Berita : Nani Sulyani
PADALARANG-(NEWSROOM). Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya kembali menggelar kegiatan ‘Lagam Haleuang Tandang’ di Aula Ramayana & Robinson Department Store Padalarang (11/01/2018). Kegiatan ini merupakan program tahunan dari MGMP Seni Budaya dan telah menginjak tahun ke sepuluh.
Lagam haleuang Tandang adalah ajang lomba dalam bidang seni dan budaya untuk siswa jenjang SMP di Kabupaten Bandung Barat. Berbagai lomba yang dipertandingkan di antaranya adalah: Angsana Sekar Puteri dan Putera, Rampak Sekar, Paduan Suara, Vokal Grup, Tari Rampak Jaipong, Modern Dance, Solo Vokal, Desain Batik, Poster dan Seni Lukis.
Lomba yang mengusung tema ‘Memupuk Kreativitas dan Sportivitas’ ini, tahun 2019 hanya diikuti oleh 23 SMP Negeri dan Swasta. Adapun mata lomba yang mendapatkan banyak peminat adalah dalam bidang seni lukis dan solo vocal. Dewan juri yang menjadi penilai terdiri dari beberapa unsur, di antaranya dari MKKS, MKPS, ISBI, UPI, MGMP Seni Budaya Kota Bandung, MGMP Seni Budaya Kota Cimahi dan Museum Barli.
Mewakili Kadisdik Kabupaten Bandung Barat, Unang Rahmat Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan: “Dinas Pendidikan sangat menyambut baik kegiatan ini. Di samping kegiatan FLS2N, sebaiknya memang diadakan berbagai lomba yang betujuan untuk menggali potensi dan prestasi siswa dalam bidang seni dan budaya. Dan yang lebih penting, melalui kegiatan ini, adalah sebuah upaya untuk tetap melestarikan nilai-nilai budaya, khususnya budaya sunda. Panitia dalam hal ini dapat berkerja sama dengan MKKS, sehingga dapat menjadi kegiatan yang diagendakan oleh sekolah.”
Lagam Haleuang Tandang mengandung makna lomba dalam bidang Seni lukis dan desain, seni suara dan seni tari. Sebagaimana diketahui, para siswa memiliki beragam potensi dalam bidang seni yang perlu disalurkan dan dikembangkan. Melalui kegiatan berkesenian, para siswa difasilitasi untuk berekspresi, baik secara fisik/motorik maupun emosi. Selain itu, kegiatan yang berkaitan dengan bidang seni memiliki banyak manfaat dalam pembentukan karakter siswa, di antaranya adalah menumbuhkan sikap saling menghargai, kerja sama, kekompakan, kesabaran, pantang menyerah, taat aturan, berpikir kritis, terbuka terhadap kritik dan kreativitas.
Kegiatan Lagam Haleuang Tandang tahun ini dipandang mengalami penurunan secara jumlah peserta. Sebagaimana dikemukakan oleh Wakil Ketua MKKS KBB Ayep Taryana “Kami prihatin, tahun ini jumlah peserta menurun, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal dengan adanya LHT ini sejujurnya kami merasa bangga, sebuah kegiatan yang dikelola oleh MGMP, akan tetapi kegiatannya sangat gebyar dan ramai. Ajang ini seharusnya dapat digunakan sebagai pencarian bakat siswa yang apabila dibina dengan baik, bukan tidak mungkin akan melahirkan prestasi, baik di tingkat propinsi, nasional, bahkan mungkin internasional. Harapan kami, hendaknya kegiatan ini dapat direspon positif oleh para kepala sekolah.”
Kegiatan Lagam Haleuang Tandang telah memasuki tahun ke sepuluh. Selama sepuluh tahun berproses, tentunya beragam tantangan dan hambatan telah dapat dilalui. Sepuluh tahun berkegiatan merupakan sebuah momentum yang patut diapresiasi oleh semua pihak, sebab bukan hal yang mudah tanpa kerja keras dan komitmen dari para panitia. Dari kegiatan ini telah lahir beragam prestasi yang telah disumbangkan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, khususnya dalam bidang seni dan budaya.
Memungkas liputan LHT ke 10, ketua panitia, sekaligus ketua MGMP Seni Budaya KBB, Ayi Rana Sutiana mengungkapkan:”Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Kami berharap, semoga lebih banyak lagi dukungan di tahun mendatang. In syaa Allah ke depannya kami akan berusaha lebih baik lagi, mungkin akan kami buat dalam format yang berbeda. Hasil dari kegiatan ini, selain menemukan bibit baru, kami buatkan juga sertifikatnya. Sertifikat kegiatan ini merupakan bukti prestasi para siswa, sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya.”