Wika Karina Damayanti, S.Pd., S.H., M.Pd.
(Kasi Pengembangan Bahasa dan Sastra, Bidang Pengembangan Kurikulum Disdik KBB)
Siapa yang tak kenal dengan BTS, Blackpink, atau Super Junior?! Girlband dan boyband asal Korea ini menjadi idola baru bagi generasi muda. Musik yang energik dan drama menarik dari negeri gingseng ini sangat digandrungi, bahkan anak usia TK pun sudah mengenal lagu serta gerakan tarian dari bintang-bintang K-POP tersebut. Para pecinta K-POP mampu menyanyikan lagu-lagu favoritnya dengan bahasa Korea yang fasih. Budaya Korea disajikan dengan epic melalui film dan musik. Bahasa, makanan khas, pakaian tradisonal, dan sejarah kekaisaran Korea terbalut secara menarik dalam tontonan sehari-hari. Tanpa disadari generasi muda di Indonesia telah diperkenalkan dengan budaya bangsa Korea melalui kecintaannya terhadap lagu dan film yang berasal dari Korea.
Fenomena tersebut memberikan sebuah pelajaran tentang pelestarian budaya bangsa. Mengapa kita tidak mengenal budaya sendiri, tetapi mencintai budaya bangsa lain??. Budaya harus diperkenalkan, dipelajari, dan dijadikan pembiasaan, sehingga lambat laun akan muncul rasa bangga dan cinta terhadap budaya asal. Budaya memiliki kaitan yang sangat erat dengan bahasa, karena bahasa merupakan cerminan dari budaya dan identintas dari para penuturnya. Perkenalan bahasa dan budaya daerah harus dilakukan mulai dari keluarga dan diperkuat dalam proses pembelajaran di sekolah.
Bahasa daerah menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah yang termasuk dalam kurikulum muatan lokal. Bahasa daerah tidak sepopuler pelajaran lain, sehingga berakibat pada motivasi siswa yang kurang dalam mengikuti pelajaran ini. Dibutuhkan strategi yang tepat dalam pengembangan mata pelajaran bahasa daerah agar dapat menarik minat siswa. Perencanaan pembelajaran yang baik akan membantu guru dalam penyelenggaraan kegiata belajar mengajar.
Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas dalam merumuskan, mengelola, dan mengembangkan setiap unsur pembelajaran untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Perencanaan pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan istilah RPP harus disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan mempertimbangkan segala hal yang berkaitan dengan terselenggaranya kegiatan belajar mengajar, seperti : tujuan dari setiap pembelajaran, indikator keberhasilan kompetensi, materi ajar, penggunaan metode, media, dan sumber belajar, alokasi waktu, rincian kegiatan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran yang tepat.
Berikut adalah Langkah-langkah dalam penyusunan pembelajaran muatan lokal bahasa daerah, yaitu :
- Perumusan tujuan
Setiap aktivitas atau pekerjaan pasti memiliki tujuan. Tujuan berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan dalam suatu pekerjaan dan alasan pekerjaan tersebut dilakukan. Begitu pun dengan pembelajaran, tujuan adalah kompetensi atau kemampuan siswa yang didapatkan dari aktivitas belajar tersebut. Tujuan dalam pembelajaran dapat terlihat dari standar kompetensi dalam kurikulum, selanjutnya guru bertugas menurunkan tujuan umun tersebut kedalam tujuan khusus agar menjadi indikator lebih terinci dalam keberhasilan pembelajaran.
- Menentukan metode pembelajaran
Salah satu strategi meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Pembelajaran harus dilakukan dua arah, sehingga dibutuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Bagi Sebagian siswa mempelajari bahasa daerah bukan hal yang menarik, karena pada dasarnya mereka sudah menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi sehari-hari. Variasi penggunaan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik dapat menimbulkan minat belajar siswa. metode yang dapat digunakan diantaranya : tanya jawab, diskusi, demonstrasi, resitasi, karya wisata, pemecahan masalah, discovery, dan jenis metode lainnya.
Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam merancang pembelajaran menarik yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi aktif para siswanya. Dalam menentukan metode dan merancang kegiatan pembelajaran guru dapat membubuhi kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan Bersama siswa, seperti membuat permainan, memasukkan tugas kreatif seperti membuat karya dengan menggunakan bahasa daerah, menyanyikan lagu daerah, membacakan cerita dalam bahasa daerah, mengajak siswa untuk belajar di luar ruangan, berdiskusi dengan mengangkat tema yang sedang digemari oleh siswa dalam bahasa daerah, menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, jalin komunikasi baik dan berikan perhatian pada seluruh siswa.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat, menarik, dan menyenangkan dapat mempengaruhi keberhasilan belajar dan meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa daerah. Jika siswa tertarik mempelajari bahasa dan budaya daerah perlahan akan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah.
- Menentukan sumber belajar
Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Sumber belajar merupakan segala hal yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi. Sumber belajar dapat berupa buku teks, media cetak dan elektornik, dan narasumber dalam lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat luas. Guru dapat menentukan sumber belajar yang tepat bagi setiap pembelajarannya untuk memudahkan dan meningkatkan minta belajar siswa.
Pemanfaatan teknologi dapat membantu penyelenggaraan pembelajaran yang menarik. Guru dapat menggunakan buku cerita bahasa daerah, tayangan televisi, dan youtube dalam pembelajaran, seperti menampilkan lagu daerah, kesenian, atau drama dalam bahasa daerah. Dengan menampilkan kekayaan budaya sebagai sumber belajar maka dapat menambah wawasan siswa dalam pengenalan bahasa daerah dan juga budaya asal yang dimiliki.
- Menentukan evaluasi belajar
Evaluasi belajar tidak hanya dapat dilakukan melalui ujian saja, namun dapat dilakukan dengan menilai kemampuan siswa dalam berbahasa daerah yang baik. Guru dapat membuat sistem ujian praktik yang menarik, seperti meminta siswa membuat cerita, puisi, atau membuat pertunjukan dalam bahasa daerah. Ujian tulis dapat mengukur kemampuan siswa secara akademik, namun ujian praktik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa daerah.
Penguatan mata pelajaran bahasa daerah di sekolah perlu dilakukan dalam rangka pelestarian budaya. Jika anak-anak tidak lagi bsia berbahasa daerah maka lambat laun bahasa dan budaya daerah akan terancam punah. Perlindungan dan pelestarian budaya daerah sangat dibutuhkan untuk mempertahankan eksistensi bangsa. DisdikKBB-Wika.Kd.
Bagus sekali, memang kita harus mencintai dan mengembangkan budaya daerah kita yang sangat kaya ini 👍