Oleh: Endang Widiasari, M.Pd.
Semenjak diumumkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat tanggal 21 November 2018, bahwa SMPN 4 Cikalongwetan menjadi salah satu wakil sekolah pengisi stand kegiatan Pameran Pendidikan di Bandung Barat dalam bidang literasi. Langsung saja kami mempersiapkan semua yang akan ditampilkan dalam kegiatan pameran pendidikan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2018.
Ada perasaan bahagia tapi ada juga perasaan takut, karena SMPN 4 Cikalongwetan berada di antara nama-nama sekolah besar, yang sudah maju dan juga sudah lama berdiri. Namun ada keyakinan yang kuat dalam hati “Kita pasti bisa”. Insyaalloh berkat kekompakan dan kebersamaan pasti bisa menampilkan yang terbaik dan tentunya berkat dukungan dan motivasi dari Kepala Sekolah.
Kurang lebih selama dua minggu, semua warga sekolah mempersiapkan kegiatan Pameran Pendidikan ini, belum lagi kesibukan lain yang dihadapi yaitu kegiatan PAS, sedangkan personil di sekolah hanya beberapa orang saja, maklum SMPN 4 Cikalongwetan adalah sekolah yang masih kecil dengan jumlah personil 15 orang (kepala sekolah, 2 Pegawai Tata Usaha, satu orang penjaga perpustakaan dan 11 orang guru, itupun 1 guru sedang cuti melahirkan, 2 guru mengajar di dua tempat), sedangkan ketika kegiatan Penilaian Akhir Semester, anak-anak harus fokus untuk melakukan kegiatan ujian.
Adapun tema yang diambil adalah “Indah Dengan Barang Bekas”, bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan pameran ini adalah menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai, tapi dengan kreativitas, kami poles sehingga nampak indah dan bermanfaat kembali, dengan harapan munculnya ide-ide kreatif semua warga sekolah untuk menciptakan produk-produk yang bermanfaat dari daur ulang sampah. Namun mengubah barang-barang bekas menjadi indah tentunya perlu pengorbanan, berbeda dengan produk-produk yang sudah jadi di toko, ataupun dengan menggunakan bender-bender yang semalampun bisa selesai dan tentunya mungkin bisa nampak lebih menarik.
Seperti triplek-triplek sisa pembangunan RKB dan Pembangunan Lab IPA diubah menjadi kolam-kolam dan air mancur (namun karena ada gangguan listrik pada hari kegiatan tidak bisa ditampilkan), pigura-pigura, dan papan prestasi sekolah dibuat dari triplek bekas dan dus-dus bekas, lalu juga untuk membuat bunga-bunga cinderamata para pengunjung stand dibuat oleh anak-anak dibimbing oleh guru-guru, sebab kalau membeli berapa banyak harus mengelurkan uang.
Untuk reviu-reviu buku selain dibuat di atas karton dan dibingkai dengan triplek bekas, ada juga hasil reviu siswa dibendel dalam map-map dan dibungkus dengan kertas kado. Selain reviu yang dibendel dalam map ada juga reviu 3 dimensi yang banyak menarik perhatian para pengunjung. Untuk bingkai-bingkai poto menggunakan map-map dan karton-karton bekas yang kemudian dibungkus oleh kertas kado dan dibuat menyusun dari atas ke bawah, untuk mencetaknya hanya menggunakan printer yang ada di sekolah, karena kalau mencetak ke percetakan satu poto ukuran kecil bisa menghabiskan Rp.3.000 /poto, sedangkan yang diperlukan hampir 70 poto kegiatan, untuk menghemat kami hanya membeli kertas glosi satu pak berisi 50 dengan harga 30.000, untuk mencetak poto hanya menghabiskan dana sekitar 15.000 dan sisanya kami gunakan untuk cover majalah sekolah. Sedangkan untuk membuat pohon geulis anak-anak mencari ranting-ranting disekitar sekolah yang sudah mati, kemudian dengan kebersamaan menyulapnya menjadi pohon geulis yang rindang dengan daun daun geulis, sedangkan untuk bunga-bunganya menggunakan keresek bekas hidangan, dan juga ada bunga bunga yang dibuat dari kertas krep.
Bukannya tidak mau membeli yang sudah jadi yang tentunya akan nampak lebih indah dan menarik dan juga dalam persiapan mungkin tidak akan terlalu memakan waktu, namum dengan minimnya dana yang tersedia dan juga personil sekolah yang terbatas sebisa-bisa kami mensiasati. Alhamdulillah, akhirnya bisa juga menampilkan karya-karya siswa dalam bidang literasi kepada khalayak masyarakat, walaupun stand kami bukanlah stand terbaik, tapi banyak mendapat apresiasi positif dan juga banyak pengunjung yang terinspirasi, salah satunya adalah Mrs Choi dari Korea, dan berencana akan datang langsung ke lokasi sekolah, untuk melihat kegiatan literasi secara langsung dan juga melihat lihat program program-program sekolah.
Mempersiapkan semuanya terasa melelahkan, namun ada hikmah besar yang didapatkan dengan adanya kegiatan pameran pendidikan ini, seluruh warga sekolah menjadi aktif, kreatif, inovatif dan yang pasti kebersamaan, kekompakan dan juga kekeluargaan di antara semua warga sekolah menjadi lebih erat. Semua bahu-membahu mempersiapkan karya-karya siswa untuk ditampilkan. Hampir setiap hari semua warga sekolah disibukan dengan persiapan pameran ini. ada yang membimbing siswa, ada yang masak untuk keperluan konsumsi, semua bergerak hingga limbah yang sudah tidak terpakai pun menjadi nampak indah dan bermanfaat berkat kerjasama, komunikasi, kolaborasi dan juga gagasan-gagasan yang cemerlang.
Ada hal yang menbahagiakan, SMPN 4 Cikalongwetan menjadi salah satu penerima penghargaan dari Bapak Bupati sebagai sekolah inspiratif dalam bidang literasi, semoga kedepannya akan lebih baik lagi.
Terimakasih tak terhingga untuk Bapak Kepala Sekolah Asep Gunawan, S.Ag yang selalu memotivasi, dan semua keluarga besar SMPN 4 Cikalongwetan, para pengunjung dan juga Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat yang telah memberikan kepercayaan yang begitu besar kepada SMPN 4 Cikalongwetan, serta mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pelaksanaannya banyak kekurangan.
Salam literasi dari keluarga besar SMPN 4 Cikalongwetan.