Berita: Dasarss
NGAMPRAH, (NEWSROOM).–Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Imam Santoso mengungkapkan bahwa penguatan kapasitas guru dalam pembelajaran perlu terus-menerus dilakukan dalam upaya mendukung keberlangsungan pembelajaran yang berkualitas. Dengan kuatnya kapasitas guru maka berbagai langkah untuk melakukan peningkatan kualitas pendidikan di Kab. Bandung Barat dapat tercapai.
Untuk sampai pada tampilan kapasitas guru menjadi sosok yang bisa diandalkan pada proses pembelajaran, haruslah mendapat dukungan optimal dari berbagai pihak, di antaranya dari dinas pendidikan, sekolah, serta stakeholder pendidikan lainnya. Dukungan yang diberikan oleh berbagai elemen pendidikan tersebut, minimal dalam bentuk political will, sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya masing-masing.
“Selama ini, peran Dinas Pendidikan dan sekolah menjadi sangat strategis dalam upaya peningkatan kapasitas guru,” tutur Imam saat dimintai komentarnya berkenaan dengan pelaksanaan Sosialisasi Implementasi Kurikulum 2013 yang diselenggarakan di Hotel Endah Parahyangan, Senin (19/01/98).
Dalam kaitan dengan penyiapan generasi abad 21, peran guru dipandang sebagai sosok strategis yang dapat menyajikan pola pembelajaran paling efektif guna mengarah penyiapan generasi abad 21. Out come dari proses pembelajaran saat ini tidak bisa menihilkan fenomena perkembangan yang sedang terjadi yaitu masuk kehidupan pada ranah Revolusi Industri 4.0. Penyiapan generasi abad 21 yang diwarnai dengan fenomena kehidupan tersebut merupakan langkah yang tidak bisa dipungkiri karena untuk melahairkan generasi handal, dibutuhkan sinergitas program dari seluruh stakeholder pendidikan.
Abad 21 merupakan masa yang penuh tantangan. Abad ini ditandai dengan fenomena kehidupan yang masuk pada ranah revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 diwarnai dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam kehidupan keseharian. Dalam kehidupan ini, terjadi mobilisasi pengetahuan secara cepat, murah, dan masif dengan pemanfaatan perangkat komputer dan gadget. Bila fenomena pola kehidupan tersebut tidak direspons sejak dini, bangsa ini dimungkinkan tidak dapat bersaing dengan bangsa lainnya. Karena itu, untuk menghadapi tantangan tersebut kapasitas guru perlu terus diperkuat dengan optimal, terutama dalam kaitan dengan optimalisasi pembelajaran yang dilaksanakannya.
Pada pembukaan kegiatan yang dihadiri oleh 130 guru dari sebagian besar SMP di Kab. Bandung Barar, Dadang A. Sapardan, Kepala Bidang Pendidikan SMP menyampaikan bahwa berbagai langkah telah dilakukan pihaknya untuk melakukan penguatan kapasitas guru. Salah satu langkah yang dapat dilakukan saat ini adalah menyosialisasikan berbagai kebijakan dan strategi pembelajaran yang sejalan dengan keberlangsungan fenomena abad Revolusi Industri 4.0. Dengan langkah ini, guru diharapkan memiliki pemahaman komprehensif terkait dengan penyiapan generasi masa depan melalui implementasi Kurikulum 2013.
Lebih jauh lagi, disampaikan pula bahwa saat ini terdapat beberapa program yang menjadi core kebijakan pendidikan, di antaranya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), serta penguatan kompetensi siswa melalui Higher Order Thinking Skill (HOTS). Ketiganya harus mendapat perhatian serius dari setiap guru jenjang SMP di Kab. Bandung Barat dalam upaya melahirkan out come yang siap menghadapi fenomena kehidupan abad 21.
“Saat ini core kebijakan pendidikan mengarah pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), serta penguatan kompetensi siswa melalui Higher Order Thinking Skill (HOTS). Ketiganya harus didorong untuk diimplementasikan, sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013,” pungkas Dadang.***