Oleh: Rusmiati
(SDN Maroko Cihampelas)
Pembelajaran tatap muka setelah PJJ semasa pandemi Covid 19 dimulai pada bulan September 2021. Murid kembali belajar di sekolah dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Aturan PTMT terbatas dilonggarkan di semester II pada bulan Januari 2022.
Kami merasa bahagia setelah sekian lama belajar jarak jauh, murid juga merasa senang dapat berinteraksi dengan orang lain meskipun harus mematuhi protokol kesehatan. Kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya untuk mendidik murid secara maksimal di sekolah.
Setelah beberapa saat memulai pembelajaran tatap muka, penulis dikejutkan dengan perilaku beberapa murid. Ada hal yang berbeda pada murid di awal pembelajaran tatap muka. Rasanya ada beberapa karakter positif yang mulai menghilang. Murid melupakan sopan santun saat berinteraksi dengan orang lain, terutama kepada guru.
Penulis kembali dikejutkan dengan murid kelas lain yang tiba-tiba masuk ke kelas, mengambil sebuah benda kemudian pergi begitu saja. Rasa empati pada sesama mulai terkikis. Murid mengabaikan orang lain yang membutuhkan bantuan, menertawakan orang yang sedang kesulitan.
Sebagai wali kelas II SD, penulis berkeinginan untuk menumbuhkan kembali budaya positif yang mulai hilang. Kejadian-kejadian luar biasa tersebut menjadi alasan kuat untuk membuat sebuah program berdampak pada murid, yang dikaitkan dengan materi mata pelajaran Pkn dan B. Indonesia yang sedang dipelajari. Memberikan contoh perilaku saja dirasa masih kurang kuat untuk murid kelas II SD.
Rentang usia murid kelas penulis adalah 7-8 tahun, usia yang masih memerlukan penguatan karakter, berada pada tahapan operasional konkret, perlu dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna.
Dengan menggunakan kegiatan intrakurikuler yang menghubungkan materi Bahasa Indonesia mengenai kalimat sapaan dengan bahasa santun, Pkn mengenai perilaku yang sesuai dengan Pancasila, Matematika mengenai satuan waktu dan PAI pada materi tolong menolong.
Kegiatan yang diberi nama Membantu Sesama Selama 10 Menit atau BASAMA 10. Hal pertama yang penulis lakukan adalah melakukan sosialisasi pada warga sekolah yang terlibat pada kegiatan ini. Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan, serta meminta bantuan untuk ikut andil pada kegiatan. Kemudian menyampaikan sosialisasi, maksud dan tujuan kepada murid kelas II.
Berikut ini adalah alur kegiatan yang penulis lakukan:
- Murid berkumpul bersama kelompoknya,
- Murid beserta kelompok diberi waktu untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan, seperti menentukan siapa yang akan ditolong, hal-hal yang harus dilakukan,
- Murid beserta kelompok menemui orang yang akan dibantu,
- Kegiatan diawali dengan sapaan menggunakan bahasa santun,
- Menawarkan bantuan dengan menggunakan bahasa santun serta perilaku sopan,
- Murid menuliskan waktu memulai bantuan,
- Murid kembali menuliskan waktu setelah selesai memberikan bantuan selama 10 menit,
- Berpamitan kepada orang yang telah dibantu dengan menggunakan bahasa yang santun,
- Murid menemui guru untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan, laporan bisa berupa teks tertulis, bahasa lisan, maupun gambar sesuai yang diinginkan oleh murid beserta kelompok,
- Kegiatan diakhiri dengan melakukan refleksi, menanyakan apa yang dirasakan, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kegiatan serupa dikemudian hari.
Penulis merasakan ada perubahan baik dari kegiatan ini. Sebagian murid menjadi lebih peka terhadap orang yang membutuhkan bantuan, dapat menerapkan bahasa yang santun serta perilaku sopan terhadap orang lain. Beberapa murid masih memerlukan penguatan secara konsisten.
Penulis menyadari bahwa memerlukan kegiatan positif lainnya yang lebih bervariasi untuk menguatkan budaya serta karakter positif bagi murid. Perlu menjalin kerja sama dengan banyak pihak terutama dengan orang tua murid serta masyarakat.***
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.
Profil Penulis:
Rusmiati, lahir pada tanggal 5 Desember 1983 di Bandung. Menetap di daerah Mekarjaya- Cihampelas Kab. Bandung Barat. Pernah menjadi salah satu pendidik di Sekolah Interaktif Gemilang Mutafannin dari tahun 2011 sampai dengan 2019. Menjadi salah satu pendidik di SDN Maroko sejak tahun 2019 sampai sekarang. Calon guru penggerak angkatan 4 kabupaten Bandung Barat.
Email: rusmiatikandi@gmail.com IG: rusmiatikandi