Reportase : Budhi Slamet
CIPATAT– (NEWSROOM). Selasa (30/4/19), waktu menunjukan pukul 7.20 WIB saat kendaraan yang penulis kendarai memulai pendakian di jalan desa Muara Cipada yang merupakan pintu masuk menuju SMPN 2 Cipatat. Medan menanjak sebetulnya bukanlah hal baru, tetapi ketika di tengah tanjakan yang sempit bertemu kendaraan truk berlawanan arah yang penuh membawa kayu bakar, lebih dari cukup telah menguras keringat bagi driver minim pengalaman seperti penulis saat itu.
Lewat dari tanjakan, kini giliran menuruni jalanan sempit di tengah pemukiman yang tidak begitu padat. Tidak perlu waktu lama, dengan panduan google map lokasi SMPN 2 Cipatat sudah berhasil ditemukan. Pemandangan pertama yang terlihat adalah penampilan para siswi yang mengenakan kebaya dan pakaian tradisional lainnya yang berhasil memoles para gadis remaja tersebut terlihat cantik dan lebih dewasa. Mereka berjalan beriringan bersama teman-temannya menuju kampus SMPN 2 Cipatat. Sebagian ada juga yang diantar oleh orang tuanya menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat.
Tidak cuma para siswinya, para siswa putra juga terlihat gagah mengenakan jas hitam dengan dasi menjuntai panjang. Sebanyak 161 siswa/siswi kelas IX SMPN 2 Cipatat dilapas lewat sebuah rangkaian acara yang meriah pagi itu.
“Selamat datang di SMPN 2 Cipatat, terima kasih telah memenuhi undangan kami dalam rangka pentas seni dan pelepasan siswa/siswi kelas IX SMPN 2 Cipatat tahun pelajaran 2018/2019,” ungkap H. Husein Yuhana, Kepala SMPN 2 Cipatat menyambut kedatangan penulis.
Jam 8.15 WIB, acarapun mulai digelar. Pertunjukan seni tari dan upacara adat disuguhkan mengawali meriahnya kegiatan pentas seni dan pelepasan siswa kelas IX. Adegan banyolan Ki Lengser dan Mak Lengser berhasil mengundang gelak tawa hadirin yang hadir. Hingar bingar suara musik drum band melengkapi pertunjukan di pagi itu. Lantunanan ayat suci Al-Quran serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi moment spiritual yang membangkitkan ghirah keimanan dan rasa cinta tanah air.
“Alhamdulillah, semua kegiatan yang kami selenggarakan ini merupakan inovasi dan kreativitas para guru dan tenaga kependidikan di sini. Kami tidak memanggil atau membayar pelatih dari luar, semua murni merupakan usaha keras para guru dan tenaga kependidikan SMPN 2 Cipatat. Walaupun untuk mewujudkan semua ini diperlukan persiapan dan latihan yang cukup lama hingga bisa ditampilkan seperti sekarang,” tandas Husein.
Acara dihadiri juga oleh tamu undangan dari Komite sekolah, orang tua murid, aparat pemerintahan desa, Kepala sekolah SMK Pasundan Perkasa yang merupakan SMK terdekat, serta tamu undangan lainnya dari berbagai kalangan. Dalam sambutannya Kepala SMPN 2 Cipatat menekankan bahwa walaupun pengumuman kelulusan SMP belumlah keluar, tetapi dengan mempertimbangkan efektivitas waktu mengingat sudah menjelang memasuki bulan ramadhan sehingga kegiatan tersebut dipercepat.
“Walaupun hasil kelulusan belum diumumkan, tetapi dengan mempertimbangan berbagai hal, kegiatan pentas seni dan pelepasan siswa/siswi SMPN 2 Cipatat ini kami selenggarakan lebih cepat. Kalian sekarang tinggal harus banyak berdoa, semoga nilai ujiannya bagus dan semuanya dinyatakan lulus,” pungkas Husein dan disambut tepuk tangan siswa/siswi yang hadir.
Selepas makan siang penulis pamit untuk melanjutkan perjalanan. Sebuah apresiasi yang luar biasa untuk kesungguhan dan kreativitas para guru dan tenaga kependidikan di SMPN 2 Cipatat yang berhasil menggelar sebuah pertunjukan seni yang sarat makna dan begitu berkesan.