Reportase: Nani Sulyani
Empat bus menuju Pantai Pangandaran, Rabu (26/6/19). Masing-masing bus terdiri dari rombongan para Kepala Sekolah (KS) dan Pengawas Sekolah. Kendati pun bus berangkat dalam waktu yang berbeda, begitu pun dengan titik kumpul, sesuai dengan kesepakatan masing-masing Sub Rayon, namun semuanya menuju arah yang sama.
Bertempat di Ball Room Hotel Sun Rise Pangandaran, pukul 19.00, kami menggelar kegiatan “Paturay Tineung Purnabakti Kepala Sekolah SMP Kabupaten Bandung Barat (KBB).” Kegiatan yang digagas oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP KBB ini, merupakan acara perpisahan dan silaturahmi bagi empat KS yang berakhir masa jabatannya hingga bulan Juni 2019.
Para Kepala Sekolah yang purna bakti tersebut adalah: Endang Supriatna, Dadi Sudarmadi, Euis Kartini, dan Yani Ruhyani. Sebelum memasuki masa pensiun, Endang Supriatna merupakan ketua MKKS periode 2016-2019. Oleh sebab itu, kegiatan ini sekaligus juga merupakan informasi bahwa telah terjadi serah terima jabatan dari Ketua MKKS, Endang Supriatna, kepada Wakil Ketua Ayep Taryana hingga berakhir periode bulan Desember mendatang.
Acara Paturay Tineung berlangsung dalam suasana non-formal. Rangkaian acara diisi dengan prakata dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), beberapa Kepala Sekolah, dan acara hiburan berupa gerak dan lagu. Meskipun diselipkan acara hiburan, tak dapat dihindari, suasana haru menyeruak tak dapat disembunyikan.
Dalam sambutannya, Ayep Taryana menyampaikan terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir, khususnya dari jajaran Disdik KBB. Apresiasi yang tinggi pun diberikan kepada pengurus setiap Sub Rayon atas partisipasi dan kontribusinya dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
Di sisi lain, Atang Kurniawan, mewakili para KS, mengungkapkan bahwa mutasi dan rotasi bukanlah hal yang biasa, tetapi merupakan hal yang luar biasa. Luar biasa karena para kepala sekolah yang purnabakti akan memasuki dunia baru, yang berbeda dengan rutinitas kesehariannya selama ini. Atang berkeyakinan, pengabdian para KS ini merupakan sebuah ibadah, disertai ucapan selamat atas ketuntasan dan kelancaran rekan-rekannya tersebut hingga usai masa bakti. Harapannya, agar tali silaturahmi tetap terjalin tanpa dibatasi oleh masa pensiun.
Selanjutnya, sejarah dikukuhkannya MKKS sebagai wadah bagi konsolidasi para kepala sekolah dipaparkan Endang Supriatna. Berawal pada 2010-2013, wadah organisasi ini bernama K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), yang diketuai oleh Wawan Kuswandi. Namun di tengah masa periode, karena Wawan Kuswandi dilantik menjadi Kepala Bidang SMP, maka posisi ketua dilanjutkan oleh Atang Kuniawan.Tahun 2013, K3S menggelar musyawaah kerja (Musker) pertamanya, terpilihlah Endang Supriatna untuk masa bakti 2013-2016.
Tahun 2016 diselenggarakan kembali Musker ke dua di Villa Lemon. Oleh sebab organisasi ini dipandang efektif, dapat mewadahi aspirasi para KS dan merupakan sarana mediasi yang tepat dengan berbagai pihak, maka pada Musker ini, nama K3S berubah menjadi MKKS. Pada musker ini pula, terpilih kembali Endang Supriatna menjadi ketua MKKS untuk periode 2016-2019.
Pada akhir sambutan, Endang menyampaikan ucapan selamat kepada para kepala sekolah yang akan melangsungkan Musker bulan Desember mendatang. Endang berpesan agar para pengurus yang terpilih nanti tetap menjaga kekompakan dan mengedepankan kinerja yang optimal. Masih menurut Endang, beliau juga telah membentuk sebuah grup sebagai ajang silaturahmi bagi para kepala sekolah yang telah purnabakti.
Sementara itu, Kadisdik KBB, Imam Santoso, dalam sambutannya menyampaikan pesan khusus bagi para KS yang purnabakti. Yang utama, menurut Imam, Disdik KBB menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para kepala sekolah atas pengabdian dan sumbangsih prestasinya bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
Imam juga menyampaikan lima hal yang dipandang sebagai kegiatan positif dalam mengisi hari-hari menjalani masa pensiun. Pertama, Jagalah kondisi fisik dan mental; kedua, Lakukan hobi produktif yang dulu sempat tertunda; ke tiga, Jalin kembali tali silaturahmi; ke empat, Perbanyaklah berkumpul dengan keluarga; ke lima, Rajinlah beribadah.
Kegiatan formal Paturay Tineung berlangsung hingga pukul 22.00. Kegiatan ditutup dengan lagu-lagu sebagai tanda kasih serta kerinduan, yang dinyanyikan oleh beberapa pasutri KS. Hiburan nada-nada tersebut dimaksudkan agar berkesan dan menjadi kenangan.
Esok paginya, Kamis (27/6/19), bertempat di Pantai Barat, diisi dengan pertandingan persahabatan Volley Pantai, yang berlangsung hingga pukul 10.00, untuk memperebutkan beberapa hadiah hiburan.
Pukul 11.30 WIB, peserta chek out dari dua hotel tempat dimana kami menginap. Empat rombongan bus pariwisata kembali pulang.
Selamat menikmati masa purnabakti para ‘pejuang pendidikan’ KBB. Selamat menjalani hari-hari dengan menyandang status sosial baru yang akan lebih bermakna. Pengabdian yang tulus ikhlas, ilmu yang bermanfaat bagi anak didik, serta wejangan bagi rekan sejawat merupakan amalan ibadah yang tak kan pernah putus dan membawa keberkahan.***
(Editor Newsroom: Adhyatnika GU)