Oleh: Syamsinar, S.Pd., M.Pd
(Guru SMPN 2 Padalarang)
Permasalahan sampah di lingkungan sekolah sering kali menjadi isu yang kurang mendapat perhatian serius, padahal kebersihan lingkungan sekolah dapat berpengaruh pada sikap dan motivasi siswa dalam belajar.
Kemajuan suatu bangsa dapat terlihat melalui bagaimana cara bangsa tersebut mendidik generasi mudanya. Pendidikan sebagai fondasi dalam pembentukan karakter memainkan peran penting dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal ini sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat mendukung hal tersebut. Melalui kerja sama antara pihak orang tua dan guru, mempersiapkan generasi emas bangsa bukan merupakan hal yang mustahil.
Permasalahan dalam pengembangan Pendidikan karakter menjadi tanggung jawab bersama. Salah satu permasalahannya adalah siswa yang sering membuang sampah sembarangan dan mengakibatkan kerusakan kelestarian lingkungan sekolah. Permasalahan sampah di lingkungan sekolah sering kali menjadi isu yang kurang mendapat perhatian serius, padahal kebersihan lingkungan sekolah dapat berpengaruh pada sikap dan motivasi siswa dalam belajar. Lingkungan yang bersih dapat mendukung terciptanya suasana belajar yang positif dan lebih efektif.
Pendidikan dalam menciptakan karakter bagi siswa untuk cinta lingkungan akan lebih mudah diingat jika diajarkan sejak dini. Ibarat sebuah pohon yang baru tumbuh, pada tahapan ini karakter yang dipupuk akan menentukan bagaimana arah dan bentuk pohon tersebut berkembang kelak. Demikian pula, dalam mendidik siswa sejak dini, nilai-nilai dan kebiasaan yang ditanamkan akan mempengaruhi kepribadian dan arah hidup mereka di masa depan.
Salah satu langkah yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kebersihan dan pengelolaan sampah di sekolah adalah melalui program berbasis partisipasi siswa. SMP Negeri 2 Padalarang, memiliki aset yang dapat mendukung terciptanya lingkungan yang sehat. Fasilitas ruang bank sampah dan lingkungan yang luas dapat digunakan untuk edukasi mengenai pengelolaan sampah dan kebersihan. Melalui program yang dibuat ini, guru kemudian dapat mendorong siswanya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“MUHASABAH” (Murid Sehat, Sekolah Bebas Sampah) adalah program yang dirancang di SMPN 2 Padalarang yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan, sekaligus mengajarkan mereka tentang cara mengelola sampah dengan bijak melalui daur ulang dan pemilahan sampah yang benar. Selain itu, program ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian sosial, sikap gotong royong antar siswa, dan kepemimpinan yang diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang akan mempengaruhi perilaku mereka di masa depan.
Program ini diharapkan menjadi langkah kecil yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan yang ada, dimulai dari lingkungan sekolah. Dengan melibatkan siswa, program ini dapat menciptakan dampak positif yang meluas, baik bagi kesehatan siswa, kualitas pendidikan, maupun keberlanjutan lingkungan.
Sekolah yang ikut memainkan peran penting sebagai agen perubahan kemudian dapat menjadi contoh bagi siswa dan masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, lingkungan sekolah merupakan tempat strategis untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan, karena siswa akan membawa kebiasaan baik ini ke rumah dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut kemudian program MUHASABAH dijalankan di SMPN 2 Padalarang.
Adapun mekanisme dalam pelaksanaan program “MUHASABAH” adalah:
- Setiap hari kamis dilakukan pemilahan sampah, dimana sampah yang terkumpul di hari-hari sebelumnya dipisahkan sesuai kategori organik dan anorganik.
- Proses pengumpulan sampah kepada bank sampah. Sampah anorganik yang terkumpul kemudian dilihat mana yang memiliki nilai ekonomi dan mana yang dapat didaur ulang.
- Sampah yang dikumpulkan kemudian dihitung berapa nilainya berdasarkan jenis dan beratnya. Pembayaran kemudian dilakukan dengan memberikan 60% kepada kelas yang menyetorkan sampahnya dan 40% uang disimpan sebagai modal bank sampah untuk melakukan daur ulang sampah menjadi produk fungsional.
- setiap kelas yang sudah mengumpulkan sampahnya akan diberikan buku Tabungan sampah. Dimana buku ini digunakan sebagai alat pencatatan untuk setiap kontribusi siswa dalam menyetorkan sampahnya.
- Daur ulang sampah dilakukan dengan cara memilih sampah yang disetorkan oleh setiap kelas untuk dikelola melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)
- Untuk mengurangi sampah pada setiap hari kamis para murid diwajibkan untuk membawa bekal dari rumah masing-masing dan dilakukan makan bersama setiap kelasnya untuk mengurangi sampah plastik yang dihasilkan. ***