Rancapanggung-(Newsroom)-Pagi itu, Senin 1 Oktober 2018, suasana upacara di SMP Negeri 2 Cililin sedikit berbeda. Bertepatan dengan hari kesaktian pancasila suara paduan suara Swarantika menyanyikan lagu Gugur Bunga. Tampilan paduan suara Swarantika dapat menyihir seluruh peserta upacara. Semua tertunduk haru dan syahdu.
Pelaksanaan upacara biasanya terkesan “kering” tanpa ruh. Pasalnya, pengibaran bendera setiap hari Senin hanya diiringi paduan suara dadakan, yang berlatih jelang upacara dimulai. Itu pun tanpa latihan yang terarah, sekedar mengeluarkan suara.
Akan tetapi, sejak lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh Paduan Suara Swarantika, upacara terasa lebih khidmat.
“Pelaksanaan upacara merupakan salah satu sarana pembentukan karakter nasionalis bagi siswa. Tentu saja dalam pelaksanaannya tidak boleh asal terlaksana, harus diikuti dengan khidmat dan sungguh-sungguh. Kalau lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan asal-asalan tentu saja akan mengurangi kekhusyuan upacara. Akhirnya upacara hanya menjadi kegiatan rutinitas tanpa makna,” ungkap Jumardi, Kepala SMPN 2 Cililin, saat dimintai komentarnya berkenaan dengan tampilan Swarantika pada upacara tersebut.
Untuk itu, pria yang baru menjabat selama tiga bulan di SMPN Negeri 2 Cililin itu menganjurkan membentuk TIM Padus Khusus Upacara. Intan Shandinie Fajar, selaku Pembina Eksul Paduan Suara pun menyambut baik usulan Kepala Sekolah.
“Selama ini ide itu sudah ada, hanya saja karena banyak kendala belum bisa terlaksana. Alhamdulillah, akhinya sekarang bisa terwujud” ujar Ibu guru pengajar Seni Musik ini.
Intan mengatakan Eksul Padus binaannya diberi nama Swarantika. Padus tersebut dibentuk dengan tujuan untuk menyalurkan bakat siswa dalam bidang vocal, memperbaiki kualitas ilmu vocal. Juga untuk mempersiapkan mereka tampil dalam upacara dan ajang perlombaan. Sebenanrnya Padus Swarantika sudah dibentuk sejak tiga tahun yang lalu dan pada tahun 2015 sudah pernah menorehkan prestasi mendapat juara 1 tingkat gugus 4. Tapi sempat vakum karena beberapa hal, salah satunya Intan mendapat kecelakaan dan harus istirahat mengajar.
Padus Swarantika berlatih tiga kali dalam seminggu, hari Senin, Selasa, dan Rabu. Bentuk latihan biasanya berupa vocalising, lari-lari sebentar untuk melatih pernapasan, bernyanyi lagu-lagu wajib nasional, dan melatih konduktor sebagai pemimpin Tim Padus.
Setelah berlatih kurang lebih selam satu bulan, siswa sudah paham teknik-teknik vocal, paham tentang intonasi dan dinamika, mampu membaca arti pergerakan tangan konduktor, membedakan bernyanyi solo dan kelompok, juga ada perbaikan yang signifikan pada saat menjadi tim paduan suara untuk upacara.
Intan berharap kegiatan padus ini bisa terus berlanjut. Kedepannya siswa lebih bisa bekerjasama antarkelompok suara, bisa tampil lebih percaya diri dan bisa membanggakan sekolah melalaui prestasi bukan hanya pengiring upacara. –Edya-
Mantap…
Wajib dicontoh..
Semoga skl kami juga punya team padus yg hebat…