Oleh: Sri Sunarti, M.Pd
(SMPN 1 Sindangkerta)
Pada kegiatan Aksi Nyata program Guru Penggerak, penulis membuat program yang berdampak pada murid, yakni meningkatkan keterampilan menulis melalui gerakan literasi sekolah ‘Sirung Manis’.
SMP 1 Sindangkerta memiliki komunitas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diberi nama dan ‘Sirung Manis’ singkatan dari Sindangkerta Satu Unggul Dalam Membaca dan Menulis. Melalui gerakan ini diharapkan seluruh warga sekolah memiliki kemauan dan motivasi yang tinggi dalam membaca dan menulis. Sirung adalah Bahasa Sunda yang berarti tunas dalama Bahasa Indonesia.
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah atau media. Tunas dapat terdiri dari batang, ditambah dengan daun muda, calon bunga, atau calon buah. Semuanya mengandung makna bahwa GLS memiliki harapan yang tinggi bahwa warga sekolah terutama murid-murid SMP 1 Sindangkerta diibaratkan tanaman yang baru tumbuh dengan subur yang memiliki harapan yang tinggi bahwa kedepannya tunas tersebut akan tumbuh dan berkembang dengan subur.
Begitupun kemampuan membaca dan menulis murid-murid di SMP Negeri 1 Sindangkerta diharapkan akan tumbuh dan berkembang, sehingga lulusan SMP 1 Sindangkerta akan unggul dalam membaca dan menulis.
Penulis menyusun program ini karena penulis menyadari bahwa literasi adalah merupakan keterampilan penting yang harus di miliki oleh murid. Sebagian proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi.
Kemampuan literasi meliputi seluruh keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sehingga dalam program literasi membaca ini sesuai dengan salah satu karakteristik dari tujuh lingkungan yang menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu lingkungan yang melatih keterampilan yang di butuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik.
Kegiatan GLS ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di luar jam pelajaran, di bawah bimbingan dan pengawasan tim GLS. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan dan kemandirian murid dengan mendorong terwujudnya kreativitas murid dalam membuat sebuah karya tulis.
Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa membaca dan menulis dapat melatih fungsi otak, menjernihkan pikiran, menambah wawasan dan memperkuat memori. Membaca diibaratkan dengan senam mental untuk otak. Sedangkan kegiatan menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan. Melalui tulisan kita bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, berbagi pengalaman kepada pihak lain.
Melalui kegiatan pengelolaan sumber daya sekolah, yaitu pemetaan kompetensi guru dalam menulis dan pemetaan minat murid dalam menulis maka penulis membuat sebuah aksi nyata untuk menumbuhkan minat dan kreativitas murid dalam menulis. Dalam aksi nyata ini juga memberikan kesempatan kepada rekan sejawat dan murid untuk berkolaborasi membuat sebuah karya tulis serta menumbuh kembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki guru dan murid.
Melalui program ini juga diharapkan murid bisa menumbuhkan sikap berani dan percaya diri , berani tampil dan mengekspresikan dirinya dan menghargai seni dan budaya nasional dan bisa mengembangkan potensi atau bakat yang di milikinya.
Selain di atas, kegiatan bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan aset/sumber daya yang ada di sekolah terutama guru dan murid. Kemudian, mengembangkan kompetensi dan potensi menulis yang ada di setiap murid dan guru.
Selanjutnya, menjalin kerjasama, kolaborasi dan selalu berbagi praktik baik kepada rekan sejawat. Lalu, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid agar murid memiliki voice, choice, ownership, serta mewujudkan karakteristik lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya.
Adapun langkah-langkah kegiatan aksi nyata berpedoman pada tahapan BAGJA sebagai berikut.
Buat Pertanyaan (B)
1.Apa yang harus penulis lakukan untuk mewujudkan murid-murid gemar menulis?2.Bagaimana mengembangkan minat dan kreativitas murid dalam membuat karya tulis?
Penulis memetakan asset sumber daya guru dengan membuka diskusi dengan rekan guru terutama guru Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris. Kemudian, memetakan asset sumber daya murid dengan mengajak rekan guru untuk menelusuri minat, bakat, dan potensi murid yang berkaitan dengan pembuatan karya tulis.
Selanjutnya, membaca literature yang berkaitan dengan bagaimana cara-cara menulis jurnal karya ilmiah, artikel bebas, eksposisi, karya tulis tentang pengalaman pribadi, dan bagaimana cara menulis puisi. Dan melibatkan suara/pilihan/kepemilikan: Melakukan sesi dialog dengan perwakilan murid untuk menelusuri minat dan kemampuan murid dalam menulis puisi, jurnal ilmiah. Artikel bebas, eksposisi, pengalaman pribadi, ataupun bentuk karya tulis lainnya.
Ambil Tindakan (A)
- Siapakah guru yang telah berhasil membuat karya tulis?
- Aktivitas apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan kreativitas murid dalam menulis jurnal karya ilmiah, artikel bebas, eksposisi, karya tulis tentang pengalaman pribadi, dan menulis puisi?
- Keterampilan apa yang harus dikuasai untuk dapat membuat karya tulis?
Penulis memetakan asset sumber daya murid dengan mengajak rekan guru untuk menelusuri minat, bakat, dan potensi murid yang berkaitan dengan pembuatan karya tulis. Kemudian, memanfaatkan sumber daya dengan menyeleksi murid yang memiliki minat untuk menulis. Lalu, mengumpulkan murid yang tertarik dan berminat untuk membuat karya tulis.
Selanjutnya, meminta guru yang sudah berpengalaman menulis untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada murid tentang bagaimana cara membuat karya tulis. Dan, melibatkan suara/pilihan/kepemilikan : Curah pendapat bersama lebih banyak murid untuk mengetahui minat dan pengetahuan mereka terhadap menulis puisi sekaligus momen-momen yang selama ini dapat menguatkan keterampilan mereka dapam menulis.
Gali Mimpi (G)
- Apa yang diharapkan dari kegiatan menulis?
- Karya tulis apa saja yang dapat dibuat murid untuk meningkatkan minat dan kreativitas mereka dalam menulis?
Penulis, melalui program ini minat dan kreativitas murid dapat meningkat dalam membuat karya tulis. Kemudian, pengetahuan dan pemahaman murid dapat berkembang dengan kegiatan membaca dan menulis.
Kemudian, murid dapat membuat berbagai jenis karya tulis, seperti jurnal karya ilmiah, artikel bebas, eksposisi, karya tulis tentang pengalaman pribadi, dan menulis puisi. Selanjutnya,melibatkan suara/pilihan/kepemilikan : Mendapatkan aspirasi (harapan/mimpi) umum dari lebih banyak murid tentang program yang dapat meningkatkan pemahaman dan minat murid dalam menulis sekaligus menempatkan murid untuk aktif menentukan proses belajarnya sendiri.
Jabarkan Rencana (J)
- Apa langkah-langkah/tindakan-tindakan yang paling sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan kreativitas murid dalam menulis?
- Berapa lama target atau waktu yang diberikan untuk membuat sebuah karya tulis?
- Berapa banyak dan berapa panjang tulisan yang harus dibuat oleh murid?
- Karya tulis apa saja yang diharapkan dapat dihasilkan oleh murid?
Penulis menyusun tim kerja dan deskripsi pembagian tugas setiap anggota, mengumpulkan murid yang terlibat dalam program membuat karya tulis, memberikan arahan dan informasi bagaimana cara-cara membuat karya tulis.
Selanjutnya, guru yang telah berpengalaman membuat karya tulis memberikan contoh kepada murid tentang tata cara menulis sebuah karya tulis. Kemudian,membuat kesepakatan tentang karya tulis apa saja yang akan dibuat oleh murid. Kemudian, target penyelesaian karya tulis maksimal satu bulan sudah selesai.
Berikutnya, selama proses berlangsung guru terus memantau progress murid, dan jumlah karya tulis dan banyaknya karakter dalam sebuah karya tulis tidak dibatasi, dan murid boleh memilih jenis karya tulis yang akan mereka buat. Lalu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan karya tulis, seperti jurnal karya ilmiah, artikel bebas, eksposisi, karya tulis tentang pengalaman pribadi, dan karya tulis berupa puisi. Akhirnya, melibatkan suara/pilihan/kepemilikan : Murid melakukan penilaian terhadap karya tulis mereka. Kumpulan puisi dan karya tulis lain hasil karya murid dikumpulkan di guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk di analisis dan dinilai.
Atur Eksekusi (A)
- Siapa saja yang penulis libatkan dalam mewujudkan rencana ini?
- Siapa yang bisa mengarahkan dan memantau kegiatan ini?
- Siapa yang bertanggung jawab memonitor agar rencana ini dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan?
Yang terlibat dalam program ini adalah Calon Guru Penggerak, Kepala Sekolah, tim GLS, Wakasek Kemuridan, Pembina OSIS, guru, dan wali kelas. Selanjutya, wali kelas, Guru Bahasa Indonesia, guru Bahasa Sunda, dan Guru Bahasa Inggris terus memantau dan mengarahkan murid dalam membuat karya tulis.
Berikutnya, Kepala Sekolah, CGP, dan wali kelas bertanggung jawab terhadap keterlaksanaan program ini. Dan semuanya melibatkan suara/pilihan/kepemilikan : Memberikan kesempatan pada murid untuk mempresentasikan puisi mereka di depan kelas. Kumpulan puisi hasil karya murid dicetak menjadi buku antologi puisi dan dipajang di pojok baca juga di perpustakaan sekolah. Hasil karya tulis lain disimpan di perpustakaan sekolah.
Tolok Ukur Indikator Keberhasilan
Yang menjadi tolok ukur pada pelaksanaan aksi nyata ini meliputi beberapa hal, yaitu: Meningkatnya minat murid dalam menulis sebuah artikel; Meningkatnya kreativitas murid dalam membuat sebuah artikel/karya tulis;Terwujudnya pemetaan asset sumber daya guru dan murid;Terciptanya murid yang literat; Terciptanya kolaborasi Antara murid dan guru dalam menulis sebuah artikel/karya tulis.***
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.
lajutkan pelaksanaan literasi numerasinya semoga pengimbasannya terus menerus