambut tuan rumah. Ungkapan selamat datang dikemukakan Maman, kepala SMPN 1 Purwakarta dengan ramah melengkapi tarian sampurasun, dan beberapa lantunan lagu dari guru, juga siswanya.
‘Purwakarta kota istimewa’ merupakan slogan atau city/place branding sejak tahun 2014. Sebagaimana kita mengenal sebutan untuk kota lainnya, seperti ‘Bandung kota kembang’, Tasik kota santri’, ‘Cirebon kota udang’, dsb, sebutan ini dirasa penting, untuk memudahkan orang lain mengingatnya dan menjadi sebuah kesatuan bagi pendengarnya.
“Selamat datang di Purwakarta, selamat menikmati keindahan kota Purwakarta. Posisi KBB dengan Purwakarta bertetangga dan sangat dekat, sehingga memungkinkan warga Purwakarta bekerja di wilayah KBB, maupun sebaliknya. Oleh sebab itu, kami berharap silaturahmi ini tetap terjalin, bahkan tidak menutup kemungkin dapat bekerja-sama dalam bidang akademik,” ungkap Kadisdik kota Purwakarta Purwanto, dalam sambutannya.
Membalas sambutan tuan rumah, Ketua MKKS KBB Endang Supriyatna memaparkan ikhwal kedatangan rombongannya ke Purwakarta, bahwa maksud dan tujuannya adalah untuk menjalin silaturahmi serta berbagi informasi yang berkaitan dengan kebijakan dalam dunia pendidikan. Selain itu, Endang juga mengulas visi dan misi ‘AKUR’, serta jargon ‘KBB Lumpaaat’ yang diyakini akan membawa KBB lebih maju lagi dalam berbagai bidang.
“Salah satu berkah dari silaturahmi adalah dipanjangkan usia, disamping saling berbagi ilmu dan pengetahuan. Semoga dengan silaturahmi ini dapat saling memotivasi untuk lebih maju dan berprestasi, “ pungkas Endang dalam sambutannya.
Sebelum ditutup doa, lazimnya tuan rumah maupun tamu saling bertukar cindera mata. Pihak KBB memberikan dua buah plakat, masing-masing untuk Kadisdik dan tuan rumah SMPN 1 Purwakarta. Sementara, pihak tuan rumah memberikan ‘menong Purwakarta’, sebagai suvenir khas.
Mengapa menong? Bagi yang belum mengetahui, menong adalah boneka perempuan cantik dan lucu, berkulit kuning langsat, berbibir kecil dan beralis panjang. Menong mengenakan pakaian khas, di kepalanya ada sigar atau mahkota khas adat Lampung yang didominasi warna merah dan hitam. Menong kini menjadi ikon kota Purwakarta. Dalam ukuran yang cukup besar, menong dapat dilihat di antaranya di sepanjang jalan masuk kota Purwakarta, tepatnya dari Ciganea hingga patung Bima di daerah Sasak Beusi.
Tiba saatnya beradu kemampuan dalam bidang olah raga. Dari SMPN 1 Purwakarta, rombongan diarahkan menuju sport centre yang letaknya berseberangan dengan kompleks gedung DISPORAPARBUD (Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan). Sport Centre adalah gedung olah raga seluas kurang lebih tiga kali lapang bulu tangkis dengan posisi penonton melingkar dan berundak.
Pertandingan diawali oleh cabang olah raga volley ball. Meskipun tampak cukup alot, namun laga dimenangkan oleh tim MKKS KBB. Sorak sorai tim cheerleader menggema penuh kegembiraan. Tak sia-sia telah berlatih, komentar beberapa atlit. Partai selanjutnya adalah bulu tangkis. Pada cabang ini, didominasi oleh para atlit senior. Alih-alih kehabisan tenaga, justru para atlit ini tampak garang dalam menyambar bola bulu tangkis. Sabetan raket mereka telah mengantar kembali kemenangan untuk tim KBB. Alhasil, para srikandi yang tergabung dalam cheerleader pun kembali mengayunkan rumbai-rumbainya.
Selesai bertanding, dengan sisa peluh di tubuh, rombongan diantar menuju rumah makan yang letaknya tak jauh dari sport centre. Sekira lima menit telah tiba. Namanya ‘Warung Pepes Ibu Enung’, Jl. Purnawarman Barat- Sindangkasih. Tempatnya cukup luas, nyaman, tertata rapi dan bersih. Di dalam lokasi ada arena yang luas dan teduh untuk duduk lesehan serta sebuah joglo/rumah panggung. Menunya adalah sate maranggi, soto dan segala rupa pepes. Ada pepes ikan, ayam, jamur, oncom, dsb. Rasanya? Lezat, empuk, dan berasa bumbunya. Sangat pas dan cocok di lidah. Sambalnya pun bukan main, sangat sesuai dengan menu yang disajikan. Tim atlit Purwakarta rupanya sangat paham dengan selera tim lawan.
Selepas ishoma, rangkaian kunjungan diakhiri dengan acara penutupan. Jaka supriatna, mewakili MKKS KBB mengucapkan terima kasih atas sambutan dari MKKS Purwakarta yang sangat luar biasa mengesankan. Jaka mengharapkan kunjungan balasan, sehingga tali silaturahmi akan tetap terjalin erat.
Wawan Kuswandi, dari Dewan syuro MKKS berkomentar dan mengapresiasi tentang kegiatan ini. Wawan mengharapkan kunjungan kerja MKKS Kabupaten Bandung Barat ke MKKS Kabupaten Purwakarta bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan tukar menukar informasi dalam mengelola pendidikan sekolah.
Pukul 14.45 rombongan yang berjumlah sekitar tujuh puluh orang meninggalkan kota Purwakarta dan kembali ke Bandung Barat. Semua peserta tampak gembira dan puas. Para atlit pun demikian, mereka makin percaya diri untuk menantang tim olah raga MKKS dari kabupaten/kota lain. Semakin ada tantangan, akan semakin memotivasi untuk giat berlatih. Sukses untuk MKKS KBB. Semakin maju, semakin lumpaaat!
Reportase mantap! Selamat Teh, Kepala sekolah dan penulis hebat! Barokalloh!
Aamiin..KBB lumpaaat..
Luar biasa …
tulisan yang hebat dengan tutur kata yang tersusun sehingga tidak membosankan pembaca dan pembaca terbawa dalam suasana yang gembira. Selamat bu kepsek Nani Sulyani yang berbakat dalam menulis