Bandung Barat-(Newsroom). Nutrition International dan Save the Children dalam upayanya mendukung program kesehatan dan gizi untuk kelompok masyarakat rentan di Indonesia, khususnya Bandung Barat, akan menyelenggarakan Pertemuan Kolaborasi Lintas Sektor Tingkat Sekolah dan Puskesmas
Program Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Remaja Putri, pada Kamis, (27/1/21).
Kegiatan yang akan disiarkan secara langsung melalui live streaming di Disdik.Kbb Channel tersebut, rencananya akan diikuti oleh lebih dari 90 peserta, dan dibagi menjadi dua moda, yakni tata muka sebanyak 13 orang dari Tim Penggerak PKK Kab. Bandung Barat, sejumlah SKPD dan pihak terkait lainnya, sementara sisanya dilakukan secara virtual, dan Youtube.
Sementara itu, Eni dari Nutrition International, mengungkapkan bahwa prioritas NI adalah meningkatkan status kesehatan dan keberlangsungan hidup dari anak-anak, remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui serta wanita usia subur, terutama melalui peningkatan cakupan dan kepatuhan pada asupan mikronutrien.
“Tujuan prioritas NI adalah meningkatkan status kesehatan dan keberlangsungan hidup dari anak-anak, remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui serta wanita usia subur, terutama melalui peningkatan cakupan dan kepatuhan pada asupan mikronutrien seperti Vitamin A, Zinc, Tablet Tambah Darah. NI juga mendorong fortifikasi tepung terigu dan garam beryodium'” ungkapnya kepada Newsroom (25/1/21).
Ditambahkannya bahwa Save the Children (SC) telah bekerja di Indonesia sejak 1976 di 16 provinsi. Sedangkan pada tahun 2017, SC bekerja di 11 provinsi dan 43 kabupaten, menjangkau lebih dari 230.000 penerima manfaat.
Hal di atas, termasuk juga program dan keahlian teknis SC, terutama pada bidang kesehatan, nutrisi, edukasi, hak anak termasuk perlindungan anak, kemiskinan anak, dan tata kelola hak anak.
SC juga merupakan Lembaga yang aktif pada lingkup kebijakan dan advokasi nasional, terutama bekerjasasama dengan pemerintah provinsi dalam manajemen sumber daya meliputi pendampingan teknis dan inansial yang efektif.
Lebih jauh disampaikan bahwa tujuan kegiatan di atas adalah untuk penguatan kolaborasi Puskesmas dan sekolah dalam mengimplementasikan dan memonitor program Suplementasi TTD remaja putri di Kabupaten Bandung Barat.
Sementara tujuan khususnya adalah untuk menyosialisasi regulasi tingkat kabupaten dalam mendukung pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri melalui program suplementasi TTD bagi remaja putri. Selanjutnya akan disosialisasikan juga tentang sistem pendistribusian TTD bagi remaja putri disekolah dengan beradaptasi pada kurikulum belajar dari rumah.
Disampaikannya bahwa metode pelaksanaan pertemuan, yaitu pertemuan tatap muka bagi narasumber dan peserta ditingkat kabupaten dan pertemuan daring bagi peserta dari puskesmas dan sekolah. Pertemuan daring diikuiti melalui zoom dan disiarkan secara langsung di youtube channel Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan di atas sendiri dilaksanakan selama kurang lebih 5 jam (half-day meeting). Metode pertemuan terdiri dari presentasi, diskusi, dan pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Di sisi lain, narasumber kegiatan diwakili oleh para pemangku kebijakan, yaitu Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Barat sebagai keynote speaker, kemudian Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung Barat, dan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Barat,
Dinas Pendidikan Kabupaten Badung Barat,
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, dan KCD wilayah VI.
Sementara para peserta lainnya adalah
Seluruh Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta di wilayah Kabupaten Bandung Barat, dan seluruh Kepala MTS dan MA swasta di wilayah Kabupaten Bandung Barat, serta seluruh Kepala Sekolah SMP negeri dan swasta di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Kemudian peserta lainnya adalah seluruh Kepala Puskesmas di wilayah Kabupaten Bandung Barat, seluruh TPG Puskesmas di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Pengelola Program Promkes Puskesmas di wilayah Kabupaten Bandung Bara, Pengelola Program UKS di wilayah Kabupaten Bandung Barat, dan Bidan Koordinator Puskesmas di wilayah Kabupaten Bandung Barat, serta Bidan Desa di wilayah Kabupaten Bandung Barat.***
Berita: Adhyatnika Geusan Ulun
Sumber Berita: Save The Children & NI