Oleh : Elis Lisnawati
(Guru IPS SMPN 1 Cililin)
Menulis bukan sesuatu yang asing bagi kita, karena sejak di bangku sekolah mulai dari SD sampai perguruan tinggi hal tersebut senantiasa menghiasi aktivitas keseharian kita. Namun untuk bisa “menulis” hingga orang lain tertarik dengan isi tulisan kita bukan sesuatu hal yang mudah dilakukan, karena harus mempunyai ilmu atau trik tertentu hingga orang lain mau membaca apa yang kita tulis. Penulis tepatnya orang yang mampu mengemas tulisan hingga menarik untuk dibaca, gaya bahasa yang digunakan demikian memukau ditambah dengan permainan kata yang aduhai, tak ketinggalan diksi yang digunakan demikian memikat hingga pembaca rela meluangkan waktunya untuk melahap lembar demi lembar buku yang dibacanya. Dengan ilmu yang dimilikinya mereka mampu menghipnotis pembaca.
Profesi sebagai guru menuntut kami untuk senantiasa berhubungan dengan aktivitas menulis, hingga hal tersebut menjadi modal tersendiri untuk senantiasa selalu mempelajari cara dan teknik menulis. Banyak pelatihan menulis yang diselenggarakan, hal ini sangat membantu kami karena nyatanya sekarang ini tuntutan guru untuk bisa menulis sangat besar. Tuntutan untuk bisa menghasilkan karya dalam bentuk pengembangan diri menjadi sesuatu yang harus dimiliki seorang guru, sehingga pelatihan menulis menjadi ajang yang tepat bagi guru untuk dapat mengembangkan bakat menulisnya.
Kesempatan itu tak dilewatkan begitu saja, beberapa pelatihan menulis pernah diikuti dengan tujuan agar mengetahui teknis penulisan yang baik dan benar. Satu yang terngiang yang membuatku lebih mudah dalam menulis dan sekaligus sebagai motivasi dalam menulis adalah bahwa tulisan yang baik itu adalah tulisan yang ditulis sampai beres dan tuntas.. Hingga tanpa mengetahui teknik menulis, yang baik dan benar, aku selalu menuliskan pengalaman yang dialami menjadi sebuah cerita.
Tak ayal keisenganku dalam menulis meahirkan kumpulan cerita yang kemudian dibukukan menjadi sebuah buku. Tiga bukuku “Impian yang bertepi”, “Indahnya terpasung” dan “Semburat Rasa” menjadi suatu pencapaian tersendiri dalam hidup karena semuanya berawal dari sebuah mimpi. Meski karyaku itu masih jauh dari sempurna namun hal tersebut menjadi pemicu semangat untuk melahirkan karya yang lebih baik lagi.
Newsroom memberi kesempatan bagiku untuk bisa belajar dan belajar lagi tentang sesuatu yang baru. Kebanggaan tersendiri bisa bergabung dengan tim dinas pendidikan KBB yang memiliki tugas meracik berita yang datang dari sekolah baik negeri atau swasta di wilayah Kabupaten Bandung Barat di mana Drs.H.Dadang Sapardan M.Pd selaku Kabid SMP bertindak sebagai penanggung jawab tim newsroom. Menulis dalam bentuk berita berawal di sini. Kami diberi kesempatan untuk menulis berita yang masuk dari sekolah-sekolah sesuai tugas yang telah dibagi per-sub rayon. Berita dari 5 Sub Rayon yang ada di wilayah KBB menjadi tugas sembilan orang tim newsroom untuk dapat meraciknya.
Banyak pelajaran dan pengalaman baru yang bisa kami dapat di sini. Banyak inspirasi hadir mengiringi kebersamaan tim yang baru dibentuk ini. Kepercayaan diri dalam menulis muncul seiring dengan datangnya kesempatan untuk dapat meracik berita yang datang dari sekolah-sekolah. Satu yang pasti kami terus dapat belajar dan belajar memperbaiki diri.
Di tahun pertama ini newsroom hadir dengan agenda baru. Setumpuk rencana akan menghiasi tahun 2019 ini. Mulai dari kegiatan rutin yang dilaksanakan yakni berupa laporan berita dari setiap SR, rencana mengadakan pelatihan menulis bagi guru serta peluncuran majalah newsroom. Semuanya menjadi garapan yang direncakan dengan baik di tahun ini. dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki tim, kami berusaha semaksimal mungkin agar apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai harapan dan tentunya berdampak baik bagi dunia pendidikan.
Energi positif hadir ketika kepercayaan diberikan untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya kita suka namun tak yakin kita mampu. Dan itu aku rasa disini, tim newsroom mengalirkan energi positif dalam diri. Bagaimana tidak berangkat dari whattaps (1/10/2018) seorang kepala sekolah yang juga pegiat literasi KBB Nani Sulyani, beliau mengajakku untuk bergabung dengan tim newsroom, di mana undangan tersebut bertanda tangankan Kabid SMP Disdik KBB. Belum tahu tugasnya apa, rasa bahagia dan bangga menyelinap dalam dada. Yang jelas ini adalah bentuk apresiasi dan sekaligus merupakan tantangan yang mesti bisa dijalani dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan kapasitas yang aku miliki.
Belum genap setahun kami bergabung di tim newsroom ini, namun kedekatan kami sudah terjalin erat, chemistry terbentuk karena kami sama-sama dapat saling berbagi, hubungan yang terjalin demikiian akrab tanpa adanya jarak. Filosopi rumah baru yang begitu penuh dengan kebahagiaan, keceriaan, kerinduan dan penuh dengan keinginan untuk senantiasa menatanya di segala sisi hingga rasa betah yang senantiasa hadir dalam diri penghuninya, itulah yang dirasakan kami saat ini. Semuanya dijalani sesuai masanya, kalaupun suatu saat ada perubahan, perombakan bahkan penghapusan terhadap semua yang telah dibangun bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan tapi sesuatu yang harus dijalani, karena kami yakin tak ada yang abadi, semuanya hadir sesuai masanya. Kami tidak alergi terhadap perubahan. Kami menjalani semuanya bak air yang mengalir, arah yang kami tuju jelas dan konsisten dan yang pasti apa yang kami lakukan memberikan dampak positif. Kami menikmati kebersamaan yang terjalin saat ini, karena suatu saat nanti kami akan merindukan kebersamaan yang tercipta hari ini, terimakasih untuk pengalaman hidupnya yang berarti Newsroom ***
Mantap! Bak air yang mengalir! Deras lagi!
Kerennnnnn… menginspirasi
Tak sedikit sesuatu yang berawal dari mimpi ternyata mampu mengubah keadaan dan memberi harapan.
Ajang pembelajaran yang mampu menempa kami untuk senantiasa bisa terus belajar,, terimakasih semuanya.
Kalo mau ngelapor tentang masalah siswa di lecehkan kemana?