Cihampelas-(Newsroom). SMP 2 Darul Falah Cihampelas merupakan salah satu sekolah unggul yang terseleksi menjadi Sekolah Penggerak Program Kemdikbudristek. Pada program ini, proses penguatan karakternya memberi kesempatan untuk belajar dari lingkunagn di sekitarnya. Saat Dinas Pendidikan Bandung Barat menggulirkan kegiatan penguatan kokurikuler, dengan sigap, sekolah ini menyambut baik dan menyusun rencana kegiatan pembelajaran berbasis proyek dengan menyelenggarakan In House Training (IHT) dengan tema ‘Penguatan Kokurikuler dalam Pembelajaran Berbasis Proyek’ yang diselenggarakan secara bertahap. Tahap I dilaksanakan pada hari Kamis (28/10/21).
Kepala SMP Darul Falah 2, Agus Hidayat D Idris mengemukakan bahwa tema yang telah dipilih untuk dilaksanakan selama satu tahun ajaran, ditetapkan oleh sekolah sebagai bagian dari Program Tahunan (Prota) Sekolah Penggerak, sesuai bulan pelaksanaan dari setiap tema. Prota ini dikembangkan bersama dengan para guru yang terlibat dalam pengembangan proyek.
“Pemilihan tema disesuaikan dengan analisis konteks di sekolah kami, yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ajaran sekarang. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terwujud selain melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dikuatkan juga melalui kegiatan kokurikuler dengan Pembelajaran Berbasis Proyek. Dari kegiatan ini akan terbentuk pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekhaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri,” ujar Agus.
Lebih lanjut Agus menandaskan bahwa pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekolah. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project based learning), yang menetapkan tujuh tema, dikembangkan berdasarkan isu prioritas, dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, meliputi: Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI, dan kewirausahaan.
“Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan penguatan kokurikuler memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Dari tujuh tema yang sudah ditetapkan, untuk pelaksanaan awal, sekolah kami mengambil 3 tema umum dengan pengambilan tema yang lebih spesifik. Bangunlah jiwa raga tema spesifiknya Menghias Kelas, Kearifan Lokal memilih tema spesifik, Salat Berjamaah, dan Suara Demokrasi tema spesifiknya, Pemilihan Ketua OSIS”, tandas Agus.
Pemateri yang mengisi kegiatan IHT, Dian Diana mengungkapkan bahwa dari tema yang sudah ditetapkan kemudian dibuat pemetaan dan modul proyek berdasarkan kelompok atau tim yang sudah ditetapkan. Ada 3 tim yang menangani 3 tema spesifik ini. Modul proyek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis proyek yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik proyek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila.
“Setiap tim menyusun rancangan pemetaan dan modul proyek. Guru memiliki kemerdekaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul proyek yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik di SMP 2 Darul Falah. Ide kreatif guru diperlukan untuk menggali potensi peserta didik dalam pembelajaran proyek. Produk yang dihasilkan dari proyek dapat menginspirasi peserta didik dalam penerapan kehidupan sehari-hari,” ungkap Dian.
PKS Kurikulum SMP 2 Darul Falah, Rahmat Sodik menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan untuk Pembelajaran Berbasis Proyek ini dimulai pada bulan November 2021. Sekolah akan memfasilitasi segala kebutuhan untuk pelaksanaan proyek ini. Tiga tim yang telah dibentuk, masing-masing membuat pemetaan dan modul proyek yang dipresentasikan saat IHT. Dengan demikian, seluruh guru tahu paparan proyek secara keseluruhan, kemudian pada pelaksanaannya akan saling mengisi dan membantu sesuai dengan tugasnya.
Kami sudah menyiapkan 3 tema spesifik yang menjadi ciri khas pembelajaran proyek sekolah. Data dari guru tentang berbagai kebutuhan untuk pelaksanaan proyek segera ditindaklanjuti. Kami juga telah membentuk Tim Monev yang akan memantau berjalannya proyek dari awal sampaii akhir. Semoga sekolah kami menjadi Sekolah Penggerak yang menginspirasi sekolah lainnya khususnya di Kabupaten Bandung Barat,” pungkas Rahmat.***
Berita: Dian Diana
Sumber Berita: Tim SMP Darul Falah 2 Cihampelas Bandung Barat