Bandung Barat-(Newsroom). Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyelenggarakan diskusi ringan bertemakan Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Tapi Covid-19 Masih Mengancam. Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual dan salah satu agendanya adalah meluncurkan program khataman Alquran tersebut, diikuti oleh para kepala SMP di lingkungan Disdik KBB, Jumat (25/12/20).
Plt. Ketua MKKS SMP KBB, Jaka Supriatna, mengungkapkan bahwa program khataman Alquran di atas merupakan inovasi dari bidang kerohanian. Oleh karena itu pihaknya mengapresiasi dan berharap agar dapat terlaksana sesuai dengan harapan.
“Program khataman Alquran ini merupakan salah satu inovasi dari bidang kerohanian. Kami sngat mengapresiasi atas diluncurkannya program ini. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan, ungkapnya.
Seperti diketahui, MKKS SMP KBB dalam webinar yang host meeting nya adalah Ati Rusmiati, Kepala SMPN 3 Cipatat, dan moderatornya dipegang oleh Agus Samsu, Kepala SMPN 2 Ngamprah, meluncurkan program Khataman Alquran. Program ini digagas oleh Bidang Kerohanian yang dijabat Agus HD Idris, Kepala SMP 2 Darul Falah.
Pada program di atas, setiap kepala sekolah mendapat jatah membaca ayat Alquran sampai bacaannya selesai atau khatam. Hal positif ini, menjadi semangat baru bagi para kepala sekolah untuk menggali Alquran sebagai tuntunan hidup.
Sementara itu, diskusi lainnya adalah membahas tentang kebijakan-kebijakan terbaru yang berkaitan dengan pendidikan atau hal aktual yang harus segera diinformasikan.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik KBB, Dadang A. Sapardan, dalam sambutannya menyampaikan dukungan atas dicanangkannya program ini. Menurutnya, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para kepala sekolah.
“Ini kegiatan yang luar biasa Tidak ada kegiatan seperti ini di Disdik yang lain di Jawa Barat. Saya sangat medukung agar program ini dilanjutkan. Saya termotivasi sekali. Di rumah saya ajak istri untuk berbagi ayat melaksanakan khataman Quran. Ada keasikan dan ketenangan tersendiri. Terima kasih Pak Agus dari bidang kerohanian yang telah menggulirkan program ini,” kata Dadang.
Lebih jauh disampaikan bahwa kerjasama dan kolaborasi yang terwujud dalam berbagai bidang, termasuk di dalamnya kegiatan religius akan menjadi sorotan menarik. Hal ini hanya ada di Bidang SMP Disdik Kabupaten Bandung Barat.
Disampaikan juga bahwa terkait pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada awal tahun 2021 yang menurut rencana akan dilaksanakan di empat kecamatan zona hijau, yakni Kecamatan Gununghalu, Rongga, Sindangkerta, dan Cipongkor. Namun, hal ini dipertimbangkan, mengingat kenyataannya pada bulan ini angka penderita Covid-19 bertambah, bahkan ada penderita di wilayah-wilayah yang tadinya berstatus zona hijau.
“Kondisi status zona fluktuatif. Empat kecamatan berubah dari hijau ke merah, tidak mungkin kita membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka dengan segera. Takutnya 1-2 orang guru atau siswa terjangkiti, nanti terjadi kepanikan. Hari selasa depan akan men treatment pengawas untuk memverifikasi sekolah yang menyatakan sudah siap PTM. Tapi tetap harus ada rekomendasi dari Satgas Covid, Jika satgas tidak mengizinkan untuk dibuka, maka maka sekolah tersebut tetap PJJ. Kita siapkan saja berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk membuka PTM pada Masa Pandemi ini. Kabupaten yang satu KCD dengan kita yaitu Kabupaten Cianjur yang sepertinya memberi signal, pada bulan Januari PTM tidak akan dulu dilaksanakan. Bupati Bandung Barat pun mengatakan bahwa jangan memaksakan membuka sekolah kalau belum siap. Kita di wialayah kegamangan, tapi kita siapkan saja, sekarang fokus dulu untuk PJJnya. IKuti SOP dari Kemdikbud. Siswa boleh tidak mengikuti PTM jika orangtua tidak mengizinkan. Guru yang memiliki riwayat penyakit atau kormobid diperbolehkan mengajar secara daring,” lanjut Dadang.
Di kesempatan lain, Agus HD Idris mengemukakan bahwa program khataman Alquran yang digagasnya sebagai rasa cinta kepada kitab suci ini, serta mengimplementasikan kalimat para ulama, yakni Mening ngaji atanapi dipangngajikeun.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak diri dan lainnya untuk membaca Alquran dengan metode one day one page. Satu hari satu halaman. Hal ini berarti sepuluh hari sudah satu juz. Menurutnya, semakin banyak yang kita baca hati akan menjadi tenang.
Selain itu, digagas juga “Prohatiku” yaitu Program Halaqah Tilawatil Quran. Agus menyampaikan bahwa ‘hati suka berkarat’. Sehingga program ini dimaksudkan agar selalu mengingatkan Alquran sebagai tuntunan hidup.
“Semoga Corona segera dicabut. Mudah–mudahan rekan kita yang sakit, beliau segera disehatkan dan ada dalam magfirah Allah SWT. Baca dan amalkan Alquran setiap hari. Semoga kegiatan ini berlanjut menjadi ibadah bagi kita semua. Mudah-mudahan khatam baca Alquran kita menjadi syafaat pada hari kiamat. Aamiin….” pungkas Agus.***
Berita: Dian Diana
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
Foto Ekslusif Newsroom.
DAPATKAN SEGERA BUKU-BUKU PILIHAN KARYA PRAKTISI, AKADEMISI, DAN SEKALIGUS BIROKRAT YANG KONSISTEN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Luarbiasa agar program ini sustainable agar lebih Harmonis lahir dan bathin