Adhyatnika Geusan Ulun
(SMPN 1 Cipongkor)
Memasuki pekan ke 12 program Calon Guru Penggerak (CGP) semakin menarik. Setelah disuguhi pembelajaran berdiferensiasi yang menggali dan mengembangkan potensi murid dengan tiga hal, yakni kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid, maka pada pekan tersebut penulis menikmati sebuah proses pengembangan diri melalui pembelajaran sosial dan emosional. Sebuah pembelajaran yang sangat berharga bagi semua ekosistem satuan pendidikan, terlebih bagi guru dan murid.
Seperti diketahui, program CGP memiliki kegiatan yang menjadikan kegiatan ini dapat mengontrol capaian peserta dan merefleksikan pelaksanaannya dalam sebuah program, yakni pendampingan. Program tersebut sangat penting untuk mengukur sejauhmana praktik baik, dan hal apa yang perlu diperbaiki CGP dalam mengimplentasikan pembelajaran yang telah ditempunya. Termasuk berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan serta pengalaman dengan Pengajar Praktik untuk bersama-sama menjaga konsistensi program dan kesungguhan CGP dalam penerapan semua pembelajaran yang telah diterima selama mengikuti program.
Begitupun dengan penulis yang telah melalui proses pendampingan selama tiga kali yang semuanya mengupas tuntas implementasi pembelajaran CGP di kegiatan belajar mengajar, dan tentu saja sesuai dengan peran yang diembannya sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi rekan guru, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Hal tersebut harus selaras dengan nilai yang diemban CGP, yakni mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif, dan berpihak pada murid.
Peran dan nilai CGP yang melekat padanya, dirasakan penulis saat menginternalisasikan di lingkungan pembelajaran, dan ekosistem sekolah. Semua informasi tersebut dapat digali dan diduskusikan secara komunikatif dalam program pendampingan. Sehingga penulis merasakan program pendampingan sangat bermanfaat dalam upaya optimalisasi diri dan merefleksi semua capaian yang telah dilaksanakan.
Pada saat pendampingan, Pengajar Praktik memberikan sejumlah pertanyaan tentang hal apa yang telah dilaksanakan CGP selama kegiatan terakhir. Umumnya, pertanyaan tersebut diajukan sebagai umpan balik yang bertujuan, bukan hanya untuk mengukur capaian CGP, namun juga sebagai upaya perbaikan program dengan data dan pengalaman CGP. Hal ini sangat penting dalam menjaga kualitas kegiatan dan pelayanan pembelajaran, dan mendorong CGP untuk memunculkan ide dan gagasan yang konstruktif bagi keseluruhan program. Sehingga akan tercipta keseimbangan dalam menangkap fenomena di lapangan dengan perangkat dan struktur program yang telah dicanangkan program CGP. Tentu diperlukan informasi yang akurat dan bertanggung jawab dari sisi pelaksanaan dan rencana tindak lanjut CGP dalam menyampaikan data dan praktik baiknya. Selain itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam menjawab sejumlah pertanyaan dari Pengajar Praktik, sehingga jawaban akan mengalir dengan efektif dan efisien.
Sebagai salah satu bagian dari program CGP, penulis menyadari pentingnya kegiatan pendampingan. Dari kegiatan tersebut, penulis merasakan dampak signifikan dalam diri. Selain berdampak dalam perbaikan publik speaking, juga terdapat dorongan dalam diri untuk menampilkan sikap kemandirian, reflektif, inovati, kolaboratif, dan menjadi pemimpin pembelajaran yang senantiasa berpihak pada murid. Sehingga secara tidak langsung, nilai Guru Penggerak menjadi semakin terasa pada saat mengikuti proses pendampingan.
Selanjutnya, penggalian informasi terkait pelaksanaan program CGP oleh Pengajar Praktik, memunculkan sejumlah ide dan gagasan baru yang didapat dari diskusi dan sharing pengalaman. Ide dan gagasan CGP semakin terarah dan lebih mengerucut ke tujuan utam progam, yakni mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah, membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Akhirnya, terlepas dari belum sempurnanya capaian penulis dalam mengimplementasikan program CGP dikarenakan kondisi pembelajaran yang belum optimal, namun kegiatan pendampingan memberikan warna baru dalam memotivasi CGP untuk selalu semangat bergerak, tergerak dan menggerakkan ekosistem pendidikan. Diharapkan kegiatan pendampinan ini tetap menjadi wadah saling berbagi dan menimba ilmu pengetahuan serta pengalaman, sehingga hal ini menjadikan CGP dapat mengoptimalkan segala kemampuannya dalam kesadaran diri-pengelolaan emosional, pengenalan diri, kesadaran sosial, hubungan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. ***
Dari berbagai sumber
Profil Penulis
Adhyatnika Geusan Ulun, lahir 6 Agustus 1971 di Bandung. Tinggal di Kota Cimahi. Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Cipongkor Bandung Barat sejak 1999. Pengurus MGMP Bahasa Inggris Kab. Bandung Barat. Alumnus West Java Teacher Program di Adelaide South Australia, 2013. Alumnus MQ ‘Nyantren di Madinah dan Makkah’ 2016, Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah Qolbun Salim Cimahi, Penulis buku anak, remaja dan dakwah. Editor NEWSROOM, tim peliput berita Dinas Pendidikan Bandung Barat. Jurnalis GUNEMAN Majalah Pendidikan Prov. Jawa Barat. Pengisi acara KULTUM Studio East Radio 88.1 FM Bandung. Redaktur Buletin Dakwah Qolbun Salim Cimahi. Kontributor berbagai Media Masa Dakwah. Sering menjadi juri di even-even keagamaan.
Adhyatnika.gu@gmail.com.,Channel Youtube: Adhyatnika Geusan Ulun, Ig.@adhyatnika geusan ulun.