Ilman Fatuh Rahman A.F
(SMPN 4 Cisarua)
Sukses program vaksinasi anak usia 12 tahun ke atas perlu mendapatkan dukungan orang tua. Persepsi orang tua tentang vaksin sangat menentukan seorang anak bersedia divaksin atau tidak. Bagi orang tua yang jauh dari jangkauan edukasi vaksin sangat dominan terbawa arus informasi bohong (hoaks) ketimbang fakta. Hoaks vaksin menyebabkan kematian, vaksin melemahkan dan menyebabkan penyakit lainnya hingga hoaks vaksin mengandung bahan haram -sebagian vaksin memang ada yang mengandung bahan haram tetapi berdasarkan unsur kedaruratan maka vaksin boleh digunakan. Hoaks-hoaks semisal itu sangat menghantui orang tua sehingga tidak mau divaksin dan apalagi merekomendasikan anaknya divaksin.
Hal di atas mendorong sekolah penulis menggelar edukasi vaksin. Hadirnya sekolah adalah sebagai upaya memberikan pemahaman kepada siswa dan orang tua tentang vaksin. Bagaimana latar belakang vaksin, bahan dan efikasinya terhadap paparan virus Covid-19.
Sesungguhnya, orang tua dan siswa bukan tidak pernah mengakses informasi tentang vaksinasi melainkan ketertinggalan untuk memahami dan mengafeksi atau menyerap nilai-nilainya. Semisal nilai mendahulukan maslahat daripada mudarat, nilai kewajiban menjaga keselamatan dan kesehatan diri dan keluarga hingga nilai kesalehan sosial. Semua nilai tersebut yang coba dikejar untuk diraih dan didapatkan oleh para orang tua dn siswa.
Mengurai persoalan ini membutuhkan upaya ektra dan tidak bisa cukup dengan pemakluman. Setidaknya seperti itulah potret realita vaksin dimata sebagian orang tua dan siswa. Oleh karena itu langkah konkrit yang coba dilaksanakan adalah dengan edukasi kepada hulunya yaitu orang tua. Sehingga SMP Negeri 4 Cisarua menggelar edukasi terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat kepada orang tua dengan dibagi menjadi empat sesi pada 12 September 2021 .
Di kegiatan tersebut, sekolah menghadirkan Dr. Riyan Budianor dari Rumah Sakit Khusus Covid Cengkareng Jakarta. Dengan menghadirkan orang yang tepat dan kompeten di bidangnya adalah upaya untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan empiris tentang fakta Covid-19.
Dr. Riyan dalam paparannya menyampaikan: Bapak ibu agar tidak takut divaksin, karena vaksin aman dan halal. Termasuk yang memiliki komorbid dengan catatan medis yang terkontrol juga bisa divaksin.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Cisarua, Pipih Sopiah, M.Pd, mengungkapkan: Capaian data kesediaan divaksin siswa SMP Negeri 4 Cisarua hingga 2 September 2021 baru 15 siswa dari total 152 siswa. Sementara yang lainnya tidak mengisi atau secara terbuka menolak dengan alasan tidak diizinkan oleh orang tua. Hal ini merupakan Ironi yang tentu membuat kita mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala.
Penulis berasumsi bahwa orang tua menjadi sasaran utama dalam kegiatan di atas. Hal ini dikarenakan penyebab keengganan siswa divaksin adalah efek pengiring dari orang tua yang tidak divaksin. Hal ini diperoleh dari data orang tua yang sudah divaksin terungkap kurang lebih baru 12 orang. Alasannya beragam tetapi yang paling dominan adalah takut divaksin karena hoaks efek samping yang beredar.
Akhirnya, harapan dari semua itu mendapatkan respon yang baik dari orang tua. tercatat 100 % mereka menjadi yakin dan mengizinkan putra-putrinya untuk vaksinasi. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan mengisi dan menyetujui surat pernyataan vaksinasi.
Semoga saat agenda vaksinasi bagi siswa SMP Negeri 4 Cisarua yang tidak lama lagi dilaksanakan memperoleh capaian hingga 100%. Sehingga siswa dan seluruh warga sekolah mendapatkan rasa aman dan nyaman saat pembelajaran tatap muka terbatas digelar nanti.***
Penulis adalah Wakasek Kurikulum SMPN 4 Cisarua.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun