Artikel: Elis Lisnawati (Guru IPS SMPN 1 Cililin)
CILILIN-(NEWSROOM) Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP serentak dilaksanakan mulai tanggal 22- 25 April 2019. Pelaksanaannya dalam dua bentuk, yaitu Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Semuanya diserahkan kepada sekolah penyelenggara. Tentu hal ini didasarkan pada kesiapan setiap sekolah terutama yang berkaitan dengan sarana prasarana penunjang dalam kegiatan ujian tersebut salah satu yang utama adalah ketersediaan komputer yang memadai.
Ketika sekolah-sekolah di kota mungkin sudah berulangkali melaksanakan UNBK, hari ini kali pertama aku mengawas di sekolah swasta yang untuk pertama kalinya menggelar pelaksanaan UNBK. Situasi yang mungkin baru ada di era digital, di mana Ujian Nasional dilaksanakan berbasis computer. Server terkoneksi secara langsung dengan client komputer yang dioperasikan siswa. Hingga peran proktor begitu dominan untuk menjaga server setiap siswa hingga berada dalam keadaan aman terkendali
Proktor merupakan sebuah peran dan tugas baru yang muncul setelah ujian nasional menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) atau UNBK. Peran seorang proktor memang belum ada pada sistem ujian berbasis kertas pensil (UNKP) .Proktor adalah orang atau pihak yang ditunjuk dan ditugaskan untuk bertanggung jawab mengendalikan server di sekolah. Dan orang yang bertugas sebagai petugas proktor ini mempunyai peran penting untuk menjaga server dari jaringan client di dalam ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan ujian agar tetap terkoneksi dengan baik.
Tugasnya ia harus mampu memperbaiki berbagai persoalan teknis jaringan yang bisa saja dihadapi dalam pelaksanaan UNBK, misalnya tidak bisa login ke sistem, soal tidak tampil dan berbagai masalah teknis lainnya. Tugas dan peran proktor dalam pelaksanaan UNBK memang sangat penting. Ia harus bertanggung jawab secara teknis mengenai pelaksanaan ujian nasional di sebuah sekolah mulai dari tahap persiapan sampai dengan pengiriman jawaban ke server pusat.
Ternyata banyak yang harus dipersiapkan. Komputer bukan satu-satunya sarana yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan UNBK. Jaringan yang baik, daya listrik yang cukup, cadangan komputer yang memadai serta yang tak kalah pentingnya jumlah proktor dalam setiap ruangan pun harus menjadi perhatian agar pelaksanaan ujian berjalan lancar. Karena nyatanya dalam pelaksanaannya beberapa siswa mengalami kendala teknis, dan itu hanya bisa dibantu oleh proktor. Bagaimana siswa untuk kesekian kalinya komputer yang digunakan mati, hingga proktor harus me-reset kembali dengan mengganti token/password yang digunakan. Setiap 15 menit sekali, proktor mengganti token/password hingga komputer yang digunakan siswa dapat kembali berfungsi.
Pengawas hanya bertugas mengawasi jalannya ujian tanpa memiliki kapasitas untuk membantu siswa secara teknis, karena selain tidak dibekali ilmu tentang itu juga disebabkan karena hal itu bukan merupakan wilayah kerjanya. Hingga peran pengawas ujian nasional yang dulu cukup sentral sekarang jauh lebih ringan karena ada proktor yang lebih besar perannya selama ujian berlangsung.
Dengan segala permasalahan yang muncul dalam UNBK, harus kita akui bahwa selain kekurangan yang hadir dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer yakni masalah jumlah komputer yang harus dimiliki sekolah, masalah jaringan internet, masalah pengadaan listrik dan adanya masalah sosial, kita harus mengakui kelebihan dalam melaksanakan UNBK ini adalah pertama menghemat anggaran hal ini disebabkan karena sekolah/pemerintah tidak harus mencetak soal, mencetak kertas jawaban, hingga mendistribusikan soal UN kedua mengurangi kecurangan artinya kebocoran soal yang selama ini sering terjadi bisa diminimalisir hal ini karena soal akan terkoneksi langsung di internet pas pelaksanaan ujian, ketiga memudahkan siswa artinya kerja siswa lebih ringan karena tidak harus menghitamkan jawaban yang memerlukan waktu lebih lama tapi siswa cukup mengklik jawaban yang dianggap benar keempat hasil UN diketahui lebih cepat karena pemeriksanaan dilakukan melalui jaringan internet.
Ketika siswa secara fisik dan mental siap mengikuti UNBK, maka yang harus diperhatikan adalah kesiapan sekolah untuk menyelenggarakan UNBK yang tentunya harus didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini juga harus menjadi perhatian pemerintah agar segala kebijakan baru yang ditetapkan bisa dijalankan sesuai harapan hingga hasil didapat secara maksimal. Plus minus dari setiap kebijakan tentu ada. Positif dan negatif senantiasa hadir mengiringi setiap hal baru yang dilakukan. Yang harus dilakukan adalah berfikir positif menyambut segala kebijakan yang ada karena sejatinya ketika energi positif hadir dalam diri maka gerak dan langkah pun akan positif sehingga hasil yang didapat akan membawa dampak yang baik, apapun itu***