Berita: Adhyatnika GU
SUKASARI GUNUNGHALU-(NEWSROOM).- Lebih dari 189 siswa SMPN 3 Gununghalu antusias menyalurkan aspirasinya dalam kegiatan bertajuk pemilihan ketua OSIS periode 2018-2019 baru-baru ini. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu pagi (27/10/18), dan dilaksanakan di lapangan upacara ini dimaksudkan sebagai pembelajaran demokrasi sejak usia dini.
“Kegiatan ini sengaja dikemas layaknya pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Kami ingin para siswa belajar demokrasi sejak usia dini,” ungkap Jaja, kepala SMPN 3 Gununghalu, ketika dimintai kometarnya.
Momentum “Tahun Politik” saat ini memang sangat mempengaruhi berlangsungnya pemilihan ketua OSIS di sekolah tersebut. Kepanitian yang dibentuk pun meniru Panitia Pemungutan Suara (PPS) . Belum lagi bilik suara, kemudian kotak suara, sampai kartu suara pun dibuat menyerupai Pemilu sesungguhnya. Selanjutnya, para siswa dalam menyalurkan hak demokrasinya, mengantri layaknya para konstituen di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pileg atau Pilpres.
Kegiatan yang berlangsung dengan memanfaatkan hari dan jam Pramuka tersebut sungguh menarik perhatian warga sekolah. Hal tersebut secara langsung memberikan dampak positif terbangunnya nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius ketika kegiatan tersebut diawali dengan do’a kepada Allah agar acara dapat berlangsung secara kondusif. Kemudian membangun rasa nasionalisme dengan mengembangkan nilai-nilai demokrasi yang lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada memaksakan kehendak diri sendiri. Berikutnya adalah kemandirian dengan lebih mengedepankan rasa percaya diri, tangguh, dan tidak terpengaruh oleh provokasi dari pihak manapun yang akan merusak nilai-nilai demokrasi.
Nilai-nilai tersebut di atas tampak terlihat manakala para kandidat berorasi menyampaikan visi dan misinya. Kemenangan bukan merupakan tujuan utama dari kegiatan tersebut, tetapi sikap kepercayaan diri adalah modal utama sebagai seorang pemimpin . Begitupun dengan nilai gotong royong yang secara langsung menjadi ciri utama masyarakat demokratis, terlihat ketika para panitia bahu-membahu merancang kegiatan, melaksanakan acara, sampai menutup kegiatan tersebut secara bersama-sama dan penuh tanggung jawab.
Sementara itu, Deni Muhlisin, Wakasek Kesiswaan, mengatakan bahwa pemilihan Ketua OSIS yang menempatkan Muhammad Miftah Pauji sebagai peraih suara terbanyak dan berhak duduk sebagai ketua OSIS yang baru, adalah agenda rutin bidangnya, dan bertujuan untuk memberi pembelajaran positif akan nilai-nilai demokrasi dari kegiatan tersebut. Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya adalah adanya keterlibatan warga, dalam hal ini para siswa dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya, adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi individu, serta adanya persamaan hak bagi siapapun peserta pesta demokrasi tersebut.
Di sisi lain Jaja pun mengungkapkan bahwa:
“Kegiatan ini adalah sebagai implementasi dari salah satu prinsip pendidikan yang diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa,” ungkap Jaja.